Wednesday, September 15, 2010

Kanonik

to be continued..................................................................

Lamaran & Kursus Perkawinan

Lamaran resmi dilakukan tanggal 10 Juli 2010 jam 11.00 WIB. Rencananya, saudara Ulbul akan banyak yang datang untuk ikut dalam acara lamaran. Sebab Ulbul sangat disayang oleh saudara-saudaranya. Tetapi seminggu sebelumnya ada halangan, saudara di Ungaran kecelakaan mobilnya tertabrak bus. Tidak ada korban jiwa, tetapi 5 orang masuk rumah sakit semua. Syukurlah.

Dari keluarga Ungaran yang bisa mewakili adalah Heru, sekaligus sebagai juru bicara. Acara berjalan dengan lancar. Acara ini hanya melibatkan keluarga intiku. Aku yang minta agar tak mengundang keluarga besar, seperti lamaran sebelumnya yang akhirnya batal menikah. Acara inti hanya 15 menit, sisanya adalah ngobrol santai dan makan siang bersama. Aku yang dilamar ngumpet di belakang. Sedikit deg-degan.. hehehehehe...

Sore harinya, kami berdua langsung kursus perkawinan di Gereja Wedi.Bila akan menikah di Gereja Katholik, maka calon pengantin harus punya sertifikat kursus perkawinan. dari Gereja manapun bisa. Karena di Gereja Wedi Klaten kursusnya hari Sabtu dan Minggu selama 2 kali, maka kami putuskan kursus di sini, sehingga tidak perlu ijin kantor. Kalau di Gereja Kidul Loji Yogyakarta, kursus selama 1 minggu mulai Senin s.d Sabtu jam 17.00 - 19.00. Wah mana bisa dengan kondisi sekarang.

Aku terharu dengan kesediaan calon suamiku meneguhkan pernikahan di Gereja. Dengan rela dia mengikuti kursus ini. Menjemukan, karena materinya dan pengajarnya yang jadul. Tapi kami harus mengikutinya supaya dapat sertifikat. Yah, dinikmati saja. dari jam 15.00-19.00. Saat itu waktu berjalan terasa lamban hahahaha..Ada yang lucu, waktu pelajaran moral perkawinan, pengajarnya justru ambil contoh sinetron Kamila. Alamak....mana aku tahuuu....

Empat kali pertemuan berlalu sudah. Sertifikat kudapat. Selanjutnya, menghadap Pastur untuk Kanonik.

*Kanonik : penyelidikan oleh Gereja sebelum pernikahan dilangsungkan, apakah calon pengantin berhalangan atau tidak. Misal : calon pengantin tidak terikat oleh perkawinan lain. 
.

Finally...

Lama juga ya aku tidak menulis di sini. Padah al banyak sekali yang ingin kuungkapkan di sini. Dari sekian banyak cerita, ada satu yang buat aku bahagia dan membuatku jadi sangat sibuk beberapa bulan terakhir ini. Ya..akhirnya aku akan menikah juga. Terlambat? Pada awalnya aku berpikiran seperti itu. Tetapi aku diingatkan oleh kalimat seperti ini "Tuhan tak kan datang lebih cepat, juga tak akan lebih lambat. Ia membuat sesuatu indah pada waktunya" Kalimat itu akan menghiasi buku Peneguhan Perkawinanku nanti.

Pada suatu hari di bulan Mei siang hari, dia melamarku lewat SMS. Katanya dia bermimpi disuruh menikah oleh SBY tanggal 10 Okt 2010, tepat di hari ulang tahunku. Pada awalnya aku tidak yakin. Tetapi aku harus meyakinkan diri. Ketika keyakinan itu sudah kudapat, banyak sekali kejadian yang menakjubkan. Amazing. Jalan kami menuju Oktober sangat lancar. Tidak ada kendala yang berarti. Kami akan menikah di Gereja Katholik.

Pada tanggal 31 Mei 2010, awal dari perjalanan menuju Oktober. Pertama, "matur" sama orang tuaku, keinginan kami berdua untuk menikah. Disambut dengan suka cita, mendapat dukungan penuh. Kedua, sowan ke ketua lingkungan untuk minta surat pengantar ke Gereja. Ketiga, mulai memanjangkan rambut atas saran dari salon langgananku.

Sebenarnya sebelum aku selesai urusan Gereja s.d Kanonik, aku tidak mau urus yang lainnya. Tetapi aku diingatkan oleh ayahku, bahwa tanggal itu tanggal yang unik. 10-10-10. Banyak yang akan mengadakan hajat di hari itu. Semua harus dipersiapkan seawal mungkin. Nah, barulah aku nyadar, oh iya ya..yang ada dipikiranku itu hari ukang tahunku. Ternyata triple 10. Thanks God. Istimewa sekali hari pernikahanku.

Kemudian, pertama yang diselamatkan adalah tempat resepsi. Ternyata auditorium di Pabrik Gula sudah dipesan orang. Aduuh.....bener kata ayahku. Ngobrol punya ngobrol, home stay di PG itu juga disewakan. Aku lihat-lihat. ya sudahlah di sini saja. Pada saat survey di home stay, kecil, masih terlihat kotor, jalan baru proses conblock.Tetapi....setiap kali aku lewat di sana, aku selalu menengok ke kiri. Makin hari kog makin bagus saja. Mereka sedang bebenah. Kalau malam cantik sekali.Ada pohon beringin yang dikasih lampu spot. Ada air mancur. Kami memutuskan akan mengadakan acara resepsi di malam hari, dengan konsep garden party. Tadi ketemu sama marketing manager yang baru joint di situ bukan Juli. Dia berjanji akan menyulap tempat itu menjadi indah pada saat eventku. Terima kasih Mbak Fia, baru kenal sudah baik sekali.

Dan begitulah yang kami alami, tiba-tiba banyak kebaikan yang kami peroleh dari keluarga dan teman-teman. Kini aku tak ragu lagi melangkah menyongsong hari indahku.

Terima kasih Tuhan, akhirnya aku akan menikah juga.