Friday, March 28, 2014

Kesenduan Melanda Hariku



Selama empat malam berturut-turut aku menyusuri down town Jogja, bersama dengan teman-teman. Malam pertama plan makan di Milas, di jalan Parang Tritis, daerah selatan Jogja, tempat makan vegan yang sungguh tak berasa kalau itu makanan tidak ada daging. Tapi aku lupa kalau hari senin tempat makan ini tutup. Ke jalan Prawirotaman, maksud hati ingin ke Via-Via yang penuh bule, namun mau parkir sudah penuh. Maka teruslah menuju Sate Karang Kotagede yang legendaris itu.

Malam kedua sungguh nikmat makan steak gratisan di Holycow, di Jalan Solo. Hasil nodong manager yang “naik level”.  Wagyu Sirloin enak banget, tambah gratis jadinya enaknya keterlaluan *LOL*

Malam ketiga, ke Sleman menikmati makanan serba jamur di Jejamuran. Kalap. Begitu pesanan datang meja penuh piring. Herannya, habis. Hahahaha…

Malam keempat, jatuh pada Gudeg Bu Amad di jalan kaliurang utara UGM. Makanan yang humble khas Jogja.

Utamanya bukan pada makanan-makanan itu. Tapi suasana Jogja. Yang ternyata semakin menyenangkan. Semakin indah. Semakin akan bikin kangen. Syair lagu Yogyakarta-nya Katon enggak ada yang enggak benar.

Tadi malam ketika menyetir sendiri menuju rumah, dan ingat beberapa bulan lagi aku bakalan move on ke kota lain, tiba-tiba kesenduan menyeruak hati. Dada ini sesak. Nanar mata ini membuat buram pandangan ke depan. Aku sengaja buka jendela mobil. Menghirup udara malam. Meresapi setiap guliran ban. Aroma sate ayam..beberapa meter kemudian berganti aroma bakmi godog, yang walapun sudah kenyang pasti akan berkomentar  ini sungguh menggugah selera. Ikut tersenyum ketika sudah semalam itu masih banyak muda-mudi (bukan cabe-cabean) yang masih asyik berfoto di Tugu Jogja.

Ya ampun, semua itu membuat hatiku makin bergejolak. Malam itu aku buang jauh ratio, aku ingin berkelana dalam hati. Mengumbar emosi. Sampai pada kesimpulan yang sarat kegalauan…
Jogja adalah rumahku. ..

Diringi lagu There You’ll Be – Faith Hill, melaju ke jalan Kaliurang..Lagu yang tiba-tiba terdengar sendu, walau sebenarnya lagunya tidak ada kaitannya dengan kesenduanku… Semoga ini hanya singgah semata...*sigh*

When I think back on these times
And the dreams we left behind
I’ll be glad 'cos I was blessed to get
To have you in my life
When I look back on these days
I’ll look and see your face
You were right there for me


In my dreams I’ll always see your soul above the sky
In my heart, there always be a place for you for all my life
I’ll keep a part of you with me
And everywhere I am, there you’ll be


Well you showed me how it feels
To feel the sky within my reach
And I always will remember all
The strength you gave to me
Your love made me make it through
Oh, I owe so much to you
You were right there for me


In my dreams I’ll always see your soul above the sky
In my heart, there always be a place for you for all my life
I’ll keep a part of you with me
And everywhere I am, there you’ll be

My Home-Yogyakarta, 28 Maret 2014

Tuesday, October 15, 2013

SETIA dalam PROSES

Apa yang membuat bahagia dan bangga? Hasil yang baik. Studi yang berhasil. Pekerjaan yang sukses. Pencarian yang mendapatkan. Semua itu akan membuat kita bahagia dan bangga. Hasil pula yang membuat kita bersyukur pada Allah. Hasil yang buruk, kegagalan, tidak sukses, seringkali membuat kita menggerutu, menyalahkan orang lain bahkan menyalahkan keadaan. Hasil itulah yang biasanya jadi tolok ukur. Sang Juara, Sang Pemenang adalah mereka yang mendapatkan hasil lebih baik dari orang lain. Maka kita pun terbiasa untuk terpusat pada HASIL, bahkan yang penting adalah hasilnya. Perkara caranya bagaimana itu tidak selalu dipedulikan atau bahkan dipandang tidak penting.

Keberhasilan dan Kesuksesan selalu didahului oleh PROSES. Perjuangan adalah proses, pencarian adalah proses, bekerja dan belajar adalah proses. Proses itu berbeda setiap individu. Bisa proses yang panjang, ada juga yang proses cepat spektakuler. Karena proses berjalan melalui pemahaman dan penghayatan. Dan kapasitas setiap individu berbeda. Banyak yang sudah merasa sudah sampai pada puncak pemahaman dan sudah merasa di ujung penghayatan, sehingga pada saat itu berhenti berproses. Merasa pandai, merasa hebat, merasa lebih dari orang lain, membuat berhenti dalam proses yang sebenarnya masih panjang.

Setia dalam proses, itulah yang penting. Kesetiaan dituntut di mana saja. Orang jahat sekalipun akan marah jika temannya tidak setia. Setia dalam proses membuat kita matang sempurna dalam pencapaian, bukan seperti buah karbitan yang cepat membusuk.

Mari setia dalam proses masing-masing.

See you at the TOP.
GO DIAMOND!

*inspired by Ranting Embun*

Sunday, September 29, 2013

Nothing Coincidence

Tidak ada kejadian yang kebetulan di dunia ini. Semua kejadian sudah ada yang mengatur. Siapa? Tuhan. Pencipta alam semesta ini.

Life is Beautiful

Life is too short to start the day with broken pieces of yesterday, it will definitely destroy my wonderful today..

Victory Love Preparation

Dari segala hal, persiapan adalah rahasia kesuksesan..