Tuesday, August 26, 2008

Flu lagi

Lagi-lagi flu datang padaku. Bukan salah cuacanya, tapi aku yang tidak menjaga kesehatan dengan baik (* berusaha tidak mencari kambing hitam untuk pembenaran diri) Tadinya mau mempercantik tempat curhat ini (atas himbauan dari penasihat spiritualku hualah lah..moncrot) Tapi malah bingung mau diapain. Mau dicantikin gimana, orang aku gaptek gini. Yawis, biarin ajah. Biarlah blog-ku menjadi gambaran diriku yang ndeso ini. Internet lemot, males, sendu, mau tidur dulu, pusing kena virus.

Sunday, August 24, 2008

Luka batin

Setiap orang pasti mengalami luka batin. Disadari atau tidak. Tak kasat mata, sehingga orang lain tak bisa melihatnya. Tak ber-efek, ber-efek sedikit ataupun ber-efek dasyat pada kehidupan mereka ke depannya. Tergantung dari kekuatan masing-masing individu. Bagaimana masing-masing memperlakukan luka itu. Bisa menjadi trauma seumur hidup, bisa menjadi pemacu semangat, atau dicuekkan aja seolah-olah tak ada onggokan luka. Betul-betul tergantung individu masing-masing dalam menyikapinya dan pastinya kekuatan tahan bantingnya.
Luka yang dialami seseorang mungkin terasa sangat berat bila dialamai oleh seseorang yang lain. Misal si A pernah diputus sama pacarnya tanpa sebab, itu sudah luka batin. Mungkin bagi si A bisa menjadi efek traumatis yang mungkin jadi sangat benci kepada lawan jenis. Mungkin jika si B mengalami kejadian seperti itu, akan say thanks to God, sudah terhindar dari cowok/cewek berhati bejat. Kemudian yang akan datang dia bisa lebih hati-hati dalam memilih pacar.
Aku lihat tayangan Kick Andy tentang penjual jamu dari Klaten. Kakak beradik perempuan itu mengalami luka batin saat minta kepada orang tuanya untuk bisa sekolah. Kata orang tuanya tidak usah sekolah, yang sekolah cukup saudara yang laki-laki itu. Dari situ mereka berdua berjanji, kelak anak-anaknya akan mereka sekolahkan setinggi mungkin. Walaupun mereka hanya penjual jamu keliling, tapi tekad sudah bulat. Sudah dibuktikan, kini anak-anak mereka berpendidikan sampai ke perguruan tinggi, bahkan ada yang menempuh S2 di Jepang. Luar biasa..
Luka batin..semestinyalah diobati. Akan baik untuk diri sendiri maupun dia atau mereka yang sudah menorehkan luka itu. Caranya dengan memaafkan orang yang membuat luka itu, mengampuni dengan tulus dan mendoakannya. Kalau hal itu sudah dilakukan, langkah hidup kita niscaya akan menjadi ringan.
Bagaimana aku menyikapi luka batinku sendiri? Ada yang menjadi penyemangat, dan sudah terbukti. Ada yang sengaja aku lupakan (berusaha keras untuk melupakan), karena bila teringat memang masih menyakitkan. Termasuk melupakan janji-janji kosong memabukkan. Memaafkan luka yang dibuat oleh mantan guruku, mantan sahabatku, mantan pacar-pacarku..Aku mengusahakan agar tak ada ruang untuk luka batin itu, harus lenyap. Aku ingin mengarungi hidup ke depan dengan keceriaan, memandang segala hal dengan positif tanpa naif.
Cheers..

Green Bag

Tadi malam belanja bulanan di Carrefour (eks Alfa yang udah dibeli C4). Waktu bayar di kasir, aku menyapu pandangan ke penjuru kasir. Rasanya kog cuma aku ya yang pakai Green Bag. Belum banyak ya orang yang peduli dengan isue-isue lingkungan. Atau kebetulan aja ya malam itu. Semoga yang kedua yang betul. Karena jika yang betul adalah yang pertama tentu sangat menyedihkan sekali. Bumi sudah memohon-mohon kita manusia jangan hanya menguras kekayaan bumi tanpa peduli nasib yang akan datang. Serakah betul kita ya.. Ya, green bag itu hanya salah satu contoh yang bisa kita lakukan. Tujuannya agar penggunaan plastik (tas kresek) bisa berkurang. Kecil memang. But let's imagine.. jika yang melakukan adalah semua orang di dunia? Pasti bumi akan melonjak gembira, tubuhnya tak lagi dijejali plastik-plastik yang tak bisa menyatu dengannya. Aku punya dua green bag untuk berbelanja. Satu untuk makanan, satunya untuk non makanan. Repot? Sama sekali tidak. Malu? Ampuun deh..hanya orang picik yang punya pikiran kayak gitu.

Belum sepenuhnya aku peduli, tapi selalu berusaha semampuku. Menghemat listrik, aku bisa. Bulan kemarin tagihan turun 5%. Yang belum aku bisa adalah menghemat air. Aku doyan mandi dengan air yang melimpah ruah.. =)

Aku sudah memulai (dari yang kecil, walau terlambat), kamu sudah belom?

Thursday, August 21, 2008

Aku bukan GOLPUT

Pemilu sebentar lagi. Milih apa ya? Aku sudah 4 kali ikut pemilu. Besok tahun 2009 yang ke-5. Dari yang partainya Cuma 3 sekarang ada 30 lebih. Pasti bingunglah mau pilih yang mana. Untuk mengatasi kebingungan itu, ya sering-sering baca dan nonton TV di channel yang didedikasikan untuk ajang demokarsi terbesar itu. Tapi kog ya masih bingung.
Yang jelas aku tetap akan mencoblos dan memilih. Bukannya mecoblos tapi semua dicoblos. Tetap aja itu golput. Menjadi golput adalah sikap apatis. Kalau semua acuh tak acuh, siapa yang peduli? Masak kalah sama simbok-simbok di pasar, berani gak jualan di pasar di hari pemilu untuk menggunakan hak politiknya datang ke tempat pencoblosan.
Mereka peduli : Ya Mereka masih punya harapan : Ya Peduli dengan kelangsungan hidup negeri ini, harapan untuk bisa menjadi lebih baik. Sikap yang terpuji.
Dari awal punya hak pilih, aku tidak pernah menjadi golput. Sudah tertanam di dada ini aku takkan jadi golput. Didikan ayahku yang militer. Dari pemilihan Kepala Desa, Bupati, Gubernur dan Presiden, aku tidak pernah tidak datang. Noda tinta di jari kelingkingku adalah kebanggaan. Jika pada hari H aku masih bingung mau pilih siapa, biasanya aku bertanya pada ayahku. Dan jika aku tetap tidak tahu harus pilih siapa, biasanya aku ikut pilihan ayahku. Ikut mendukung siapa yang dipilih beliau adalah amanah juga. Aku numpang ikut apa yang sudah dipikirkan dan diharapkan oleh beliau. Waktu pemilihan Gubernur Jateng bulan Mei kemarin, aku ikut suara ayah. Dan menang..
Kita memang hanya rakyat biasa, sekecil apapun yang kita lakukan akan berdampak besar jika itu dilakukan oleh seluruh insan di negeri ini. Kita tinggal di Indonesia, cari makan di Indonesia, hidup di Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli terhadap negeri Indonesia tercinta. Kalau tidak peduli, jangan hidup di nusantara.
Jadi, masih mau jadi golput?

Indonesia (seharusnya) Kaya Raya

”Bapak kepala sekolah sebuah Madrasah, dua puluh tahun mengabdi, bergaji terakhir Rp. 200.000. Untuk menambah penghasilan, beliau menjadi pemulung. Beliau dihina, dilecehkan. Tetapi kata beliau dengan tegar, menjadi pemulung tidak merugikan orang lain dan juga tidak mengganggu profesinya sebagai guru, jadi kenapa harus malu?” Sesak dadaku melihat pemberitaan itu. Meyedihkan. Tempat para guru mengabdi pun tak kalah mengenaskan, sekolah seperti kandang ayam. Sedang memikirkan apakah para petinggi2 negeri kita ini? Setiap hari kita dijejali berita-berita yang mengejutkan. Sudah 63 tahun merdeka dari perang berdarah-darah, memerdekakan keserakahan, ketamakan, keegoisan para pemimipin yang seharusnya mengayomi dan memakmurkan rakyatnya. Kemana hati nurani? Di sana ada kawasan tenggelam, di lain tempat mengadakan hajatan bernilai milyar. Indonesia (seharusnya) kaya raya. Tapi negeriku salah urus. Memprihatinkan. Kenapa tak belajar dari pengalaman. Atau berlapang dada belajar dari negeri tetangga, atau bahkan belajar dari negara-negara belahan bumi lain. Toh belajar tidak ada batasnya. Indonesia (seharusnya) kaya raya. Tapi ada tikus-tikus yang menggerogotinya. Tuliskan berapa yang sudah dikorup para petinggi-petinggi negara. Nilainya akan membuat kita tercengang. Mestinya nasib Bapak Kepala Sekolah bisa lebih baik. Bapak/Ibu petinggi-petinggi..tidak akan menunggu sampai Indonesia hancur dulu khan? *suara akar rumput

Semangat menjadikan nyata

Harum melati buat kuterjaga Darahku bergelora tersepa mentari pagi Kan kujadikan hari ini sebagai awal Awal dari masa depan Kan kutatap birunya langit Kedamaian begitu nyata Kan kulangkahkan kaki dengan semangat Agar tercapai semua angan dan cita.. Mega terpancar dengan birunya Keindahan terlengkapi dengan burung camar Terik mentaripun takkan jadi halangan Tuk mencapai cita di waktu yang datang Kan terobati oleh cantiknya rembulan Jiwa melayang menatap awan Tak ada yang tak mungkin tuk mencapai cita Suatu saat kan jadi nyata..

Menunggunya mekar..

Adalah beberapa tanaman melati di depan rumah mungilku. Ulet bulu yang bikin surprise, malam-malam ketika pulang kantor melati-melati itu sudah berjajaran..senangnya..Semenjak dia tertanam di situ, rumah mungil itu seperti berjiwa. Rumah yang selalu bikin aku ingin pulang, karena aku harus merawat dan menyiram melatiku. Tak kubiarkan rumput liar mengganggunya. Melati itu masih rendah, masih butuh waktu untuk berbunga rimbun. Tapi aku akan sabar menunggu. Kala nanti suatu hari kucium semerbaknya terhembus oleh angin..penantian itu seolah tak ada artinya.
Why Jasmine ? Entah ya kenapa aku suka dia. Tahu tahu suka gitu aja. Mungkin karena ulet bulu yang suka, trus aku ikut suka. Dulu pernah waktu apel di kost, ulet bulu bawain 2 kuntum melati..mending kalau dalam rangkaian buket gitu ya..2 kuntum coba bayangkan..maksa banget khan?
Bagi beberapa orang wangi melati mungkin bikin parno ya. Khas kuburan atau orang mati mungkin. Kalau aku sih gak ada perasaan itu. Namanya sudah suka, mau dibilang apa aja ya tetep suka.
Melati itu sangat rentan menurutku. Gampang terkena ulat (bukan ulat bulu hehe..kalo dia mah juga sayang sama melati) yang bikin daun-daunnya berlubang. Juga serbuk-serbuk putih yang menodai ranting. Dan juga manjanya minta ampun, tak boleh lupa siraman air kasih sayang. Kalau lupa bisa-bisa daunnya ngambek pada suntuk layu. Kata ulet bulu, aku itu sometimes kayak melati itu..manjaaa...tapi juga so lovely seperti melati yang sedang mekar..halah (yang ini hanya karanganku saja)
Kelak..melati-melati itu akan beranak pinak memenuhi halaman rumah. Dan ketika musim berbunga, aku ingin setiap pagi terbangun oleh aromanya yang terbawa angin pagi mengiringi kecupan di keningku..bukan terbangun oleh suara alarm handphone atau teriakan jam weker. Dan ketika aku pulang dari bekerja, aku ingin duduk berdua menatapnya sambil kami bercerita tentang sepanjang hari itu...
*kog jadi kangen ulet bulu ya..

Capek

Uhh beberapa hari ini aku berkutat dengan angka-angka, rumus excel, chart. Gak jauh-jauh dari hitung menghitung deh. Yang capek mata dan otak ini. Udah minus 2, moga-moga tak nambah. Sekarang dummy-nya udah jadi, tinggal kasih ke anak buah buat nglanjutin. Senangnya bisa curhat di sini lagi.. *nanananaaa...nyanyi nyanyi

Tuesday, August 12, 2008

Usaha dan Doa

Waktu SMP dulu, aku suka ngisi diary teman-temanku. Ngisi biodata. Tuker-tukeran gitu. (Aha jadi ingat waktu itu musim diary bergembok) Kalau aku ngisi diary teman, biasanya selain ngisi biodata, aku juga ngisi quote. Ya waktu itu istilahnya ’semboyan’ hehe..quotenya begini bunyinya ’cara wujudkan impian jadi kenyataan adalah dengan bangun dan bekerja’
Simple ya? Tapi setelah direnung-renungkan, make sense sih. Masak impian akan terwujud dengan sendirinya tanpa usaha? Mimpi punya pekerjaan, ya harus cari lowongan, nulis lamaran trus pergi melamar. Mimpi punya rumah, ya nabung dikit-dikit, cukup buat DP lalu KPR. Mimpi naik jabatan, ya harus kerja yang baik, perform bagus tanpa jegal sana sini. Mimpi naik gaji, ya mesti kerja baik juga tho. Mimpi punya pacar ganteng, ya rajin-rajin tebar pesona, rajin-rajin keluar rumah, rajin2 ke salon (karena biasanya orang ganteng pun maunya sama orang cantik). Mimpi jadi cantik, ya mesti rajin mandi dan beribadah. Mimpi makan gratis terus, ya rajin-rajin ke kondangan, atau bertandang ke rumah teman saat jam makan (tentunya bukan teman kos..itu mah sama aja). Pengen punya anak, ya mesti rajin-rajin f**king. Pengen motornya tidak dicuri maling, ya dikunci. Pokoknya usaha. Kalau sudah berusaha, sekecil apapun pasti ada hasilnya.
Tapi........usahanya mesti yang baik, halal. Biar jadi berkat. Ahh, jadi ingat seorang cewek ABG waktu ngantri karcis ’the mummy’. Dia maunya dapat tiket dengan ngantri dikit. Padahal saat itu antrian mpe depan pintu. Untuk mencapai depan loket tuh butuh waktu 1 jam. Aku sudah di urutan ke-4 waktu itu. Dia dengan gaya sok kenal sama depanku, minta tolong titip. Fine. Cuma dianya kurang cerdas. Mau beli tiket pakai credit card, sedangkan yang dititipin mau beli tunai. Yang dititipin mau masukkan dia ke line antri. Eits...aku pegang punggungnya sambil bilang gini 'mas, hargai kita-kita dong yng sudah antri' Buatku, emang kenapa kalau dia masih kecil. Justru dari kecil harus diajarin disiplin dan menghargai orang lain. Kemudian satpam menyuruh si ABG tadi antri dari (luar) pintu (karena pada saat itu antrian sudah lebih panjang lagi). Yah sebenarnya boleh saja berusaha dengan sedikit kenakalan. Cuman jangan sampai merugikan orang lain. Mestinya kalau smart, si ABG tadi menggantikan jatah antri org yg dititipin (bukan masuk line), supaya dia tetap bisa bayar pakai credit card dan juga bisa beli tunai buat mas yg digantikan jatah antrinya. Atau, bisa juga dia traktir belikan tiket buat mas yg tadi, toh beli 2 bayarnya tetap 1 kalau pakai card. Itung2 ucapan terima kasih karena terbebas dari antrian panjang. Itu kan termasuk perbuatan yang baik.
Kembali ke ’usaha’ tadi. Nah kalau sudah berusaha tetapi tidak tercapai juga? Mungkin usahanya kurang keras atau belum tepat. Misalnya yang mimpi cantik tadi. Mungkin mandinya baru sekali sehari atau sudah rajin mandi tapi mandinya di kali. Khan malah jadi gak cantik. Yang ada malah badan jadi gatel. Yang pengen punya anak, mungkin ML-nya kurang banyak frekuensinya, atau kurang gaya (halah...hehehe..).
Kalau semua usaha sudah dilakukan tapi impian kita belum tercapai, hanya satu hal yang masih bisa dilakukan yaitu berdoa. Intinya masih ada harapan. Kenapa? Semua kehidupan ini khan yang sumbernya Tuhan. Ya kembali kepada-Nya kita berpasrah. Tetapi Tuhan kelihatannya lebih menyukai orang yang berusaha. Karena dari situlah Tuhan bekerja. Bagaimana Tuhan bisa menyelamatkan sepeda motor kita dari maling kalau kita tidak menguncinya? Mungkin ada juga orang yang sangat beruntung. Tidak belajar tetapi ujian dapat nilai bagus. Tidak bekerja, tiba-tiba dapat warisan. Itu namanya uijan dari Tuhan, tapi ujian yang menggembirakan. Lho, jadi orang kaya itu ujian juga lho. Ujian bagaimana tetap menjadi orang yang baik dengan kekayaan itu. Sama susahnya bila ujian itu menjadi miskin.
Kalau semua usaha sudah dilakukan dan doa sudah dipanjatkan tetapi impian kita tak dapat juga? Berarti impian itu bukan jatah kita. Kembali kepada Tuhan, itu bukan kehendakNya. Mungkin kita harus introspeksi diri. Layakkah kita menerima impian itu jadi kenyataan? Penilaian Tuhan beda dengan penilaian kita. Barangkali ada rencana Tuhan yang lebih bagus buat kita. Itu misteri. Anak yang kita nanti-nantikan tidak kunjung nongol ke dunia, mungkin kita ditakdirkan untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak terlantar. Kekayaan yang diidam-idamkan tak kunjung datang, mungkin jika kita kaya justru akan terjerumus ke lembah narkoba atau tergoda oleh pria / wanita idaman lain. Kog badan langsing, lencir dan putih yang diimpikan tak terealisasi? mungkin dengan punya badan yang bagus, kita malah akan menjadi pelacur. Tuhan sudah mengantisipasinya.
Aku sedang berusaha dan berdoa. Keduanya berjalan beriringan. Aku punya impian mulia. * pandangan menerawang

Wednesday, August 6, 2008

mendung yang berkelanjutan..(payah!)

Aku memang payah. Mendung sehari ini terbawa sampai dengan malam ini. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 21.59 WIB. Bukankah seharusnya aku harus beristirahat, supaya besok aku bisa bangun dalam keadaan segar bugar? Tapi kenapa juga jiwa ini masih berkelana entah sampai ke belahan bumi mana. Daripada tidur juga tak bisa, kubiarkan saja pikiran ini terombang-ambing, menyusuri malam ini yang begitu dingin. Rembulan juga enggan pamer kecantikannya. Dia sembunyi dalam lengkung senyuman. Otakku mampet, seperti septi tank yang harus disedot. Bener-bener gak ada sesuatu yang penting yang lagi kupikirkan. Terus kenapa aku begini? Seperti aku bilang tadi, semua serba mungkin. Jawaban hanya kudapat jika sudah mencoba semua jawaban kemungkinan. Kalau sembuh, ya berarti itu obatnya. Konyol kan? Trial and error yang tak perlu sama sekali. Lalu kubuka lagi..cerita-cerita di imel..cerita-cerita di chat..menjelajah facebook, friendster,blog..sudah terekam cukup kenangan di sana. Cukup menghibur hatiku yang sedang kuyu. Seperti jasmine-ku bila kekurangan air. Oh my gosh..please help me.. diriku yang sedang mendamba..mendamba sesuatu atau mungkin seseorang yang mencerahkan kembali kusamnya pandangan mataku. Kekasihku dimana dirimu? Kamu melalaikan aku hari ini. Tahukah kamu, hari ini aku sangat butuh kamu. Tapi sudahlah..aku sedang mencari sendiri kehangatan di depan layar monitor ini. Doraemon..pinjami aku 'pintu kemana aja'mu..aku ingin menengok benua di sana, dalam sekejap langkah. Sebentaarrr saja, hanya untuk memastikan semua baik-baik saja. Semoga tak ada perang berkecamuk, tak ada yang berkekurangan..semua baik-baik saja. Itu saja. Mudah-mudahan dalam sekejap itu aku bertemu sang pangeran berkuda putih, yang akan mengusap rambutku sambil berkata 'pulanglah kembali sayang, semua akan baik-baik saja' Mendung hari ini menyisakan kegaringan segaring-garingnya. Sakit perutku bukan karena siklus itu. Tapi karena lambung yang terlalu asam. Tak tahulah. Rasanya sudah bertahun-tahun aku sudah lepas dari penyakit itu, sekarang dia muncul lagi. Mudah-mudahan hanya hari ini. Doraemon..atau kau pinjami aku 'baling-baling bambu' mu..ahh aku tak mau menembus malam dingin ini. Superman..tolong aku..Batman..tolong aku..Kenapa semua diam? Tuhan tolong aku..rasanya memang hanya Dia tempat yang paling tepat. Tenangkanlah hatiku. Jernihkanlah pikiranku, agar aku bisa melihat semua yang terjadi padaku dengan benar. Doa sebelum tidur: Tuhan aku mau istirahat, jagailah aku. Juga orang tua dan keluargaku di rumah. Amin.

kala rindu..

saat kau tertikam rindu.. pejamkanlah matamu.. rasakan detak jantungmu.. karena setiap detaknya adalah rasaku padamu.. dan dengan memejamkan matamu.. …aku senantiasa ada…

mendung..

Pagi ini terasa sendu. Tak sehangat biasanya. Mentari kog enggan menampakkan diri. Dinginnya menusuk sampai ke ulu hati. Berlebihan memang. Mungkin karena baru dapat siklus. Mungkin karena ada perasaan yang membuncah, perasaan seperti hendak merobek langit, mendambakan sesuatu di balik langit itu. Ah entahlah.. Diriku sedang dilanda rasa malas yang luar biasa. Terlalu banyak mimpi absurd, menjadikanku pening sendiri. Bukan..bukan lenyap semangatku. Semangat itu masih bersemayam di jiwaku. Tetapi semangat itu beralih-alih kondisi. Sekarang dia lagi nempel di mimpiku. Mungkin juga lagi singgah di malasku. Jadi aku bersemangat untuk malas. Ahh..
Memang lagi aneh aja. Aku benar-benar benci dengan situasi seperti ini. Mungkin aku lagi jenuh. Mungkin aku lagi bosan. Mungkin aku butuh lebih berbahagia lagi..Atau sebenarnya kebahagiaan itu sedang turun kadarnya?Rencana dietku yang sudah berjalan 2 minggu, terancam gagal total. Padahal efeknya sudah terlihat di wajahku, getting smooth gitu. Perut juga hampir mengempis. Menjelang siklus memang napsu makan jadi tak tertahan. Semalam makan iga bakar bombay yang lezatnya minta ampun. Payah emang !
Semua serba mungkin. Yang harus kucari jawabannya secepat aku bisa. Mungkin aku butuh refreshing, keluar sejenak dari rutinitas kantor. Sebenarnya pekerjaanku juga bukan rutinitas, ada dinamika, karena aku bukan eksekutor. Tapi rutinitas dimana aku harus bangun pagi, tiba di kantor sebelum jam 8, pulang sudah senja kadang malam, 6 hari seminggu..bosan rasanya. Apalagi selama tahun 2008 ini belum pernah sekalipun aku tidak masuk kantor. Seharusnya aku sudah dapat reward untuk ini ya. Kalau memang aku butuh keluar sebentar dari situasi ini, berarti aku harus segera ambil cuti. Hah..padahal jatah cuti panjang untuk moment special nanti. Menyebalkan.

Saturday, August 2, 2008

kameraku baru..

aha...ini kameraku yang baru... Pastinya akan menggantikan canon ixus-ku yang sudah bertahun-tahun menemaniku..menjadikan aku seorang banci foto. Yang beeliin casing ulet bulu..Ah senangnya beginilah nasibnya kalo jadi orang baik..disayang sana sini.. Makasih... Kamera baru, semangat baru..

YOU ARE NOT MY FRIEND ANYMORE !

Long before our friendship times.. I have a time for my friends already Not just because we were close..you can judge my life I do like you, for just our relationship But you already crossed my life line That’s not a friend.. Do I have done the samething to you? Nope.. I have my life way So were you Respect my own life, just…and just my friend You are nothing just as my friend I REALIZE...YOU ARE NOT MY TRUE FRIEND... BYE BYE… I HAVE MANY NEW FRIENDS HERE..INSTEAD OF YOU !!