Friday, February 19, 2010

Fixing unbroken Relationship

Try to fixing the unbroken relationship. Me and him. Dia merasakan kami berkomunikasi kurang baik lately. Yap, karena terlalu lelah dengan rutinitas, terlalu melelahkan setiap hari, saling menahan diri agar tak terjadi pertengkaran dan salah paham. Meskipun akhirnya terjadi juga salah paham yang tak diinginkan itu...

Sore tadi aku bertekad untuk memperbaiki hubungan ini. Kutemani dia makan malam bakmi godoknya. Aku bersihkan rumah yang lama kuabaikan. Rumah mungil ini jadi bersih dan rapi. Menjadi home seperti kemarin-kemarin. Aku mencintai rumah ini, menghargai bagaimana mendapatkannya. 

Dia sedang asyik menonton TV, aku minta ijin menulis sebentar di sini. Dia begitu damai jika berada di sini. Penat yang seharian jadi hilang bersama dengan tawa kami. Aku mencintainya ... ya aku sungguh mencintainya...

Maafkan aku sayang...mari kita perbaiki hubungan ini...

Pregnant...!!!

Salah satu partner kerjaku sedang hamil 1 bulan. Artinya bakalan cuti panjang dia, bakalan aku yang akan menggantikan semua pekerjaannya. Hoaaahh....Resiko.

Bukan itu yang menarik perhatianku. Tapi perilakunya yang berubah. Seperti bukan dia. Seperti menjelma menjadi orang lain. Apa bawaan orok kali ya? Jadi pelupa. Jadi sensistif. Aku iba hati melihatnya hamil muda seperti itu. Sudah rumahnya jauh pula. Jadi setiap sore aku harus ingatkan supaya dia tak pulang telat seperti biasanya. Mau negur karena dia salah pun jadi tertahan. Biasanya langsung samber aja, sekarang harus pelan-pelan ngomongnya. Duuuh...ribet amat jadinya...

Tapi bagaimana lagi? Aku sesama perempuan, mencoba menghayatinya jika aku menjadi dia. Suatu saat aku pasti mengalaminya.

Thursday, February 18, 2010

Mengapa?

Mengapa aku harus menulis kata-kata itu?
Mengapa tangan, kepala dan hatiku bertolak belakang?
Mengapa ...mengapa...mengapa?

Mengapa hari ini menjadi sangat aneh....

Biarkan dia tahu...

Sahabat,
Jika kamu mencintai seseorang janganlah kaupendam dalam hatimu saja
Datanglah kepadanya
Pandanglah matanya
Katakan dengan sungguh-sungguh bahwa kamu mencintainya
Apapun reaksi yang timbul setelah itu bukanlah persoalan yang harus ditakutkan

Sahabat,
Jangan sampai kamu menahan perasaanmu padanya
Biarkan dia tahu apa yang kamu rasakan
Entah dia punya perasaan yang sama denganmu atau tidak
Tapi biarkan dia tahu..

Atau kamu akan menyesal seumur hidupmu..
Jangan sampai kamu mengatakannya ketika semua sudah terlambat
Katakan sekarang juga..
Biarkan dia tahu...dan biarkan dia menentukan jawabnya..

Friday, February 12, 2010

Thanks God for Today

Hari ini ke Area Office Solo. Biasa sidak. Rutinitas. Jam delapan pagi sudah start dari Jogja. Yang diaudit biasalah uang dan barang. Sengaja aku pilih audit di barang. Anak buahku yang audit uang. Di samping anakku belum hafal jenis-jenis rokok semua, aku juga mau nunjukkin ke orang-orang, bahwa aku tak takut sama panas dan tak gentar dengan ketidaknyamanan.

Tentu saja, di gudang pastilah sangat panas udaranya. Seperti sauna saja. Yusti yang check uang, biar di kantor yang dingin sejuk AC. Keringatku sampai menetes se jagung-jagung. Saat keringatan seperti itu, aku merasa sangat sexy. Entah kenapa. 

Pak Pardi dengan riang mendampingi aku. Kebetulan lagi ada bongkar rokok. kernet truck godain aku. Hahaha..Diingatkan sama sopirku yang nimbrung ikut-ikutan bongkar..Pak, kog berani godain? belum tahu ya siapa Ibu itu? hahahahahahaha....*sopirku itu sudah sering kena dampratanku hahahahaha...

Setelah ke gudang besar, giliran ke gudang kecil. Makin lama baju yang kupakai makin basah keringatku. Tapi aku makin enjoy. Makin berasa sexy dengan sepatu hitam berhak yang kupakai *halah...
Di sini Pak Gunanto dan Pak Teguh juga mendampingi aku dengan setianya. Lancar semua.

Perjalanan dari Solo ke Jogja cepat sekali, beda sama berangkatnya tadi. Kali ini cuma makan waktu 45 menit. Busyet, ngebut nih sopirku. Sampai kantor langsung taruh laptop dan pulang.

Ahh puasnya hari ini. Lelah tapi achieve a lot. Thanks God for today.

Thursday, February 11, 2010

Bagaimana Rasamu?

Bagaimana perasaanmu jika kamu sudah berkata benar tapi dianggap bohong?
Bagaimana perasaanmu jika kamu sudah menegaskan bahwa kamu berkata benar tapi tetap dianggap bohong?
Bagaimana perasaanmu jika dua kali kamu bilang bahwa kamu berkata benar tapi tetap dianggap berkata bohong?

Just imagine if you were me......

Tuesday, February 2, 2010

Speechless

Untuk melakukan perjalanan panjang selalu di awali dengan satu langkah, dan diikuti langkah-langkah yang lain. Maka perjalanan panjang itu hanyalah gabungan dari langkah-langkah pendek dan terarah.

Mulailah melangkah..