Thursday, December 31, 2009

Akhiri 2009 dengan Senyuman

Wow..sudah lama sekali aku tak menulis di sini. Yap, setiap hari rasanya begitu cepat berlalu. Banyak moment terlewatkan tak tertuang di sini. Sebelum tahun berganti, ingin kutuliskan sedikit kata untuk menutup tahun yang indah ini.

Betul, tahun yang indah. Banyak achievement di tahun ini. Baik yang terlihat mata, maupun yang ada di otak dan hati ini.Syukur pada Tuhan atas banyak hadiah untukku di tahun ini. Jabatan, mobil, laptop, hp, mentor, teman dan ilmu yang tak ternilai.

Senang bekerja di perusahaan baru yang lebih konduksif. Meski seringkali bekerja sampai larut, tapi hati ini riang. Senang punya partner-partner yang tulus hati, loyal dan cakap. Tahun 2010 tambah satu area office Pati. Artinya makin sibuk. Jauh pula area satu itu. Lima jam dari Jogja. Kalau ke Pati, siap-siap bawa bantal buat di jalan.

Kesehatan juga baik. Tahun 2009 kena flu sekali, tensi drop sekali, masuk angin lumayan sering..hehehe..tapi belum pernah tidak masuk kerja...

Tahun depan harapan makin terbentang. Satu hal yang paling kuimpikan di tahun depan adalah : MENIKAH.

Kini aku akan menikmati pesta kecil dengan tetangga-tetanggaku. Bakar ikan, bakso, sosis dan ayam...hmmm..

Kuakhiri tahun 2009 dengan penuh senyuman. Selamat datang Tahun Harapan.

Selamat Tahun Baru 2010.

-Yogyakarta, 31 Desember 2009-

Wednesday, December 2, 2009

Untungnya Sibuk

Banyak yang dipikirkan. Semua berdesakan di otak. Otak nggak kuat, maka manivestasinya jadi jerawat. Hoaahhhh...

Banyak pe'er di bulan ini. Rasanya kog tidak selesai-selesai pe'er nya, justru nambah terus. Untunglah aku dikaruniai badan yang perkasa. Pulang malam setiap hari tetap sehat wal'afiat.

Untungnya aku sibuk, pikiran-pikiran aneh yang kemarin-kemarin terlintas bisa hilang dengan sendirinya. Buat apa juga mikirin sesuatu yang nggak jelas. Buang-buang energi saja. Kemarin lagi kumat naifnya, sempet terlena sedikit..  Tapi sekarang sudah kembali ke dunia nyata.

;-)

Monday, November 23, 2009

Tak Penting

Kecewa dengan jawaban atas pertanyaanku. Tak kau sadari, my question trap. Kamu jawab dengan jujur. Sedih karena apa yang kuharapkan bukan jawaban itu. Tapi kejujuran pasti akan lebih baik. Dan untuk menyempurnakannya, aku bilang 'good bye' not 'see you arround' again.

Untunglah aku dibantu dengan kesibukanku besok. Menyiapkan presentasi, besok ada meeting seharian. Dan besok lusa ada team audit dari luar kota datang. Sesaat aku akan melupakan kekecewaan. Dan ketika dua hari esok lewat, mudah-mudahan sudah tak ada yang perlu dibahas lagi.

Semua sudah menjadi tak penting lagi.

Friday, November 6, 2009

Melamun

Aku baru senang melamun. Bukan merenung. Tapi melamun. Pikir melayang ke tempat yang aku sendiri tak tahu di mana. Tempat yang indah. Tepatnya, yang ada hanya keindahan.Absurd? Ya. Tapi aku sedang suka melakukannya. Aku lagi senang sendiri. Bila kesendirian tak kudapatkan, seperti sekarang, aku duduk di depan laptop. Membuka file kantorku. Dengan earphone aku dengarkan lagu-lagu rohani yang menyejukkan hatiku yang sudah lama bolong ke Gereja.

Hati sedang gersang, kering. Entahlah. Beberapa hari ini bete gak karuan. Melamun menjadi sebuah keasyikan tersendiri. Sedang facial, merem, paling nikmat pikiran melayang ke dunia lain. Mau tidur, pengantar yang paling manjur adalah melamun dengan mata terpejam.

Apa yang sedang berkecamuk dalam diri ini, aku tak tahu. Aku hanya sedang ingin banyak-banyak melamun.

Wednesday, October 21, 2009

Sakit

Akhirnya runtuh juga pertahananku. Kemarin jatuh sakit, demam tinggi. Tapi meski sakit masih keliatan perkasa. Masak tensi 80/50 masih bisa jalan. Meskipun rasanya nggak karuan. Ku melarikan diri dari kantor dijemput Ulet Bulu. Padahal hari senin kerjaan menumpuk, banyak deadline. Ah bodo, yang penting aku sehat dulu. Napa ya? Padahal hari minggu sehat-sehat aja. Mungkin akumulasi beberapa minggu, beberapa bulan. Karena ini kali pertama tahun ini aku sakit. Di saat gini, sudah pasti Ulbul akan memberikan perhatian lebih. Padahal daily nya sudah perhatian segitunya. Huhuhu...he's really the best. Esoknya, ada yang nanya dari Tegal.
"Bu, kog kemarin kabur? Ngikut dong...!" Kujawab: "Mau? saya sakit" Jawabnya:
"Terima kasih. Nggak jadi hihihi..."

Saturday, October 10, 2009

Buncahan Rasa

Rasa ingin tahuku membuncah. Kini tertuang sudah. Merdu suaranya akhirnya terdengar. Genderang kemenangan kukibarkan. Hahahaha...ku tertawa lantang dalam hati.. Belum semua terlampiaskan. Masih ada ruang penasaran. Kunikmati keindahannya. Sebelum rasa sampai ke penghujung. Biarkan menjadi bias-bias yang berpendar, yang menghiasi hari-hariku. Menjadikan waktu bergulir dengan penuh makna. Wahai sangkakala....jangan biarkan aku menderita dalam kepedihan.. jika aku tak bisa menari di ujung sana...

Wednesday, October 7, 2009

Memberi tak Kehilangan

Kulihat senyum cerah di wajah-wajah mereka. Barusan aku bagi baju-baju kerjaku yang masih bagus tapi sudah tak muat lagi. Susah sekali menurunkan berat badan yang makin melambung. Baju-baju itu makin tak muat. Daripada rumah mungilku penuh dengan barang-barang yang tak kupakai, aku kasihkan aja sama anak buahku. Bajunya masih bagus. Ku juga tak sadar kog dulu bisa beli baju mahal. Sekarang aja mikir, sayang banget ya. Yang penting kan enak dipakai, sopan dan layak. Tak perlu mahal. Mungkin pola pikirku yang sudah berubah, karena sekarang sudah beranjak umurnya. Senang melihat mereka senang. Jauh sebelumnya aku merasa sayang. Masih berpikir, kapan-kapan pasti aku masih bisa pakai lagi. Tapi karena usahaku kurang keras dan kurang disiplin, berat badanku tak berkurang juga. Maka semalam aku mengepak baju-baju itu. Aku sudah rela. Ternyata hari ini, aku tak merasa kehilangan apa-apa.
For my fellowship: Tina dan Yusti

FOCUS

Kog beberapa hari ini aku tak fokus kerja. Entahlah. Mungkin karena mendekati the syndrome date. Entahlah. Sudah dimaafkan, belum bisa dilupakan. Gangguan-gangguan kecil yang sepertinya sengaja aku ciptakan lately, semakin membuatku tak focus. Padahal seharusnya aku tak begitu. Sebentar lagi bakalan ada audit interim, aku harus preapre dengan baik. Aku harus segera membuang pikiran-pikiran yang tidak penting ini. Atau karena banyak sekali pekerjaan yang membuat aku jadi tak focus. Mungkin setting priority-nya harus di kaji ulang.

Besok aku harus kembali FOCUS। SEMANGAT !

Thursday, October 1, 2009

Tiga Prestasi

Hari ini senangnya bukan main. Ada tiga hal yang buat aku gembira. Satu, karena prestasi Jawa Tengah 2 bulan berturut-turut laporan stock selesai nomor satu nasional. Ucapan selamat terucap : Jateng...Jateng Yess... Dua, karena prestasi Jawa Tengah performance report LSA dan Order Desk terbaik nasional dalam triwulan terakhir, meskipun tidak sempurna. Good Job, aku bangga dengan team Jawa Tengah. Team yang dulu jadi bahan olokan karena teramat amburadul, sekarang maju pesat. Apa yang terasa sulit, kini menjadi ringan. Spirit yang kucanangkan cukup melekat di hati teamku. Perjalanan masih panjang, masih banyak yang harus dilakukan. Tanpa kekompakan teamku di Jawa Tengah, I'm really nothing. Tiga, karena aku mendapat kawan baru yang menyenangkan dari Bogor. Untuk Astuti yang sudah berprestasi, reward untukmu adalah malam minggu nanti nonton Civic Duty. Tiketnya akan dibeli siang hari, supaya mendapatkan tempat duduk terbaik. Senangnya.....

Tertipu

Hati-hati beli lewat internet. Kayaknya aku tertipu. Sudah hampir 1 bulan kog barangnya lom datang-datang. Untung cuma 135 ribu. Tapi uang segitu bisa buat beli lotek enak dekat teteg sepur di Lempuyangan selama setengah bulan. Setan bener. Ambil hikmahnya aja deh. Lain kali gak usah beli-beli di outlet yang gak jelas. Teliti sebelum membeli. Relakan..relakan....Akan dapat gantinya berlipat-lipat...Amin.

Rainbow after Rain...

Harapan akan adanya pelangi sehabis hujan, keganasan hujan seolah tak berarti. Ketika pelangi benar-benar datang, siapkan diri untuk mereguk keindahannya.
Setiap pagi kudengar Nikita bersenandung “Pelangi sehabis Hujan”. Lagu nomor empat itu ku putar berulang-ulang ketika ku sedang menyetir sendiri. Berangkat ke kantor, pulang ke rumah. Meresapi makna keindahan pelangi yang terjanjikan akan datang setelah hujan reda. Pada Kitab Perjanjian Lama, pelangi menandakan Tuhan tak akan menghukum manusia dengan air bah lagi.
Adalah pelangi indah sedang kunikmati. Sungguh indahnya. Harapanku semoga pelangi itu makin indah, makin cemerlang. Ku akan berjuang agar pelangiku tetap bisa kunikmati setiap hari.
Ya...hujan di hari-hari kemarin, hari-hari yang lalu...terima kasih sudah datang. Barangkali tanpa hujan kemarin dan dulu, pelangi tak kan datang saat ini..
Thanks God for the Rainbow.

Bothering Mind

Menyebalkan. Satu kata itu sudah cukup tepat untuk menggambarkannya. Setan bener. Pikiranku terganggu. Owh bukan bukan..aku bukan sedang sakit ingatan alias gila. Aku hanya terganggu dengan pikiran-pikiran aneh ini. Yang tak mau enyah dari pandangan sesatku. Setaaaaannnn..........
Setiap hari. Bayangkan!! Setiap hari aku terganggu. Mungkin memang setan yang mengganggu. Bukan mengganggu konsentrasiku. Aku tetap bisa bekerja dengan sangat baik. Selintas selintas tapi sering sekali melintas....Sekali lagi...setaaaaaaaaaaaaannnnnnnnn.....

Monday, August 24, 2009

Only one left..

Ku hanya punya 2 kursi di rumah mungilku. Satu kursi kemarin pas diduduki ulet bulu jatuh ..............gubrak. Sekarang hanya tinggal 1 kursi tersisa. ....

Give me space to take a breath

Sudah beberapa bulan yang lalu kita putus hubungan. Putus hubungan dari status pacaran. Aku tak bahagia bersamamu. Aku sudah tidak tahan pacaran denganmu. Aku seperti pacaran dengan anak kecil yang tak mau menjadi dewasa. Putus darimu, hatiku lega.
Tetapi, kamu masih menggangguku. Kamu teror aku dengan sms mu. Kamu bilang aku jahat, aku manusia terjahat di dunia. Kamu minta kesempatan kedua. Aku bilang kesempatan kedua itu sudah berlalu. Bahkan kesempatan ketiga dan keempat. Aku bosan.
Kamu menghiba dengan segala rayuanmu. Aku tahu kamu sedang memanfaatkan kelemahanku. Tapi aku sudah belajar dari keadaan. Aku makin dewasa. Aku makin kuat. Aku makin tegar. Tak akan ada hati yang luluh lagi hanya karena air mata buaya itu.
Aku berkata kepadamu dengan tegas, aku sedang berdamai dengan diriku. Kalau bukan diri sendiri, siapa yang akan mencintai dan menyayangi diri sendiri. Kalau ternyata efeknya berkesan aku jahat padamu, itu bukan maksudku.
Beri aku ruang untuk bernafas, setelah sekian lama aku terkurung dalam ketidaknyamananku berdampingan denganmu. Dalam doa malamku, aku mohon padaNya agar aku tak pernah lagi dipertemukan dengan orang-orang yang tidak ingin aku jumpai.

Sunday, August 16, 2009

Cerita Hari Ini

Cerita ini kudapat dari Homili Pastur di Gereja Kotabaru Yogyakarta hari Minggu 9 Agustus 2009, misa jam 07.00. Ada moral message-nya sebenarnya. Tapi bukan itu tujuan kutulis di sini......just for kidding aja...... POTONG RAMBUT Seorang wanita setengah baya datang ke sebuah salon untuk potong rambut. Wanita ini sedang bersuka cita karena punya mobil baru. Dia menceritakan kepada si kapster, kalau mobilnya baru. Si kapster bukannya mendukung tapi malah mencela.. “Wah, kalau mobil avanza itu gak enak, buat ngebut dikit sudah goyang-goyang..” Maka wanita tadi tidak jadi bercerita lebih lanjut. Suatu hari, wanita itu datang ke salon itu lagi. Dia ingin berbagi kegembiraan dengan kapster itu kalau dia habis beli rumah baru. Kapster itu, masih sama seperti dulu, bukannya ikut bergembira tetapi malah mencela. “Rumah di daerah sana nggak enak, sering banjir, jauh dari mall..” Maka wanita itu tidak melanjutkan ceritanya. Di lain hari , wanita itu datang lagi ke salon itu. Kepada si Kapster wanita itu bercerita bahwa ia akan jalan-jalan ke Roma. Kapster seperti biasa mencela.. “Ke Roma? Roma jelek, tidak ada menariknya di sana, hanya batu-batu di susun...” “Saya mau ketemu Paus di Roma” Wanita itu menimpali “Nggak percaya” sahut si Kapster “Paling hanya melihat dari kejauhan” “Mari taruhan 1000 dollar” “Ok, saya pasti menang” Dua minggu kemudian wanita itu datang ke salon lagi. “Mana uang 1000 dollar? Saya menang taruhan!” Kapster itu menjawab “Saya tidak percaya, mana buktinya?” Kata wanita itu “ Saya ketemu sama Paus, dan beliau bertanya pada saya, di mana kamu potong rambut? Kog jelek sekali!” *grrrrrrr...... MENAFSIRKAN MIMPI Seorang istri baru bangun tidur, kemudian bilang sama suaminya kalau dia tadi malam bermimpi mendapatkan kalung tiffany. Dia bertanya pada suaminya, apa arti mimipi itu. Sebenarnya dia tidak bermimpi, tapi memang sungguh-sungguh menginginkan kalung tiffany itu, hanya dia bingung cara mengungkapkan pada suami. Suaminya kemudian berkata dengan senyum-senyum “Ma, nanti sore kamu akan tahu jawaban arti mimpi itu” Sang istri kegirangan, ternyata usahanya berhasil. Suaminya tahu apa yang dia maksud. Sepanjang hari dia bersenandung gembira. Menantikan suaminya pulang kerja dengan gembira. Tiba jam 4 sore, suaminya belum pulang. Jam 5 sore...belum pulang juga. Kesimpulan sang istri..suamiku sedang mampir toko. Jam 6 sore, suaminya datang. Betapa girangnya sang istri ketika melihat suaminya membawa tas belanja dan tas itu diberikan pada istrinya “ Ini Ma, jawaban dari mimpimu semalam” Dibukalah isi tas itu, dan isinya adalah “Buku Tafsir Mimpi” :D

Friday, July 3, 2009

Obat Confuse

Hari ini masih terasa lelah. Tak ada gairah bekerja. Kerja yang ringan-ringan saja. Percuma juga dipaksain gak akan maksimal. Ngantuk. Kalau diajak ngomong serius bawaannya nguap terus. Payah. "Mobilnya kog belum dipakai to Bu? khan sayaaaang..." komentar temanku satu ruangan. Sudah seminggu mobil dinas jatah itu nangkring di parkiran. Belum disentuh sama sekali. Aku lebih senang di antar dan dijemput akhir-akhir ini. Capek nyetir sendiri. Malam ini akhirnya mobil yang bikin aku gamang itu kubawa pulang juga. Wow...bensinnya sudah dipenuhi oleh driver. Masih kagok karena biasanya nyetir si unyil kesayanganku, yang biasanya remnya tak pakem. Apa aku sudah layak dapat fasilitas itu? Ketika mobil-mobil berdatangan bahkan ada yang berlarian seperti anak kecil dapat permen, hanya untuk memilih warnanya. Padahal performance juga belum terbukti baik. Entahlah.... Sesampai di rumah, ulet bulu memberikan aku sebuah tas rajut warna merah yang indah, katanya hadiah dari seorang teman. Wuiih....senangnya. Terima kasih. Lumayan buat obat confuse..*halah...

Thursday, July 2, 2009

..........confuse.........

Hari-hari panjang dan berat yang sudah terlewati, kelelahan yang terakumulasi, menumbuhkan sebuah kata itu.....confuse.... Sedang berada di persimpangan, antara dua pilihan.. Dear God, bimbing aku ambil keputusan yang tepat. Sudah aku renungkan, aku tak butuh prestise. Aku tahu diriku lebih memilih kehidupan yang tenang dan tidak kompetitif. Jiwaku yang ndeso ini lebih nyaman hidup tanpa persaingan. Lalu akan dikemanakan mimpi-mimpimu nduk? .............butuh hibernasi............. untuk bisa berpikir dengan jernih dan ambil keputusan yang tepat.

Saturday, June 27, 2009

#1107

Angka keberuntungan? Mungkin. Angka yang merupakan awal dari semua cerita Cerita perjumpaan Cerita percintaan Cerita perjuangan Cerita kepedihan ....dan akhirnya Cerita kebahgiaan. Solo, 31 Desember 2003

Tuesday, June 23, 2009

akhirnya....

Akhirnya tumbang juga. Setelah setengah tahun ini sukses tidak sakit, paling cuma capek capek. Hari ini aku kena flu juga. Pusing menggelayut di pangkal hidungku. Artinya hidup sudah tidak seimbang. Waktunya istirahat lebih banyak.

Friday, June 19, 2009

Lanjutan: Tubuh Manusia

Hari ini dapat pelajaran tentang 'tubuh manusia'. Kekecewaanku sudah sedikit terobati. Selalu begitu. Kecewa dan amarah hanya lewat. Seolah ini hanya kabut pagi hari, sedangkan aku sedang menuju ke sebuah taman yang indah. Ah, begitu emosionalnya diriku.
Tubuh manusia yang terdiri dari berbagai macam sebutan., mau tak mau memang terdiri dari bagian yang penting dan tak penting. Ketika kaki tertembak, tentu beda akibatnya jika jantung yang tertembak.
Kejernihan fikir membuatku bisa memahami arti penting dan tidak penting bagi mereka. Bukan secara ekstrim. Cukup dipandang dengan positive dan itu membuat hati terasa ringan.
Yang terpenting adalah menjadi berarti dan berperan. Tak perlu menjadi orang yang penting, yang ketika tertembak akan matilah semua sendi. Yang penting adalah melaksanakan apapun tugas dengan baik dan ikhlas.
Mungkin akan lebih tepat begini: seperti potongan-potongan puzzle, ketika satu potongan hilang, gambar tidak akan sempurna. Aku ingin seperti itu. Aku bukan yang penting, tapi ketika aku tidak ada, gambar itu tidak sempurna.
Pic diambil dari Wikipedia

Thursday, June 18, 2009

Lanjutkan*

Hari ini dapat kartu nama baru. Dibuatkan khusus dari head office. Harusnya aku senang menerimanya ya. Tapi hari ini rasa begitu hampa. Kering. Dingin. Datar.
Penyebabnya?
Mungkin masih capai kemarin visit Solo begitu menyita energi. Apa artinya sebuah jabatan, jika banyak hal terenggut? Mentalku sepertinya tidak cocok dengan sebuah jabatan. Aku ingin keseimbangan dalam hidup ini, bukan tingkat stress yang tinggi. Ingin rasanya kembali ke saat-saat aku punya waktu banyak untuk teman, untuk keluarga, untuk menikmati hidup ini. Dan bukan waktu yang sepenuhnya untuk pekerjaan. Pulang dari kantor jidat masih berkerut. Tapi sekarang sudah kepalang basah. Tanggung. Mau mundur tidak bisa, yang bisa hanya maju terus. Maju terus harus sepenuh hati dan berusaha terus supaya tidak jadi konyol. *Pinjam kata Pak SBY : Lanjutkan!

Tubuh Manusia

Sebuah analogi yang akhir-akhir ini kupikirkan dalam-dalam. Kuresapi dan berharap bisa kusampaikan kepada orang-orang di sekitarku tanpa maksud menggurui. Tapi bagaimana caranya ya? Mereka lebih pintar, lebih berpengalaman, lebih tinggi pendidikan. Aku ini siapa sih?
Tubuh manusia yang kelihatan kasat mata ini ada mata, tangan, mulut, kaki, perut...Jika perutku lapar, maka perutku akan mengirim pesan ke otak, dan otak akan perintahkan tangan untuk mengambil makanan. Makanan akan masuk ke perut lewat mulut. Pernahkah melihat perut jalan-jalan sendiri mencari makanan?
Begitulah juga sebuah perusahaan. Semua bagian sama pentingnya. Tidak ada yang tidak penting. Bahkan seorang OB-pun sama pentingnya dengan direktur.
Bagaimana jika satu bagian merasa menjadi lebih penting?
Sebuah analogi lagi.
Di sebuah rumah makan, koki tidak terlihat oleh pelanggan. Kerjanya di belakang. Bahan-bahan masakan sudah tersedia, semua bermutu tinggi. Bahan masakan akan tetap berupa bahan masakan kalau tidak di masak. Telur mentah tidak akan jadi telor ceplok kalau tidak di masak.
Jadi apakah masih perlu merasa menjadi lebih penting?

Disappointed

Yup!! Hari ini, ku kecewa. Tepatnya sebenarnya 2 hari yang lalu. Tapi aku tak tahu bagaimana kecewaku ini mengobatinya. Tapi aku nggak ingin kecewa ini meresap ke tulang-tulangku hingga mematahkan apa yang selama ini kuyakini. Kecewa. Hanya satu kata itu memang yang memenuhi rongga otak dan dadaku. Kecewa yang akibatkan penyesalan. Penyesalan yang pastinya tiada akan mengembalikan waktu ke hari kemarin, hingga aku bisa mengubah keputusanku, hingga tak menyesal hari ini. Kemudian kusempatkan berpikir di ruanganku yang terasa makin sempit, karena tambah penghuni. Mungkin aku yang terlalu berharap, mungkin aku terlalu percaya dengan sebuah harapan, dan mungkin mungkin yang lain. Hufff..

Sunday, June 14, 2009

Melihat Gajah

Ada 5 orang buta berbicara masalah gajah, dan kelima orang buta itu merasa lebih pintar dan lebih tahu dari pada temannya yang lain tentang seekor gajah, karena mereka sama-sama pernah punya pengalaman memegang seekor gajah di kebun binatang.
Orang buta pertama bicara bahwa gajah itu seperti ular , karena dia meraba gajah dan memegang di bagian belalainya.
Orang buta kedua berbicara bahwa gajah itu seperti kipas karena pada waktu meraba gajah dia pegang kupingnya.
Orang buta ketiga bicara berbicara lantang bahwa pendapat mereka berdua itu adalah keliru besar, gajah itu bukan seperti ular, atau kipas, tetapi gajah itu seperti tombak yang melengkung karena pada waktu meraba dia pegang gadingnya.
Sambil tertawa mencemooh orang buta keempat dengan menepuk dada bicara bahwa gajah itu seperti tiang rumah karena, waktu meraba gajah dia pegang kakinya.
Orang buta kelima tertawa terbahak-bahak mendengar kebodohan keempat temannya itu. Ia mengatakan bahwa gajah itu bukan seperti apa yang mereka katakan, tetapi menurut dia gajah itu seperti cemeti , karena pada saat memegang gajah dia dapat ekornya.
Menurut Anda, apakah gajah itu seperti apa yang mereka pikirkan ??!!!Pelajaran yang didapat dari hal ini :
Orang yang berpandangan sempit adalah seperti orang buta yang memegang gajah tadi, tidak bisa berfikir luas dan menyeluruh, tetapi sepotong-sepotong. Merasa lebih pintar dan lebih hebat dari yang lain. Akhirnya dia tidak bicara tentang sebuah kebenaran tetapi justru berbicara tentang kebodohannya sendiri dan hasilnya adalah sebuah kesalahan mutlak.
Tetapi orang yang berpikir maju dan luas adalah berani menyatukan potongan-potongan pemikiran dari berbagai pihak, sehingga menjadi sebuah gambaran yang utuh.. apakah dari atasan, dari teman atau dari tukang sapu sekalipun..dan hasilnya adalah sebuah keputusan yang tepat, disaat yang tepat dari orang yang tepat...
Selamat menyatukan potongan-potongan..
*source: milis di internet, pic dari internet

Friday, June 12, 2009

Hitam Putih

Kata orang hitam putih, gelap terang, siang malam tak bisa disatukan. Mereka adalah dua sisi yang berlawanan. Aku bilang, mengapa tidak? Mengapa harus terpaku dengan dogma yang dibakukan oleh manusia? Lunakkan hati dan buka pikiran akan memperkaya diri. Lihatlah banyak hal sudah disatukan. Hitam putih menyatu menjadi abu-abu. Gelap dan terang menjadi temaram. Siang dan malam bersenyawa menjadi senja yang indah. Lantas untuk apa dipermasalahkan, kalau inti dari tujuan hidup sudah tercapai dengan mengabaikan hitam dan putih, gelap dan terang, siang dan malam? Siapapun bisa menjadi abu-abu, bisa menjadi temaram, bisa menjadi senja. Bisa saja setiap orang membela diri dengan mengatakan hitam dan hitam tetaplah hitam, gelap dan gelap tetaplah gelap, malam dan malam tetap menjadi malam. Tak ada sesuatu yang baru, tak menarik sedikitpun. Satu kata yang muncul di benak adalah serasi. Apakah jaminan bahagia? Belum pasti. Justify? Tentu, karena sering disudutkan dengan hitam putih. Yang seharusnya menjadi urusan vertikal, menjadi pembicaraan dan prasyarat duniawi. Untuk apapun yang sudah diyakini, terus berjuang. Patahkan keyakinan orang lain, kalau itu menyangkut hidupmu. Kalau dirimu tak bahagia karena keliru melangkah, akankah dia yang akan menanggungnya?

Menjemput Kekasih

Memecah indahnya dunia mimpi Menembus kegelapan pagi Ku menyusuri jalan yang terhampar bak karpet merah selebrity Menjemput pemecah rinduku Duduk sendiri menanti Penjaja bakpia masih menawarkan dagangannya Perempuan setengah baya yang perkasa Kerasnya kehidupan yang dia jalani Bukankah jam segini semestinya dia ada di peraduan Waktu bergulir lelah menunggu Tempat ini memang hidup dua puluh empat jam Pengumuman berkumandang Ahaa...dia sudah datang Senyumnya terkembang Kucium tangan dan pipinya Hilang semua kepenatan hati.

Sunday, June 7, 2009

Satu Jam Saja

Baru kali ini aku nonton film di bioskop boringnya minta ampun. Filmnya bagus, penuh edukasi. Tapi entah kenapa, setelah 10 menit film diputar kog menguap terus. Mungkin kekenyangan habis kondangan di Grha Shaba. Ternyata teman di sampingku juga dilanda rasa yang sama. Akhirnya baru 1 jam film diputar kita ngeloyor keluar. Begitu sampai di luar kantukku hilang.
Aneh.

Friday, June 5, 2009

Sambungan: Mimpi yang Tak Pantas

Impianku bukan tentang seorang janda atau seorang pemuda. Itu hanya kiasan semata. Mungkin rasanya seperti itu. Impianku yang sebenarnya adalah masa depan yang lebih baik. Kualitas hidup lebih baik. Pekerjaan yang makin kucintai. Semua impianku sudah di depan mata, ada kesempatan terbuka lebar. Aku harus meraihnya dengan segenap usaha. Perjuangan sudah setengah jalan. Harus dituntaskan. Impianku...tunggulah aku..jangan lari lagi..

Nasi Campur Hari Ini

Hari ini dapat relasi baru. Yang akan membimbing aku. Tadi siang aku ketemu beliau di KPP Pratama Sleman. Ketemu sama teman fitnessku dulu juga yang kerja di instansi pemerintah itu. Belajar memang tak pernah mengenal kata selesai. Setiap saat, setiap hari dan dimanapun adalah kesempatan untuk belajar. Sedang sebel dengan seorang kawan di Jakarta. Janji semudah itu tak bisa ditepati, apalagi janji yang lebih besar. Hilang sudah respect aku sama dia. Cuma tinggal kirim lewat paket apa susahnya? Bukankah tempat kirim paket seabrek abrek. Kalau tidak sanggup, kenapa tidak bilang aja dari awal? Khan aku bisa cari alternatif lain. Minggu depan aku akan keluar dari rutinitasku sejenak. Semoga bisa mengembalikan semangatku yang sedang tak jelas ini. Ke kantor pusat di Jakarta, selama 4 hari. Lumayan. Bukan untuk senang-senang, tetap untuk urusan pekerjaan, tapi setidaknya aku keluar dari kebosanan ini. Apalagi teman-teman di sana sudah sangat ingin mengajakku bersenang-senang. Aku tak sabar menunggu minggu depan tiba.

Bersih bersih

Baru saja membersihkan blog ini dari tulisan-tulisan yang mungkin akan menyakitkan buat yang aku tuju. Cukup kusimpan di draft saja. Yang penting sudah tercurah, dan tak terhapus. Lama tak menulis di sini, rindu rasanya. Kemarin terlalu asyik dengan fb. Di sana baru hingar bingar, aku lagi ingin menyendiri di sini. Sendiri. Ya, aku sendirian minggu-minggu ini. Kunikmati dengan sepenuh hati. Kadang sepi menusuk nyeri. Artinya, aku merindukan seorang yang lagi nun jauh di sana. Aku ingin kembali menulis lagi...

Thursday, June 4, 2009

Mimpi yang Tak Pantas

Terlalu tinggi untuk diraih. Sayap kecilku tak akan mampu terbang setinggi itu. Pesimis? Bukan, hanya lebih realistis. Patah semangat? Sama sekali tidak. Impianku ibaratnya seperti seorang tante janda yang menginginkan pacar baru. Lelaki muda yang cerdas, ganteng dan mempesona. Yang akan mengikis segala kesepian. Tak ada risau, yang ada hanya hati yang berbunga-bunga. Impianku bagaikan seorang gadis yang merindukan ciuman hangat dari sang pujaan hati. Ketika pujaan hati sudah di depan mata, si dia tak kunjung mencium. Sang pangeran hanya tersenyum jenaka, menggoda. Tapi pandangan matanya menebarkan harapan yang menjanjikan kehangatan. Impianku bak seorang pemuda yang kurindu dalam dada. Aku tahu dia sayang padaku. Tapi aku harus berjuang untuk dapat menemuinya. Masih tak pantaskah impian untuk diraih? Kenapa tidak? Impian adalah harapan. Harapan adalah nadi kehidupan. Impianku..jangan pergi menjauh..mendekatlah..atau setidaknya tunggulah aku. Aku pasti menjumpaimu.

Wednesday, June 3, 2009

Lunglai

Hati baru lemah lunglai. Tersudut dengan tidak adil. Ingin membela diri tak ada gunanya. Aku ini siapa? Paling hanya ditertawaan. Sebuah sakit hati dulu. Sebuah sakit hati kemarin. Sebuah sakit hati hari ini. Masih saja aku menjadi pemaaf. Luar biasa hatiku seluas samudra. Menyisakan sebuah pertanyaan, apakah aku memaafkan karena terpaksa?Entahlah. Apa yang bisa kulakukan. Bersabar, menunggu keadaan menjadi lebih baik sembari berbenah diri. Mungkin ini saatnya introspeksi. Atau seharusnya dia yang harus mengkaji. Terlalu tinggi ekspektasi. Kecewa. Mencari pelampiasan atas kekeliruan diri. Mari kita duduk bersama. Berhadapan. Sejajar. Berbicara. Mengurai satu persatu apa yang menjadi pokok persoalan. Mengesampingkan apa yang tak perlu. Mengedepankan hati nurani. Mari bicara karena kita saling membutuhkan. Aku yakin kita masih saling membutuhkan. Jika salah satu dari kita sudah tidak butuh, artinya tak ada yang perlu dibicarakan lagi. Selesai.
Yogyakarta, 28 Mei 2009

Saturday, April 11, 2009

Rindu

Malam ini susah nian mata ini terpejam. Kata seorang kawan, malam ini bulan sedang indah bersinar. Tapi sekarang sudah dini hari. Takut aku keluar rumah jam segini. Untung PLN tidak mati. Akhir2 ini PLN sering koit. Bikin sebel. Aku paling tidak suka kegelapan selain tidur dan di bioskop. Hampir jam setengah dua pagi. Mata ini kian segar. Duhh gimana ini, mungkin gara-gara kopi yang kuminum tadi. Biasanya kopi juga tidak berefek, kalau ngantuk ya tetap aja ngantuk. Ah mungkin karena aku rindu belahan jiwaku. Aneh memang kalau tak ada dia. Sepi. Biasanya dia ramai dengan dlewerannya yang sering tak terduga. Biasanya ada kontes kentut. Dalam tidurpun dia masih ‘ramai’. Duh kangennya.. Kalau sedang jauh-jauh gini, jadi berasa betapa dia sangat berarti. Jadi nyesel kalo pernah ngambek soal kecil. Jadi sadar banget aku ini keras kepala dan kadang egois. Dia sering mengalah untuk kebaikan kami. Duh Gusti..ampunilah aku ini.. Semenjak mengenal kembali dia, yang kisah perjuangannya cukup untuk menulis sebuah novel, hidupku terasa ringan, lebih santai tanpa mengurangi kesungguhannya. Dengan dia beban-beban hidup serasa lebih ringan. Owh ayam berkokok. Jam segini ayam kampung sebelah sudah berkokok. Apa disuruh sama Roro Jonggrang? Roro yang mendustai cinta maka menjelma jadi arca. Ahh aku benar-benar rindu kekasihku itu. Cepat pulang say.. Rabu, 8 April 2009

Wednesday, April 8, 2009

Ingat Rembulan

Tadi sore ada yang mengingatkan aku tentang rembulan. Sialnya bulan malam ini sedang muram. Terkikis oleh angkuhnya awan. Lama tak menikmati keindahannya, lama tak melukis di wajahnya. Malam ini sepi, sendiri. Biasanya ada yang manja minta dibuatkan jus jambu. Tautan hatiku sedang mengejar mimpinya nun jauh di sana. Mimpi yang membuat dirinya hidup dan berarti. Tentu saja aku dukung dengan sepenuh hatiku. Kalau ada dia, biasanya aku manja juga. Enak memang bergantung padanya. Tapi kalau dia tidak ada di sini, aku bisa berubah total. Seperti kembali ke masa silam, menjadi seorang yang independen. Menjadi sangat mandiri, seolah tak butuh lelaki. Rembulan, tampakkanlah dirimu..aku ingin bercerita lagi. Mimpi-mimpiku yang kian nyata.

Positive..positive..positive..

Berusaha selalu berpikir positif susahnya minta ampun. Kelelahan fikir dan raga ini terkadang tak bisa diajak kompromi untuk selalu mikir yang baik-baik saja. Kesabaran bagai diuji setiap hari. Perbincanganku dengan personil HO mengingatkanku untuk terus berusaha berpikir positif. Berpikir lebih ke manfaat daripada mudaratnya. Kalau aku bisa banyak hal, kan aku tambah pintar, punya nilai lebih, multi tasking. Banyak pertanyaan akan bisa kujawab. Dengan berpikir positif, semoga hal-hal baik hinggap padaku. Perjalanan tiga bulan ini sangat melelahkan. Setiap akhir bulan dan awal bulan adalah hari-hari yang panjang. Bisa pulang jam 11 malam. Sampai rumah tinggal tersisa letoy dan kantuk. Banyak hal kukorbankan untuk masa awal ini. Belum sempat nengok sahabat yang melahirkan. Akan kubayar nanti. Dan masih banyak hal lain yang terbengkalai.
*pfeuuh

Bodoh...!

Perjalanan enam jam yang melelahkan. Tidak sehebat itu sebenarnya kelelahan itu. Tapi jiwa sedang luruh karena ingin lari jauh dari dunia, mengakibatkan semua jadi berlebihan. Hatiku kacau karena ketakutan. Wajah-wajah asing membuatku tidak nyaman. Berlebihan lagi. Alasan yang sama. Sorot raut yang beraneka, marah, takut, tatapan kosong. Tak ada satupun yang gembira. Aku sendiri, berdiam diri menahan rasa aneh dan sedih pada diri sendiri. Bunyi pesan singkat di telepon genggamku : "Come back to me soon, dear.." membuat aku jadi yakin, aku harus melanjutkan hidup ini, apapun yang terjadi. Dia sangat mencintai aku. Satu jam berlalu dalam ruang gelap dan kosong. Kemudian, aku benar-benar kembali padanya. Dadaku serasa plong. Tak ada rasa apapun yang tertinggal. Ku melangkah ke bandar udara dengan ringan, seolah tak terjadi apapun. Kebodohan yang tak berharga.

Sunday, March 8, 2009

Huhuhuhu.....

Apa ya yang bikin badanku makin melar aja? Makan biasa, tapi kog berat badan naik terus? Agak kecut juga mikirin berat badan. Baju-baju lamaku sudah kumasukkan dos. Sudah tak muat semua. Sebagian sudah dihibahkan pada saudara-saudara. Baju kerjaku, masih kusimpan di dos. Berharap, suatu saat badanku kembali pada ukuran baju itu. Lemariku penuh baju, tapi sepertinya hanya untuk dilihat saja, karena sebagian besar memang sudah tak muat juga.
*huh..sudah perlu dos lagi. Apalagi baju pesta, aku sudah tak punya. Kalau ada kondangan aku harus beli yang baru.
Kemarin waktu melayat nenek meninggal, saudara sepupuku yang lama tak bertemu bilang aku gendut sekali. Huhuhu....
Kata ulet bulu, aku harus bertekad kuat kalau mau tidak bertambah gendut lagi.

Ya ya ya...

Aku mau bertekad. Support me ya hun..
*Target : 50 kg.

Terus Berjuang !

Libur dua hari. Reses. Rehat. Waktu untuk mengumpulkan tenaga lagi, waktu untuk membangun semangat lagi. Satu bulan ini terkuras sudah waktu, tenaga dan pikiranku untuk mengabdi pada pekerjaan. Segala hal lain jadi prioritas ke sekian. Termasuk diri sendiri. Bulan-bulan awal memang harus berkorban. *Ahh semoga pengorbananku tak jadi sia-sia. Berharap Mode : ON. Yah..harapan itu yang bikin tak letih hati. Termasuk harapan pada orang-orang baru yang bergabung. Semoga membawa perubahan baik yang diharapkan. Orang-orang lama sudah mulai ada perubahan sikap. Lumayan. *Bernafas setengah lega Masih banyak PR. Yang kubutuhkan adalah badan yang sehat dan support dari orang terdekatku. Terus berjuang !

Tuesday, February 17, 2009

Straight Line

Aku merasa asing dengan seseorang yang tiba-tiba datang. Meski dahulu seseorang itu bukan orang asing. Karena waktu yang sudah teramat lama. Karena jarak yang jauh.
*sigh Persahabatan atau persaudaraan yang ditawarkan, entahlah. Aku hanya masih merasa asing denganmu kawan. Mungkin karena waktu yang sangat lama itu.
* sigh...again Maaf, kalau kamu memang menjadi asing buatku, atau mungkin memang sejak dulu kamu sudah asing? Karena aku tak tahu kapan hari ulang tahunmu.Yang aku tahu adalah nama lengkapmu yang sekarang sudah berubah. Mudah-mudahan kita bisa menjalin pertemanan dengan baik. Karena sekarang hanya pertemanan yang bisa kusediakan.
Dengan syarat : No hard feeling, karena sesuatu di waktu lalu.

Cemburu

Mestikah perasaan itu kukedepankan? Layakkah aku utarakan? Sedangkan aku tahu dengan pasti hatimu sudah kamu titipkan seluruhnya untukku. Tapi hari ini aku butuh dirimu. Setelah hari-hari kemarin aku ditelan tumpukan kesibukan. Hari ini aku butuh kebersamaan bersama kamu. Kebesaran hatiku, itu yang sedang kubutuhkan. Akhirnya aku menghibur diri di ruang kesibukanku lagi. Sendiri. Semua penghuni sudah pulang. Menunggu dirimu, memberi kabar yang akan membuyarkan segala perasaan yang hanya pantas kupendam.

Maafkan aku..

Sayang, aku minta maaf. Seharusnya aku tak bersikap seperti kemarin. Seharusnya aku justru berterima kasih sudah kamu ingatkan. Ahh..dasar aku memang keras kepala. Kenapa kamu yang malahan minta maaf sudah membuatku marah? Aku memang kepala batu. Maaf dari hatiku, tak sanggup keluar dari mulutku. Tercekat di tenggorokan.
Jangan pernah bosan mengingatkan aku. Sekali lagi, maafkan aku..

Sunday, February 15, 2009

Sebuah Perjalanan...

Manusia ditakdirkan lahir di dunia untuk menjalani karmanya. Sebuah awal perjalanan penuh bahagia dan tawa ketika sang waktu mulai berdetik. Waktu yang bernama "hari" mengiringi kehidupan setiap manusia. Setiap manusia akan sampai pada sebuah akhir perjalanan. Ada Alfa dan Omega. Ada awal dan akhir. Di ujung perjalanan, bukan lagi tawa yang mengiringi, tetapi doa dan air mata.
Perjalanan yang hampir usai itu..aku menyaksikan sendiri. Hari ini aku menengok nenek di Klaten, ibu dari ibuku. Usianya 100 tahun lebih. Keluarga dari jauh semua sudah datang menengok. Beliau sedang sekarat, tak berdaya dengan kekuatan waktu yang sudah menggerogotinya. Kesehatan beliau memang prima. Bukan penyakit yang akan menutup usianya, tetapi karena waktu.
Aku tidak bisa berkata-kata. Wajahku kelu menatap tubuh yang lemah itu. Tanganku mengelus tangan dan kaki yang tinggal tulang dan kulit. Aku menyenandungkan doa dalam hati. Semoga beliau segera 'dangan'.
Terima kasih sayang, atas doamu yang panjang tadi, yang membuat beliau menjadi tenang.

Monday, February 2, 2009

Manusia Api

Musim penghujan, setiap hari hampir hujan, udara dingin sekali, bikin malas mandi. Apalagi malam hari, pulang kantor. Haduh..malesnya minta ampun. Kalau sudah gitu paling cuma gosok gigi, cuci muka, cuci yang penting-penting saja. Berbahagialah yang sudah tersedia pancuran air panas di rumah. Wuih sedapnya... Aku ada tips sederhana untuk mengatasi rasa dingin mandi ini. Sebelum mandi bayangkanlah dirimu menjadi manusia api. Bergumanlah dengan diri sendiri "aku adalah manusia api...aku adalah manusia api” Kemudian mulailah mandi sambil terus berguman "aku adalah manusia api..aku adalah manusia api” Sedikit akan memberi sugesti, tapi setelah itu dingin tetap saja menusuk tulang.

Kangen

Rasa yang satu ini memang aneh. Bisa bikin semangat tapi juga bisa bikin sebaliknya. Rasa ini bukan hanya bisa tertuju pada orang yang sudah menawan hati, tapi juga bisa pada suasana, benda dan binatang. Misal aku kangen sama suasana masa-masa di SMA. Aku kangen sama barang yang sudah ku lego. Aku kangen sama si Miko, anjing kecilku dulu. Tapi porsi yang biasanya dibahas memang kangen sama seseorang yang dekat di hati. Ketemu juga tiap hari, tetep saja kangen. Seseorang yang dekat di hati di masa lalu juga kadang kangen. Tapi kangen yang seperti itu biasanya hanya selintas. Kalau hati lagi melankolis. Setelah itu ya hilang plasss...pergi. Bagiku hidup khan tidak untuk bermelankolis ria. Basi. Kalau orang lain ya sah-sah saja, itu bagian dari hak dan kebebasan diri. Tapi memang kangen itu kurang ajar. Suka jatuh ke orang yang tak seharusnya. Bikin runyam saja. Masak kangen sama suami atau istri orang....atau kangen sama pacar orang lain. Huahahaha.... Pernah merasa kangen yang tak tertahankan? Dada rasanya mau meledak. Mau nangis gengsi, cuma kangen ini. Kangen memang aneh.

Tuesday, January 20, 2009

Entah

Datang lagi gangguan kecil yang akan menyibukkanku. Yang buat fikirku bercabang jauh. Tak peduli apapun yang sedang kukerjakan. Mengganggu tapi menyenangkan. Menyenangkan tapi menyulitkan. Menyulitkan tapi berkesan. Berkesan tapi tak berguna. Ahh..entahlah..

Old Friend

Lama juga ya tidak ada kabar darimu. Kalau aku hubungi kamu, kamu bilang sedang sibuk. Kalau aku hilang di peredaran, kamu bilang aku sombong. Serba salah. Kita memang sudah tak seakrab dulu. Mengenalmu, ada pelajaran berharga yang aku petik. Apakah itu, tak usahlah kamu tahu. Tapi hikmah itu begitu meresap ke jiwa dan pikiranku yang menjadi energi positif yang mengiringi hari-hariku...(halah..hiperbola sekali coy..)
Terima kasih ya teman..

Kejutan Indah

Terjawab sudah pertanyaan yang membayangi otakku beberapa bulan terakhir. Benang merah sudah nampak. Oh..inikah hadiah indah dari Tuhan untukku?Kejutan-kejutan indah yang membuat aku tak henti memanjatkan syukur. Terima kasih terucap dari hatiku, buah kesabaran.
Sabar ketika aku disingkirkan.. Sabar ketika aku tak dianggap Sabar melihat kesombongan Sabar dihina Sabar ketika berada di lubuk yang terdalam Sabar untuk setia dalam langkah yang benar Dalam kefakiran aku justru melihat dengan seksama Perbedaan yang jelas antara gelap dan terang Kini aku sedang diuji Untuk lebih bersabar lagi Untuk tetap rendah hati Untuk tetap menghargai Karena tiada ada yang selamanya dalam hidup
Semuanya fana

Sunday, January 11, 2009

Ngadem

Suatu hari minggu di rumah orang tuaku ribut-ribut mencari Karin. Karin itu keponakanku, anak adikku yang baru berusia 2 tahun. Semua orang di rumah berteriak mencari si kecil. Pada bingung. Kemana ya Karin?
Menjelajah seluruh rumah dan luar rumah. Ditemukanlah si Karin sedang duduk dengan santai di lemari es. Pintu lemari es dia buka, dia duduk di sana sambil senyum-senyum tanpa merasa bersalah karena kami semua kuatir mencarinya. Ahhh..namanya juga anak-anak, mana tahu dia.
Rupanya Karin kegerahan dengan udara yang sangat panas siang itu. Dan dia menemukan lemari es untuk ngadem.
Ada-ada saja...

Sedang Ujian

Inilah tulisan pertamaku di tahun 2009 ini. Ada big step dalam hidupku bersamaan dengan tahun berganti. Perusahaan baru yang lebih besar, lebih menjanjikan kemakmuran. Fondasi sedang kutanamkan. Bukan hal yang mudah. Mesti ekstra kerja keras. Mesti ekstra menjaga kesehatan.
Semoga aku lulus ujian dalam 6 bulan ke depan.