Thursday, July 26, 2012

Nasihat Tidak Penting


Jangan dengarkan nasihat tidak penting. Boleh dengarkan, masuk telinga kanan, keluarkan saja dari telinga kiri. Kalau perlu masuk telinga kanan keluarkan dari kanan juga. Jadi nasihat itu tidak sempat masuk ke pikiranmu yang akan mengotori pikiranmu.

Tidak semua nasihat itu baik. Apalagi bila nasihat itu diucapkan oleh orang yang punya kepentingan terhadap dirimu. Hati-hati. Orang yang kita anggap dekat dan baik pun terkadang punya kepentingan atas diri kita. Bisa saja nasihatnya menjadi sangat tidak penting buatmu. Jangan dengarkan yang seperti itu.

Hidup kamu adalah sepenuhnya tanggung jawabmu. Nasihat orang lain boleh saja datang , tetapi keputusan sepenuhnya adalah  tanggung jawabmu. Apakah orang pemberi nasihat itu akan punya resiko kalau nasihatnya salah? Resiko moral mungkin iya, itupun kalau pemberi nasihat tahu diri. Kalau ternyata pemberi nasihat bermuka tebal? Atau bahkan sudah lupa pernah memberi nasihat padamu? Karena tujuannya sudah tercapai.  Hanya penyelasan di diri kita tentunya.

Nasihat yang tidak penting itu misalnya bagaimana sih? Contohnya begini ya. Aku ambil contoh simple, yang tidak terkait dengan masa depan. Misal ada orang kasih nasihat begini: “Jangan makan bakso di warung X, enggak enak!” Bagaimana bisa pemberi nasihat ini meng-judge bakso di warung X tidak enak? Bukankah selera itu sangat subyektif ya? Ternyata si pemberi nasihat ini juga punya warung bakso. Nah, ketahuan kan di mana letak ketidaksesuaian nasihatnya. Mengapa kita mau jadi korban si pemberi nasihat?

Itu hanya contoh kecil. Bisa dianalogikan untuk hal-hal besar yang itu menyangkut masa depanmu. Yang mana dengan berjalannya waktu nasihat tak berguna itu benar-benar menjadi omong kosong belaka.
Kamu adalah kamu. Masa depanmu adalah sepenuhnya tanggung jawabmu. Abaikan apapun yang membuatnya tidak seperti itu. That’s all.
*sigh