Saturday, December 13, 2008

Rainbow after Rain

Hari-hari berat sedang aku lalui. Memelihara hati agar senantiasa gembira dalam kondisi seperti ini terasa lebih berat dari hari biasanya. Tapi itu adalah suatu keharusan yang tidak bisa dihindari. Perubahan menjadi lebih baik memang berat, apalagi menjadi pemulanya. Banyak orang-orang kuno yang antipati terhadap perubahan, yang sudah berada di comfort zone. Cibiran kerap aku dengar. Yang bisa kulakukan adalah mengelus dada dan bilang ’sabar’ ke diri ini.Tentu saja mereka mencerca, karena dengan adanya perubahan tak ada ruang nantinya untuk mereka. Pilihannya adalah ikut berubah atau tersingkir tergilas zaman. Aku jadi ingat nasihat sahabat untuk selalu berdoa. Kekuatan dan ketenangan hati kudapatkan dengan berdoa. Di balik ujian hidup, Tuhan akan anugerahkan penghiburan. Seperti pelangi setelah hujan. Aku percaya banget dengan itu. Hanya Tuhan andalan hidupku. Ada kertas kecil yang keselipkan di bawah kaca meja kerjaku. Isinya begini: Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku (Fil. 4:13)

Friday, December 5, 2008

Berdamai dengan Masa Lalu

Masih terngiang di telingaku perkataan dari sahabatku. Bahwa aku harus berdamai dengan masa lalu, memaafkan masa lalu. Tahu-tahunya dia ya. Aku menemuinya di saat aku sedang kacau beberapa waktu lalu. Hmm..
Berdamai dengan masa lalu? Aku merasa sudah berdamai dengan masa lalu. Aku merasa sudah memaafkan masa lalu. Tapi kenapa perkataan dia menggelayuti pikiranku?Dia tidak menjelaskan dengan detail. Kemudian aku mencoba mengolah kata-kata itu sendiri.
Apakah aku sudah sepenuhnya melupakan pengalaman buruk masa lalu? Kurasa belum ya. Kalau sudah melupakan, kenapa harus ada sindrom tanggal 9 Oktober? Kenapa harus takut dengan angka 9?
Yang aku masih pertanyakan? Apakah berdamai dan memaafkan masa lalu itu harus juga melupakan? Kalau melupakan, apakah harus dipilih-pilih? Yang baik dikenang dan yang dilupakan hanya yang menyakitkan? Sejauh ini, itu yang kulakukan. Cerita buruk adalah cerita usang, sudah aku declare dari dulu. Cerita indah untuk dikenang.
Bagaimanapun juga, kejadian di masa lampau adalah yang membentuk pribadiku sekarang. Jika aku tak jatuh, aku tak kan lebih hati-hati. Jika aku tak pernah diabaikan, aku mungkin tak bisa menghargai orang lain dengan baik. Berkat masa lalu yang buruk, aku menjadi pribadi yang lebih baik sekarang. Kemunduranku di masa dulu adalah hentakan untuk ke depan. Seperti anak panah yang akan diluncurkan dari busurnya.
Mungkin itu yang dimaksud oleh sahabatku. Berdamai dengan orang-orang yang sudah andil dalam kelamku. Yang mengkhianati cintaku, yang mengabaikan dan menganggap aku tidak ada, yang menolak niat baikku, yang mencibirku, yang melecehkanku, yang membuat hidupku serasa di lembah kesengsaraan. Sungguh aku mengagumi diriku bisa keluar dari segala mimpi buruk itu, dengan kesabaranku. Tuhan sangat mencintai aku.
Berdamai dengan masa lalu. Ya, aku akan terus berusaha untuk itu. I am still working on it..

Riberts of December

Aku sering kepayahan akhir-akhir ini. Banyak sekali yang mesti diurus. Hari minggu depan mesti psikotes. Hari itu aku harus memastikan diriku dalam kondisi fit. The whole day. Huh..Kalau tidak, malah bisa ikut yang di Semarang atau Solo. Ogah. Payah emang, jadi panitia merangkap peserta. Mesti ngurus ini itu ehh masih ikut tes pula. Semua karyawan ikut tes. Kecuali dua orang ibu-ibu yang bikinin aku minum alias 'office mothers'. Semalam sudah pijet. Sangat membantu mengembalikan kesegaran badan. Sisa bulan ini ditanggung nggak brenti-brenti deh capeknya. Mesti ekstra jaga kesehatan. Banyak hal jadi terabaikan. Urusan-urusan kecil yang bikin ribet jadi males banget. Gak worth. Mana biasanya bulan desember buat resolusi lagi. Mana sempat merenung lama-lama. Mending tidur. Lagi pula resolusi tahun depan sudah jelas. Intinya Cuma dua kata: Lebih baik. Kalau evaluasi tahun 2008? Hmm...Punya rumah, tambah banyak teman yang asik-asik. Naik gaji di awal tahun dan tidak naik-naik sampai akhir tahun. Asem.. Ngaco banget. Ahh namanya juga sedang ribet.

Monday, December 1, 2008

Sebening Embun di Hatiku

Hari sabtu aku pergi ke Semarang. Nonton show di Stadion Diponegoro. Sampai di venue pas jam tujuh malam. Sebelumnya mampir di S2 yang keren itu, dan makan malam di Sapi Bali. Gak penting banget sih nonton konser itu, tapi lumayan membuat aku berkeringat dan terhibur. Bisa menjerit lantang. Tentu saja aku harus keluar dari kerumunan orang-orang yang kukenal. Pulang ke Jogja, di jemput oleh kekasih tercinta. Makan gudeg batas kota, sampai di rumah dini hari. Si dia memang setia. Tak kan tenang jika belum melihatku pulang dengan selamat. Aku senang dapat waktu menyendiri sebentar, keluar dari lingkaran hidupku dengannya. Aku sekedar lebih memastikan hal yang sebenarnya sudah aku tahu, bahwa aku memang mencintainya. Dia memang tidak sempurna, akupun demikian, amat jauh dari sempurna. Bukankah kesempurnaan hanya milik Tuhan? Esoknya kudengar alunan Rossa. Ahh itu khan laguku untuk dia. Kubongkar koleksi CD-ku. Kutemukan 'Sebening embun di hatiku'. Kuputar berulang-ulang, sambil aku merebahkan kepalaku di pangkuannya. Dia memijit lembut pipi dan tulang di antara kedua mataku. Dia tahu aku masih kecapekan karena perjalanan semalam. Dan perjalanan darat selalu membuat aku mual dan tidak nyaman. Kemudian aku berbisik.. 'Hun, aku minta maaf ya untuk semua salahku padamu selama ini...' 'Aku sudah memaafkannya' katanya sambil menatapku mesra. Hari itu aku ingin menikmati kebersamaan dengannya lebih dari biasanya. Bersih-bersih rumah, memperbincangkan hal-hal ringan dan lucu. Aku bersenandung kecil.. Sebening embun di hatiku Ketika kau hadir di kesepianku Tlah sirna kabut di mataku Kau berikan warna terang Tuk kelabu jiwaku Kutinggalkan masa-masa laluku Melangkah denganmu Kutinggalkan hari-hari sepiku Bersama kamu Kusadar ada yang berubah Perasaan yang berbeda bersemi di jiwaku Ketika rasa di hatiku bergetar bahagia Saat bersamamu Sepanjang jejak langkah kita Kau tambatkan benang kasih Yang tak kan terlupakan

Friday, November 28, 2008

Ada apa?

Hari ini garing, terasa ada yang hilang dua hari ini Ditambah udara dingin dan matahari yang enggan muncul Mengiringi kesendirianku di ruangan ini Rod Steward menyenandungkan ‘For the first time’ Repeat terus sampai ndower mungkin Ditambah pekerjaan akhir bulan yang menumpuk Lengkap sudah kesenduan ini. Pagi-pagi sudah disapa sopir "Tumben bu kog sayu?" "Gak punya duit, belum gajian!" timpalku Apa yang ada di hatiku, ya biarlah aku yang tahu Tumben memang aku melankolis begini Untunglah aku kebanyakan sendirian hari ini Asistenku lagi belajar database di ruangan lain Jadi aku bisa memutar lagu itu sepanjang hari Bukan..bukan lagunya yang istimewa Lagu-lagu di album itu memang aku suka banget Melow semua..cocok untuk udara dingin begini Ahh itu hanya akal-akalanku saja supaya aku bisa setel lagu itu sampai bosan Dua bulan menjelang akhir tahun ini terasa berat untukku Semoga sisa tahun ini berlalu dengan cepat Tahun depan adalah tahun harapan Banyak harapan-harapan aku gantungkan di tahun depan Yang tahun ini belum tercapai tak usah disesali Berusaha lagi dan berusaha lagi Semoga harapanku dan disertai dengan usahaku dan berkat dari Atas Akan membuahkan hasil Ada sahabat yang mengingatkan aku untuk ingat selalu berdoa Katanya kekuatan doa itu sangat dasyat 'Jawaban dari doamu sudah kamu nikmati setiap waktu hidupmu' Ahh..iya.. Pikirku jadi menerawang jauh sekali Aku merasakan kebosanan yang amat sangat Jenuh dan capai hati Nanti malam kumpul dengan teman-teman di cafĂ© Semoga bisa membunuh kegaringan…biasanya begitu Besok aku ke Semarang.. Lihat konser musik dengan teman-teman kantor Ingin benar-benar melepaskan kepenatan. *Semangat !! Ganti ahh lagunya.. Kerispatih 'Tapi bukan aku' Kog sama melow nya Hahaha....

Friday, November 21, 2008

Menjelang Senja

Aku tak mengerti Bingung menjelang senja Lidah kelu tak bisa berkata-kata Ketika kejujuran kau lontarkan begitu saja Kejujuran itu terkadang tak ingin kudengar Apa yang kuharapkan.. Tak seperti dengan kejujuran itu Akhirnya kejujuran itu membuahkan kebimbangan Membutakan tujuan awal Apa yang sedang berkecamuk dalam hatimu sayang? Lupakah dengan bayang-bayangmu? Aku pasti menunggumu di sini Untuk kita akan tertawa bersama Mentertawakan kebodohan kecil ini Akan kutunjukkan padamu Sesuatu yang kusimpan Kamu pasti akan keheranan girang Karena penunjuk waktu itu masih di angka lima Tidak ada angka tiga di sana Tapi aku tetap tak mengerti Aku hanya ingin kita tertawa bersama

Monday, November 17, 2008

Taman Kecilku

Merawat melati gampang-gampang susah. Musim hujan ini aku jadi tidak kuatir mereka kekeringan. Tapi ada yang lain yang mengganggu. Ulat kecil. Minggu kemarin ada ulat-ulat kecil itu. Tiap pagi aku harus memotong cabang yang diserang ulat-ulat hijau kecil dan basah itu. Daunnya jadi berlobang-lobang. Hatiku risau. Makin hari makin mengganas.
Kuputuskan untuk membeli obat untuk menangkalnya. Terpaksa. Setelah disemprot, ulat-ulat itu tak tampak lagi sekarang. Aku lega. Tak kuatir lagi sekarang. Hari minggu kemarin aku tata ulang taman bungaku yang kecil itu. Musim hujan disambut gembira oleh semua penghuni halaman rumahku itu. Adenium yang daunnya mengkerut sekarang sudah mengembang sempurna. Bambu rejeki hadiah ulang tahun dari Tiut makin rimbun daunnya. Eforbia sedang berbunga, satu pohon berbunga dua warna, kuning dan pink. Kalau lidah buaya, terlihat manis kalau diletakkan berjejer banyak di atas pagar. Bunga yang tak ada bunganya, hanya daun hijau, yang dulu kutanam hanya ditancapkan saja kini sudah jadi 2 pot besar-besar. Halaman rumahku jadi lumayan asri. Senangnya..

Mata Hati

Aku mencarinya dalam kegelapan Tak bisa kutemukan Setiap sudut sudah kutengok Tetap tak kutemukan Aku melenguh..Lelah mencarinya Kudengar bisikan lembut tertiup angin 'Jangan kau cari dengan mata kepalamu, Tapi carilah dengan mata hatimu' Seperti ditampar oleh belaian nan lembut

It was Bad Day

Beruntun.. Tamu penting Atur ini, atur itu.. Hujan besar Petir menggelegar Puting beliung (lagi) persis depan kantor Baju basah Ngomel-ngomel.. Ngomel-ngomel lagi (mangga???) Putar-putar nunggu gudeg permata buka (ternyata lagi gak jualan) Lembur sampai 22.30 WIB Mobil mogok (mesin kedinginan minta ganti STNK kali) Diare.. Hari yang buruk

Wednesday, November 12, 2008

Menyebalkan!

Pinjam istilah 'Tim Rocket'. Aku ingin berteriak sekencang-kencangnya. MENYEBALKAAAAAAAAAAAAAANNNNN..!!!!! *lega

Thursday, November 6, 2008

Klengkeng Pingpong

Pojok halaman rumahku yang sudah kusediakan untuk tanaman buah yang umurnya lama sudah terisi. Yang berhak menghuninya adalah ‘Klengkeng Pingpong'. Kubeli bibitnya di Prambanan dekat Candi Prambanan langsung ke pionernya yaitu Pak Isto Suwarno. Bibit setinggi 50cm itu harganya Rp. 75.000. Cukup mahal untuk ukuranku. Beruntung aku ketemu langsung sama Pak Isto, aku dipilihkan bibit yang bagus. Aku ingin, tanaman yang belum lama dibudidayakan ini akan cepat popular. Di kompleksku baru aku satu-satunya yang menanam. Tanaman klengkeng yang dibudidayakan Pak Isto ini ada 3 jenis. Klengkeng Pingpong, Klengkeng Itoh dan Klengkeng Diamond. Klengkeng pingpong untuk lahan yang kecil, karena pohonnya meninggi. Supaya pohon tidak lurus sebatang (supaya pohon bercabang), saat tanaman setinggi 1,5 m harus dipotong menjadi 1 m, jika cabangnya sudah berumur harus dipangkas lagi. Begitu seterusnya, Makin banyak cabang, makin banyak buah yang bisa dipanen. Klengkeng diamond untuk lahan yang luas. Jenis diamond, tanaman lebih pendek tapi rimbun bercabang-cabang banyak. Sedang yang itoh ini mirip diamond, tapi kapan mau berbuah bisa diatur dengan pupuk khusus untuk Itoh. Harga pupuknya Rp. 190.000 untuk 15 pohon. Pemupukan cukup sekali saja. Nah, kapan dipupuknya itu yang aku tidak tahu. Untuk jenis pingpong dan diamond tidak perlu diberi pupuk khusus itu, karena tanpa pupuk pun kedua jenis itu sudah gampang berbuah. Cara budidaya klengkeng ini ada 3 macam, yaitu dari biji pilihan, dari okulasi atau sambung pucuk dan dari cangkok. Ciri-ciri tanaman klengkeng hasil budidaya Pak isto ini daunnya agak keriting dan sedikit terbalik. Batangnya menjulang ke atas, makanya harus dipangkas. Akar tidak merusak lingkungan. Buahnya memang besar (aku sudah melihatnya sendiri), sebesar bola pingpong. Rasanya manis dan aromanya wangi. Kalau tanahnya subur dan rajin menyiangi dan sirami, dalam usia 2,5 – 3 tahun sudah berbuah. Pohon berbuah tidak mengenal musim. Karena berbuah secara bergantian pada ranting-rantingnya. Walaupun bibit klengkeng ini diperoleh dari biji, namun pertumbuhan pohon sangat cepat. Klengkeng ini paling pas ditanam di tempat yang kena panas matahari langsung. Visi dari sang pioneer salah satunya adalah ingin merintis penghijauan jalan-jalan kampung dengan pohon klengkeng pingpong ini (untuk di tepi jalan memang paling pas jenis pingpong, bisa diatur ketinggiannya). Dia sudah menanam beberapa di jalan di depan lahan pembibitan itu. Sungguh mulia ya cita-citanya. Goes green dengan tindakan nyata. Hah..kog aku kayak tim marketing Pak Isto ya? Lokasi Budidaya Klengkeng Pingpong: Pamukti Baru Tlogo Rt. 12 Rw. 04 Prambanan Klaten

Tips untuk yg Hypotensi

Hypotensi maupun hypertensi, keduanya adalah kecenderungan kesehatan yang tidak baik. Pada dasarnya apapun itu namanya kalau berlebihan atau kekurangan jadi tidak baik. Dan keduanya sama-sama tidak enak. Enak yang sedang-sedang saja…*hmmm kalimat yang dipopulerkan oleh Vetty Vera hehe.. Sekedar sharing berbagi pengalaman buat yang kecenderungan hypo sepertiku, bila suatu hari kumat penyakit itu. Kalau tengkuk rasanya berat, jangan menjudge dulu. Tetep harus diukur dengan alat tensi untuk memastikan terkena hyper atau hypo. Karena gejala hyper dan hypo sama. Tengkuk terasa berat. Jika penanganan keliru, akan fatal bukan? Jika dipastikan sedang terkena hypo, dan masih bisa berdiri dan berjalan, segeralah beranjak dari tempat tidur. Jangan bermanja-manja, itu justru akan memperparah keadaan. Buat secangkir teh manis hangat, nikmatilah. Jika di rumah ada makanan, segeralah makan. Jika di rumah tidak ada makanan, segera ambil kunci mobil atau motor dan pergilah membeli makanan. Nah, di sinilah yang terpenting. Sebisa mungkin lewatlah jalan yang padat lalu-lintasnya. Ketika sedang di jalanan, amatilah para sesama pengguna jalan. Amatilah dengan seksama. Baik yang naik sepeda motor, sepeda, pejalan kaki maupun naik mobil. Pengalaman mengamati para pengguna jalan ini kulakukan ketika aku sedang terkena hypo dan akan berangkat ke kantor. Sampai kantor justru badan jadi segar bugar. Maksudnya, pusing dan berat tengkuk jadi hilang. Begini, pengguna jalan yang kusebutkan di atas itu tadi banyak yang seenaknya di jalanan. Naik motor tidak pakai helm, salib sana salib sini, seolah-olah kepalanya kalau terbentur aspal tidak bisa pecah. Pak polisi sedang nyetir asyik ber-hp ria tanpa handsfree. Traffic light jelas-jelas warna merah, tidak digubris. Memang tidak ada polisi yang jaga pertigaan itu. Tapi untuk patuh apa harus selalu ada polisi di setiap sudut jalan? Lampu baru nyala hijau, sudah diklakson dari belakang. Pak pak...saya juga tak akan menginap di tengah jalan. Sabar kenapa? Sepertinya orang-orang susah sekali ya menginjak rem. Maunya jalan tidak ada hambatan. Emang dulu moyangnya ikut menata batu di jalanan? Sehingga jalan itu bisa di klaim miliknya? Hah..atau di jalan kebeket boker jadi harus cepat sampai tujuan?Sampai Bethesda atau Pantirapih iya. *marah nih Kalau sudah begitu, dijamin tensi akan naik *sigh. Bagi yang tahu bahwa opini di atas sama sekali tidak bisa dipertanggungkawabkan, ya maaf. Ini murni sharing pengalaman pribadi. Asli. *Bethesda dan Pantirapih adalah nama Rumah Sakit.

Wednesday, October 29, 2008

Siapa kamu?

Sudah lama aku tidak pergi ke Gua Maria Napak tilas jalan salib.. Berdoa khusuk di depan gua.. Kadang sampai ada air mata.. Sendang Sriningsih Sendang Sono Gua Tritis Puh Sarang Terakhir yang kudatangi adalah Jatiningsih Aku kesana bersama dengan seorang teman yang akhirnya mengkhianatiku Ini bulan Oktober Seharusnya ini bulan yang tepat untuk pergi ke tempat-tempat itu Suara hati: Ahh...buat apa kau jauh-jauh sayang? Gereja yang dekat rumah saja jarang kau sambangi. ???????? Kamu ini siapa?

Monday, October 27, 2008

Gloomy Monday

Libur satu hari.. Tak cukup kiranya untuk menyusun tenaga untuk minggu ini Mungkin minggu kemarin terlalu berat Atau minggu-minggu yang akan datang yang akan lebih berat Belum sepertiga hari sudah penat Tengkukku berat Setiap kali minta disandarkan Susun semangat untuk bisa menebar senyuman kembali Ohh ya.. Aku butuh segelas cappucino untuk menghangatkan badan Dingin hari ini menyemarakkan mendung Ayo bekerja lagi..

Thursday, October 23, 2008

Aku tahu kamu Marah

Aku tahu kamu sedang marah. Mungkin bingung dengan keadaan. Atau sedang bertanya-tanya dalam hati 'ada apakah gerangan yang terjadi di sini?' Amarahmu tak bisa kau sembunyikan dalam senyum maupun sikapmu. Yang walau manis terasa kecut di mataku. Aku tahu, aku adalah bagian dari kemarahanmu. Tapi kamu tak cukup alasan untuk terang-terangan memusuhiku. Aku tahu kamu sedang mencari orang-orang yang berpihak padamu, yang sama-sama ingin menjadi 'bintang' di sini tapi tak cukup mampu. Aku tahu kamu cukup cerdas. Aku tahu kamu cekatan. Tapi banyak hal buruk ada di dirimu. Yang mana aku tak bisa membelamu lagi. Kamu suka bikin aturan sendiri yang menyamankan diri. Aturan baru demi kebaikan kamu lecehkan dan abaikan. Mulutmu ember. Mulutmu speaker bobrok. Mulutmu septi tank. Mulutmu kebun binatang. Cara berpakaianmu tak sesuai porsimu. Rambutmu lepek, seperti dua bulan tak dicuci. Bagaimana bisa aku membantumu seperti yang kamu inginkan. Kamu sendiri tidak berperilaku sebagaimana mstinya, yang mendukung orang yang akan membantumu. Semua aspek memberatkan dirimu. Mungkin kamu merasa dibutuhkan, sehingga menjadi manusia seperti ini. Padahal, apa susahnya mencari orang seperti kamu dengan behavior yang lebih baik? Sudahlah. Aku lelah memikirkan ini. Masih banyak yang lebih penting yang harus dipikirkan.

Monday, October 20, 2008

Sang Hujan

Aku datang banyak manusia bersorak sorai. Dengan tanah tandus di sana sini, memang selayaknya aku ditunggu-tunggu. Ah, manusia memang aneh. Kekeringan itu bukahkah mereka sendiri yang menciptakan? Andai hutan tak digunduli, tentulah aku bisa meresap ke bumi. Menghuni bumi yang dingin lebih nyaman, daripada mengalir semua ke sungai. Karena sungai sekarang banyak yang dangkal tak mampu menampung aliranku yang melimpah ruah. Kemana aku harus mengalir? Manusia terlalu kejam di mataku. Jika aku meresap ke bumi, aku bisa menjadi bersih, aku akan menyebar ke segala penjuru yang bisa kujangkau. Kelak jika musim kemarau tiba, aku bisa menyambung kehidupan, bukan cuma kehidupan manusia tetapi tanaman dan hewan. Aku turun ke bumi tergantung suasana hatiku. Kalau aku sedang bergembira, aku akan turun kecil-kecil. Manusia biasanya senang denganku yang begini. Manusia akan memandangiku dari balik jendela. Menatapku, seolah-olah bilang jangan berhenti. Seakan aku bisa membantu mempersatukan mimpi manusia dengan kenyataan. Dengan secangkir cappucino di tangannya, manusia merasa itulah moment terbaiknya. Manusia-manusia itu makin lama menatapku makin sendu saja wajahnya, menerawang menembus rintik-rintikku. Entah apa yang ada dibenak manusia-manusia itu, mungkin ingat kenangan-kenangan romantisnya atau kenangan buruk yang merobek hatinya. Sebaiknya aku berhenti saja, supaya manusia segera bisa kembali bekerja, tak terlena oleh kedatanganku. Ahh manusia memang ada-ada saja. Kalau aku sedang luar biasa gembira, aku akan turun dengan deras. Aku memang menyayangi manusia. Aku ingin mereka bisa hidup makmur, dengan menjamin irigasi sawahnya. Aku ingin kebun bunga tak kering layu karena terpaan sinar mentari yang garang. Jika bunga-bunga bermekaran pasti manusia akan senang memandangnya. Aku sangat menyayangi manusia. Walau kadang-kadang aku benci dengan sikap manusia yang memanfaatkan kedatanganku untuk alasan bermalas-malasan. Terlambat datang ke kantor karena aku datang saat mereka harus berangkat kerja. Atau bahkan tidak masuk kantor. Memanfaatkan aku untuk mengingkari janji yang sudah dibuat karena aku datang. Ahh lagi-lagi manusia.. Kalau aku sedang ngambek, aku akan buat manusia menerka-nerka aku. Aku bakal turun enggak ya? Manusia menyebut seperti itu mendung. Di situasi seperti itu, manusia ada yang risau. Takut acaranya batal, takut jemurannya tak kering. Ada juga yang harap-harap cemas, dalam hati ingin segera aku turun, supaya sumurnya tak kering lagi, supaya debu-debu yang beterbangan di udara ini kembali menyatu dengan bumi tempatnya berasal. Manusia selalu merindukan udara yang segar. Tapi aku sedang ngambek. Kuminta bantuan angin temanku untuk meniupku ke belahan bumi yang lain, di mana aku akan turun dengan senang hati. Jika aku sedang sangat marah, aku akan datang bagai tercurah dari langit. Tak lupa aku akan bawa teman-temanku. Ada cahaya kilat, suara guntur bergemuruh dan angin puting beliung yang akan meyempurnakan kemarahanku. Kalau sudah bagini, manusia akan ketakutan. Ahh kasian juga manusia kalau sudah ketakutan. Untuk menghibur mereka, aku akan mereda dan biasanya aku panggil kawanku yang cantik untuk memperlihatkan diri kepada manusia. Dialah pelangi. Manusia akan gembira melihat pelangi, karena manusia luput dari angkara murka air bah seperti pada jaman Nabi Nuh dulu. Sebenarnya aku marah juga biar manusia sadar, bahwa alam sudah tidak seimbang. Dulu, aku bisa beristirahat selama 6 bulan. Sekarang, kapan aku harus datang dan pergi seperti tidak ada skemanya. Manusia ohh manusia.. Akulah Sang Hujan

Sunday, October 19, 2008

Wajah di Rembulan

Aku tahu mengapa kau suka rembulan
Bila langit tak diselimuti awan
Rembulan jadi pusat perhatianmu
Bintang-bintang yang indahpun tak kau hiraukan
Aku tahu mengapa kau suka berlama-lama menatap rembulan
Ada wajahku di sana..
Wajah yang kau cari lebih dari satu dasawarsa
Wajah yang kau temukan saat hatimu kering kerontang
Bila kau sedang merinduku
Kau semakin asyik menatap bulatan di langit yang menawan itu
Kau sudah temukan kedamaian yang kau cari
Wajah di rembulan..

Cerita usang

Hari yang lalu ada hari baik dan ada hari buruk Hari baik adalah hentakan untuk menjadi lebih baik lagi Hari buruk hanyalah sepenggal.. Cerita usang Tak ada waktu untuk membaca kembali.. Cerita usang Hari depan terlalu indah untuk menengok.. Cerita usang Untuk semua cerita usang.. Selamat tinggal

Saturday, October 18, 2008

Memelihara kebahagiaan

Menjadi profesional itu relatif lebih mudah daripada menjadi setengah profesional dan setengah tidak profesional. Kejelian sangat dan amat diperlukan dalam melihat situasi dan kondisi bagaimana harus bersikap, saat yang profesional atau saat yang lebih santai. Apalagi kemampuan membaca wave atasan, amat perlu. Untuk meminimalisir kesalahan tentunya. Padahal aku suka pusing dan makan ati karenanya. Menjadi profesional itu salah satu syaratnya adalah menjadi cool. Tak peduli suasana hati sedang kacau amburadul tak karuan, tak boleh tampak di raut muka. Siapa sih yang suka melihat muka masam? Ada kiat-kiat 'ala aku' untuk mengatasinya. Bukan mengatasi sebetulnya, tapi lebih ke menghindari. Kiatnya yaitu menjaga hati agar tetap bahagia. Kebahagiaan dari dalam hati, mau nggak mau pasti terpancar ke raut wajah. Caranya? Balance. Balance antara kehidupan kerja, cinta, teman dan diri sendiri. Kerja terus tak baik, hanya berduaan terus juga tak baik apalagi jika hanya bersenang-senang terus dengan teman-teman juga tak baik. Sibuk berkutat dengan diri sendiri, rasanya kog ya tidak baik juga. Porsi masing-masing orang agar bisa bahagia aku yakin pasti beda-beda. Tapi ke-empatnya adalah siklus yang kait-mengkait. Aku menamainya 'Ring of Happiness' Bicara tentang diriku sendiri, porsi kerja menempati prosentase yang paling tinggi. Kenapa? Sehari waktuku yang 24 jam itu kuhabiskan lebih banyak untuk bekerja. Bukan hanya gaji yang setiap bulan aku terima, tetapi di sinilah aku terus belajar, mengasah otak agar tak tumpul (biarpun orang sudah sekolah tinggi tapi kalau tidak bekerja sama saja dengan pisau tajam yang tak pernah dipakai..tumpul, bahkan kalau pisaunya tak stainless bisa karatan malah), mengaktualisasikan diri, mendapatkan relasi dari berbagai instansi dan dari berbagai kota. Banyak kemudahan sering aku dapatkan jika aku membawa 'payung' ku. Dan aku bangga menjadi perempuan yang independent.
Gaji sebulan = Rp. *.000.000
Ilmu, relasi, kemudahan, kesempatan dan ketenangan = Priceless Dari income yang aku terima, aku akan bisa menjalankan porsi yang lainnya, bisa memanjakan diri (baca buku, berjam-jam on line, olah raga dan berkomunikasi dgn Tuhan), dan kumpul-kumpul dengan teman di cafe or di mana saja kegiatan yang melibatkan teman-teman. Hasil yang kudapatkan, badan dan pikiran serasa habis di full charge. Kerja jadi semangat lagi. ***hahh..bosku tau nggak ya, bahwa badan segar, wajah sumringah dan semangat tinggiku di kantor itu berbiaya relatif tinggi?
A cup of Hot Cappucino = Rp. 20.000 Laughing with friends = Priceless Kalau porsi love ? Sepertinya ini porsi yang fleksibel. Kadang tinggi, kadang rendah. Kualitas yang penting. I have perfect love life. Tempat di mana aku menemukan kedamaian hati. Tempat kutumpahkan bahagia, sedih dan segala rasa. Tempat di mana aku mendapat semangat yang paling tinggi. Tempat aku mengekspresikan semua ketololan tanpa takut apapun. Tempat dimana aku selalu merindu. Tempat aku mencurahkan semua cinta yang kupunya.
Tiket nonton berdua di studio 21 = Rp. 25.000 Kebersamaan dengannya = Priceless
Begitulah caraku memelihara agar aku senantiasa bahagia.

Wednesday, October 15, 2008

Lagi-lagi tentang antri..

Akhirnya dapat tiket juga. Setelah 3 kali datang ke studio 21 gagal terus kehabisan tiket. Sudah mupeng nonton Laskar Pelangi. Kedatangan kali ke-4 lebih pagi. Ternyata antrian sudah 30 meter sampai ke Caesar Cafe. Jam 9.45 masuk ke barisan antri, kartu kredit tergesek jam 11.46. Horay..akhirnya.. Meskipun dapat yang malam tak apa, justru aku bisa pulang dulu untuk istirahat. 2 jam gitu lho, rekor dalam sejarahku mengantri. 2 jam ngapain coba? Mati gaya bener aku. Mau chatting mobile kog ya GPRS nya error terus. Akhirnya aku menghapusi sms yang udah expired. Juga ngobrol sama depanku dan belakangku. Untungnya antri berdua sama si dia. Bisa gantian, kalau dia pengen ke kamar kecil aku yang antri, kalau aku mau beli sesuatu untuk diminum dan dimakan (dari pagi belum kemasukan apa-apa kecuali air putih), giliran dia yang antri. Good cooperation deh.. Cerita dari bapak belakangku, dia punya teman di lampung. Usianya 70 tahun, waktu mudik ke Jogja kemarin masih kuat setir sendiri dan selamat. Rahasianya? Sehari minum air putih 15 liter. Lumayan juga cerita –cerita gitu, tahu-tahu udah maju 5 meter. Akhirnya nonton LP juga..kalau sudah nonton jadi berasa hilang deh segala rasa yang 2 jam itu. Worthy.

Saturday, October 11, 2008

Dipelihara Tuhan

Tadi malam syukuran ulang tahunku. Sebenarnya tidak bisa dikatakan syukuran, tapi hanya makan malam pada tanggal tersebut. Berdua saja, dengan kekasih tercinta. Kangen dengan warung angkringan waktu masih kos dulu. Rencana itu sudah semenjak satu minggu yang lalu. Nggodain dia, ntar kalau aku ulang tahun tak traktir nasi kucing ya say...gitu aku bilang. Sebenarnya semalam mau dibatalin aja, berhubung mataku ngantuknya minta ampun seperti digantungin becak. Tapi sudah turun jauh dari rumah, kepalang tanggung. Jauh emang jaraknya. Tapi si dia bilang tak apa-apa, lanjutin aja. Sesampai di warung angkringan Pak Barkah disambut dengan hangat khas angkringan Jogja, "Wah kog lama ndak kesini?" Ngantuk jadi hilang ngobrol sama mereka. Warungnya sepi saat itu, hanya kami berdua. Tak lama kemudian datang seorang ibu. Ibu itu membeli (tepatnya memborong habis) ayam goreng yang dijual disitu sambil memuji-muji masakan Ibu Barkah yang (memang) enak. Setelah ibu pembeli tadi pergi, Ibu Barkah bilang sama kami, katanya tadi dia sempat takut warungnya tidak laku hari itu, karena anak-anak kos di sekitar situ belum pada datang. Maklum langganan angkringannya sebagian besar adalah anak-anak kos. Ternyata dugaannya keliru. Dia bilang malah kedatangan kami yang sudah lama tak ke situ dan juga ibu yang memborong tadi. Kemudian aku bilang sama Ibu Barkah "Sudah ada yang mengatur Bu" Maksud implisitnya adalah Ibu Barkah tidak usah kuatir dengan rejeki, semua sudah diatur sama Yang Maha Adil. (Aku ingat dari Kitab Suci bahwa kita tak perlu kuatir dengan rejeki, karena burung pipit di udara saja dipelihara Tuhan dengan disediakannya sisa panen petani bulir-bulir padi di sawah, apalagi kita manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, pasti akan dipelihara oleh Tuhan dengan berbagai cara) Kedatangan kami ke angkringan mereka, membawa kegembiraan tersendiri. Aku bilang kalau aku kangen pengen kesitu. Ibu Barkah terlihat bahagia mendengarnya (dan agak surprised). Katanya dikangenin itu sesuatu yang harus disyukurin. Puji Tuhan. Melihat semua itu kami juga ikut berbahagia. Dengan pemberian kecil kami, kami kenyang dan puas, dan mereka senang. Bayangkan saja berapa besar yang kami belanjakan di sana. Berdua makan super kenyang hanya Rp. 14.500 (terdiri dari 2 piring nasi sayur, 2 teh panas, 1 sayap ayam goreng, 4 ceker ayam dan 8 gorengan) Tak ada tarif PPN 10% dan Service 5%, tapi servicenya luar biasa, keramah tamahan yang tulus. Layak memang untuk dikangenin. Kami berjanji akan lebih sering datang ke angkringan Pak Barkah. Lokasi angkringan Pak Barkah: Samping gedung lapangan Badminton, dekat lapangan tenis Deresan, Gejayan, Yogyakarta. Kalau dari Ring Road, Hotel Mawar Saron ke arah selatan. Buka hanya malam hari.

Thursday, October 9, 2008

He is my HERO

Sekarang jam 23.05. Tiba-tiba aku rindu dengan dia. Mungkin karena gloomy sepanjang sore tadi terbawa hingga malam ini. Dia memang pantas dikangenin. Dia yang selalu menolongku tanpa pamrih. Dia yang nyayngin aku lebih dari yang lain. Aku pernah nyakitin dia, karena aku membela seseorang. Aku menyesal sekali. Orang yang kubela itu justru tak pantas aku bela. Seorang penipu, pemabuk, penjudi dan pemorot hasil jerih keringatku (aku menjerit sekuat hati waktu aku menyadari hal itu, dan mengutuki diriku betapa bodohnya aku)
Hari rabu minggu lalu aku baru saja mengunjunginya, tentu saja di pusaranya. Membersihkan dan menaruh bunga di atas nisannya. Yah, dia kakakku yang sudah pergi ke surga. Sekarang aku sudah rindu dia.
Ahh, lagi-lagi ada sungai kecil di pipiku. Yang membuat pandanganku buram menatap layar yang hangat ini.....
*rehat bentar
Mengenang kebaikannya tak kan ada habisnya. Bahkan karena dia pergi selamanya..dia menjadi pahlawanku. Ceritanya teramat panjang dan rumit.
*nangis lagi...(cengeng..payah!!)
Apa yang bisa aku lakukan setelah dia pergi? Mendoakannya.

Syndrom of 9th

Dingin banget sore ini. Gerimis. Minum segelas cappuccino sachetan sambil membayangkan berada di starbucks. Menatap keluar jendela, memandang Hyatt nan asri. Pikiranku sedang tidak berada di kantor ini (hari ini aku diuntungkan dengan boss keluar kota, jadi beliau tdk tahu aku hari ini sedang tidak benar-benar bekerja) Kepalaku nyut-nyutan. Ngelamun. Oh bukan-bukan..berimaginasi, menvisualisasikan apa yang aku inginkan. Targetnya sih dalam 3 bulan ini. Tahu nggak apa yang kuinginkan? Mendandani rumah mungilku. Rumahku sekarang (masih) bersih sekali, maksudnya, perabotnya belum ada. Kalau ada tamu, duduk lesehan di lantai *tersenyum malu Ya ya ya..beli rumah memang sudah menguras pundi-pundi. Sekarang mengumpulkan lagi untuk mengisinya rumahnya. Ahh..syndrom tanggal 9 Oktober dan syndrom angka 9. Menyebalkan. Bagaimana cara melepaskan pikiran-pikiran aneh ini ya? *gloomy

Awal Sebuah Perubahan

Hari ini udara segar sekali. Semalam hujan deras merata di seluruh Jogja (emang tadi malam aku kelilingan yak?!) yang sepertinya menandai dimulainya musim penghujan. Petir menyambar-nyambar, bunyinya menakutkan. Kayak mau unjuk gigi setelah dikurung selama musim kemarau. Sumpah aku takut sekali dengan cahaya kilat sekaligus suara yang dihasilkannya. Tak mau melewatkan kesegarannya, kuhirup udara dalam-dalam. Agar paru-paruku terisi udara segar pagi ini. Yap, udara segar yang menambah semangat. Semenjak masuk kerja setelah libur panjang, aku memang tambah semangat. Karena berita yang tanggal 20 September itu tentunya. Dan mulai dari sekarang aku harus prepare. Sibuk pastinya. Tapi sebetulnya di dalam relung hatiku yang paling dalam ada kegalauan. Ada, tapi sedikit. Aku yakin akan keberuntunganku, asal aku do the best, behave dan selalu berdoa. Bukankah ini sebagian dari impian yang akan menjadi kenyataan? Sebuah Perubahan.

Tuesday, October 7, 2008

Trisula Cantik

Kata temanku, si dia punya trisula cantik Garisnya tegas tak putus sampai ke ujung Katanya, punya yang satu aja sudah bagus Ini malah tiga... Mata temanku mengerling dengan nakal Katanya aku suruh jagain dia Katanya jangan lepasin dia Aku bilang, tentu saja Tapi bukan karena trisula itu Aku jaga dia bahkan aku sebelum tahu itu Dan sampai saat ini pun Aku tak peduli dengan apa itu trisula Cukup mengamini saja Karena trisula itu baik Buat penyemangat hidup Mudah-mudahan dengan usaha Trisula jadi mimpi yamg menjadi nyata Aku yang mengenalnya Setiap hari bersamanya Aku tahu kenapa aku harus jaga dia Hanya aku yang tahu Dan tentu saja Sang Khalik

Saturday, September 27, 2008

Wealth, Success, and Love

The following story is sent by my friend. It is nice story. How are Wealth, Success and Love being a synergy need more deep explanation still. A woman came out of her house and saw 3 old men with long white beards sitting in her front yard. She did not recognize them. She said "I don't think I know you, but you must be hungry. Please come in and have something to eat." "Is the man of the house home?", they asked "No", she replied. "He's out." "Then we cannot come in", they replied. In the evening when her husband came home, she told him what had happened. "Go tell them I am home and invite them in!" The woman went out and invited the men in" "We do not go into a House together," they replied. "Why is that?" she asked. One of the old men explained: "His name is Wealth," he said pointing to one of his friends, and said pointing to another one, "He is Success, and I am Love." Then he added, "Now go in and discuss with your husband which one of us you want in your home." The woman went in and told her husband what was said. Her husband was overjoyed. "How nice!!", he said. "Since that is the case, let us invite Wealth. Let him come and fill our home with wealth!" His wife disagreed. "My dear, why don't we invite Success?" Their daughter-in- law was listening from the other corner of the house. She jumped in with her own suggestion: "Would it not be better to invite Love? Our home will then be filled with love!" "Let us heed our daughter-in- law's advice," said the husband to his wife. "Go out and invite Love to be our guest." The woman went out and asked the 3 old men, "Which one of you is Love? Please come in and be our guest." Love got up and started walking toward the house. The other 2 also got up and followed him. Surprised, the lady asked Wealth and Success: "I only invited Love, Why are you coming in?" The old men replied together: "If you had invited Wealth or Success, the other two of us would've stayed out, but since you invited Love, wherever He goes, we go with him. Wherever there is Love, there is also Wealth and Success!!!!! !" Many thanks to Mr. Masaki Sibhata in Japan.

Thursday, September 25, 2008

Uang Receh

Dalam golongan uang ini adalah uang logam pecahan 25 (yang ini sudah langka), 50, 100, 200, 500 dan (yang ini agak jarang) 1000. Kerapkali dipandang sebelah mata oleh semua orang, termasuk aku. Uang receh di kantor kusimpan di laci yang tak terkunci. Proven khan? Uang receh di rumah kusimpan di kaleng bekas makanan. Selain itu, ada juga celengan untuk recehan (ini untuk nostalgia masa kecil dulu) Yang celengan ini sama ulet bulu ditempelin kertas bunyinya ’sumbangan untuk beli Jack D’ halah ada-ada aja.. Value of receh money memang semakin tidak ada artinya. Uang segitu dapat apa sekarang? Pengemis di perempatan jalan saja menolak di kasih 50 (bahkan pernah 100 perak pun ditolak). Coba bayangkan kita sudah bekerja keras, dia minta-minta sudah dikasih malah menolak. Busyet banget khan. Dia pikir cari duit mudah? Kalau mudah kenapa dia jadi pengemis? (this is moral experiance, sebenarnya aku tak berniat kasih pengemis 50 perak. tak sampai hatiku. Hanya menguji pengemis. Kurang kerjaan emang. Di tangan satunya aku sudah menyiapkan 1000. Karena pengemis menolak yang 50, maka yang 1000 tak jadi aku kasih. Kalau dia menerima, aku akan kasih yang 1000. Yang kecil saja dia tak sanggup bersyukur, berarti dia tak layak menerima yang besar. Memang bersyukur untuk nikmat yang besar lebih mudah daripada mensyukuri berkat yang kecil) Meremehkan. Institusi besar pun terkena syndrom of recehan itu. Operator telepon seluler misalnya. Begitu underestimate dengan 250. Yang dimaksud adalah, ketika awal-awal launching SMS...waktu itu tarif SMS adalah sebesar itu. Bisinis recehan kata mereka. And the fact..SMS booming. Recehan jika factor pengalinya jutaan jadilah andalan. Hahahaaa… Waktu aku belanja di supermarket (terkenal dan besar) uang kembalian seharusnya 250. Tetapi kasir hanya kasih aku 200 without said sorry blablabla..no felt guilty at all. Hmmm..kalau ini sudah bukan masalah duitnya, tapi attitude entah kasir atau supermarketnya sendiri. Supermarket sebesar itu gitu lhoh..masak juga SDM nya nggak mutu gitu. Ada kog supermarket yang punya policy dalam antisipasi kembalian recehan yaitu dengan membulatkan ke atas sampai ke ratusan (bagi yang cash payment). Selisih itu akan didonasikan ke Panti Asuhan. Asal betul-betul didonasikan ini adalah great idea. Sebenarnya uang receh itu tetap berarti. Uang ya tetap uang. Uang satu milyar tak ada 500 berarti masih 999.999.500. Uang sejuta kurang 200 ya tetap aja masih 999.800. Uang tetaplah uang. Seberapun kecilnya itu adalah hasil keringat kita. Kalau yang kerja kantoran, dapat gaji di akhir bulan tidak berasa uang receh tadi. Tapi buat para bakul sayur, bakul grontol, bakul tiwul di pasar tradisional, mereka kumpulin betul-betul dari (ada yang) recehan. Kecil bagi kita tapi buat orang lain belum tentu. So, mari kita lebih menghargai uang receh kita. Dikumpulkan di suatu wadah. Suatu hari nanti kita bongkar, kamu akan terkejut dengan jumlahnya. Ini adalah manfaat-manfaat dari uang receh. Siapa tahu akan lebih membuat kita menghargai uang receh: 1. Kalau lagi masuk angin, bisa buat kerokan. Pilih-pilih yang sisinya halus tidak bergerigi, biar tidak terlalu sakit. Sebelum kerokan, boleh tuh cari info di google atau wiki baik buruknya kerokan ^_^ 2. Untuk jimpitan. Di kompleksku jimpitan ini nilainya 200 per hari. Ditaruh di tempat khusus di pagar dan akan diambil oleh petugas ronda. Hasilnya untuk kas RT. 3. Persediaan di mobil untuk pengamen bertampang sangar dan untuk pengemis yang memang layak untuk dikasih. Kalau kebetulan bertemu dengan yang bertampang amat garang (tentu saja ini bukan malaikat yang menjelma), repot sekali kalau tak punya uang receh. Kalau lagi makan di tempat-tempat tertentu, uang receh wajib bawa. Pengamen sepertinya bergiliran silih berganti tiada henti..capek deh..appetite bisa buyar dumbyar. 4. Untuk beli koran di lampu merah dan bayar tambah angin ban (kalau yang ini pakai receh besar) 5. Untuk parkir (aku pernah kehabisan seribuan, jadi uang parkirnya 10 keping 100an. Ya gpp kan? Yang penting pas) 6. Supaya duitmu tak jadi receh lagi, musti punya uang receh. Misal kita beli harga 5.200. Kalau bayar pas kan uang receh kita berkurang 200. Kalau bayar 10.000 kan jadi nambah recehnya ada 100, 200 dan 500. Itupun kalau yang 4.000 dikasih uang kertas =) 7. Ketika kita dihadapkan pada persoalan yang mengharuskan kita memilih di antara 2 pilihan. Uang receh bisa jadi alternatif solusi yang afdol. Lempar aja uangnya, tinggal pilih sisi mana yang muncul. Two face yang jaksa aja nglakuin...wakakaka..Why so serious..? 8. Kalau lagi tak punya uang alias kepepet, celengan bisa dibongkar. Mengingat kalau menukar receh ke bank harus nominal tertentu, aku ada tips untuk itu. Uang receh hasil dari memecahkan celengan tadi dipack yang rapi berdasarkan nominalnya. Gunakan untuk beli bensin di SPBU. Niscaya mereka akan menerima dengan senang hati (ini pengalaman pribadi..hiks jadi malu..)
Have a positive day..Semangat !

Friday, September 19, 2008

THR

Senangnya besok dapat THR. Dan yang lebih menyenangkan adalah statement (entah dari mana asal muasalnya) bahwa THR ataupun gaji tidak mengenal kata turun. Hmmm..(kalaupun jumlahnya sama dengan tahun lalu, bukankah valuenya juga sudah turun?Bagi yang rupiah terimanya naik, jangan senang dulu. Jangan-jangan naiknya tidak sebesar inflasinya?) Kenapa sih kog pemerintah mengharuskan setiap perusahaan memberikan THR kepada karyawannya? Dan besarannya bagi karyawan tetap yang sudah berkerja minimal 1 tahun adalah 1 kali gaji. Ternyata memang makes sense jawaban yang kudapat dari sebuah milis. Begini.. Misal gaji kita per bulan adalah 2.000.000 Maka 1 tahun adalah 12 bulan x 2.000.000 = 24.000.000 1 bulan rata-rata ada 4 minggu Jadi gaji kita per minggu adalah 500.000 Sedangkan 1 tahun ada 52 minggu, maka 52 minggu x 500.000 = 26.000.000 Selisihnya adalah 2.000.000 --> 1 kali gaji
Nah..jadi THR memang kata lainnya adalah gaji ke-13. Dan memang adalah hak karyawan. Perusahaan yang tidak memberikan THR berarti merampas hak karyawan. THR sebenarnya diberikan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, tapi praktek yang ada justru karyawan lebih konsumtif. Mengingat mendekati Hari Raya Idul Fitri (yang sudah ditetapkan pemerintah menjadi Hari Raya Nasional bukan hari raya keagamaan, sehingga libur Idul Fitri adalah nikmat buat semua) banyak merchant mengadakan program promosi yang menarik. Yang nggak tahan pasti jebol. THR bukannya menjadi Tunjangan Hari Raya tapi akan beralih menjadi Tunggakan Hari Raya alias justru minus. *sigh

Tuesday, September 16, 2008

Behind the sun

18.01 WIB Senja gini sambil menunggu waktu pulang, enak juga ya ndengerin lagu lama, sambil mendendang sendiri. Kantor sudah sepi, pada pulang cepat memburu jam buka puasa, aku mencari kebahagiaan kecil sendiri. Kuulang-ulang terus mas Klaws menyanyi..damai dengernya..
One day I'll fly to you
I wish your Love is true
no matter what I do
I'll do it just for you
All I ever wanted is you
**
I wish I'll be your guy
Beyond the 7th sky
I'm riding on the wall
I'll catch you if you fall
I love the way you love me, my girl
**
Behind the sun
we find a place my baby
Behind the sun
I promise you my heart
Believe in love and hope
and your love won't stop
oh love is the greatest gift of all
Baby love is the greatest gift of all
**
I know we'll find a way
This love is here to stay
Baby, can't you see
it's a long long odyssey
what goes on when your love goes down
**
Behind the sun...
Oh love is the greatest gift
Behind the sun...
**
Oh love is the greatest gift of all
oh love is the greatest gift of all
oh love is the greatest gift of all
oh love is the greatest gift of all
**

Monday, September 15, 2008

Long Lasting Happiness (an Investment)

Siku dalam tangan kiriku masih memar. Kemarin habis diambil darahnya beberapa cc untuk tes lab. Juga urin, aku dan si dia. Hasilnya, BUN, kreatin, trigliserida, kolesterol total, HDL dan LDL kolesterol, glukosa, asam urat dll hasil pemeriksaan itu semuanya mengindikasikan aku sehat. Tak ada yang melebihi batas rujukan. Meskipun aku tak paham betul dengan semua istilah di atas, tapi aku percaya dengan lembaran kertas hasil tes itu. Yang perlu kutambah adalah olah raga, dan tidak menahan buang air kecil. Beruntunglah aku tak suka ngemil. Mungkin itu juga berpengaruh. Tapi aku suka makan enak, jadi hasilnya memang agak membuat terkejut(yang menyenangkan) Beda dengan si dia, hasilnya agak mengkuatirkan, mengingat umurnya masih kepala 3. Ketika kami berdua d mobil, aku tanya sama dia: "Kamu ingin bersamaku selama mungkin kan?" Dia menjawab "Iya dong" Lantas aku bilang "Kalau begitu, jaga kesehatan ya" Umur memang kehendak yang Di Atas, tapi dengan menjaga kesehatan, kita membuat peluang berumur panjang. Bukankah Tuhan senang dengan orang yang berusaha? (Darimana aku tahu kesukaan Tuhan?) Malam minggu kemarin aku sudah meninggalkannya untuk wasting time dengan teman-teman. Jadi hari minggu waktuku kucurahkan semua untuknya, sebagai pengganti. Dengan sedikit pemaksaan, akhirnya dia mau pergi juga ke lab. Sudah beberapa kali dia mengeluh sakit di dada, juga kalau berkatifitas sedikit menguras tenaga, nafasnya seperti kepayahan. Dianya malah tidak merasa, tapi aku yang kerasa. Ibunya meninggal karena sakit jantung koroner, setiap kali nyeri dada dia ingat ibunya. Dia tak ingin seperti ibunya. Kata-kataku di mobil itu rupanya tertancap di hatinya. Dia berjanji akan menjaga apa yang dia makan. Aku support dia semampuku, mengingat tak sepanjang hari dia bersamaku. Lagipula, alu ingin kesadaran itu betul-betul dia resapi seperti halnya kesadarannya berhenti merokok beberapa tahun silam. Bukan karena aku, tapi karena dia sendiri. Kemudian aku ingat cerita kisah nyata seorang abdi setia. Seorang bapak yang mengurus majikannya yang terkena stroke. Dia bercerita, dulu waktu jaman susah, majikannya ingin beli sate kambing samirono tetapi tidak punya uang. Sekarang begitu majikannya sudah punya banyak kekayaan bahkan beli warung satenya aja bisa, beliaunya sudah tak boleh makan sate kambing. Menyedihkan dan ironis. Lalu, apa guna uang setumpuk yang sudah dikumpulkan dengan susah payah? Ada juga teman perempuan satu kantorku yang umurnya 5 th lebih muda dariku, tapi dia sudah sakit asam urat, dan itu sangat mengganggu aktifitas. Setelah ditelusur, memang ada makanan yang tidak boleh dia makan secara berlebihan, tapi dia makan dengan berlebihan. Dan tadi malam kami berdua bertekad untuk hidup (lebih) sehat. Dia berpesan padaku untuk selalu ingatkan bila dia lupa. Owh I will honey, tanpa kamu minta. Kita bercita-cita berumur panjang dan bahagia. Tentunya itu hanya bisa diraih kalau kita sehat. Ingat nenekku di desa, hun? Sekarang sudah berumur 100 th lebih..dan masih sehat..Besok Lebaran kita akan mengunjunginya. Investasi hidup sehat nenek di kala dulu, dia nikmati sampai punya cicit.. *to ulet bulu: I do love you for timeless

Saturday, September 13, 2008

Lelaki pintar yang bodoh

Ini cerita dari milis, tentang lelaki yang berpikir dirinya pintar. Seorang pria sedang bermain golf suatu hari dan kemudian dia memukul bola masuk ke pepohonan. Dia pergi ke pepohonan tersebut untuk mencari bola golf dan dia menemukan seekor katak yang terperangkap. Si katak berkata kepadanya, "Kalau kau melepaskan aku dari perangkap ini, aku akan mengabulkan tiga permintaanmu" Si pria membebaskan si katak. Si katak berkata, "Terima kasih, tapi aku lupa mengatakan kepadamu ada akibat dari permintaan-perminta an tersebut. Apapun yang kau minta, istrimu akan mendapatkan 10 kali lipatnya". Sang pria berkata "Itu tidak masalah" Untuk permintaan pertama, dia minta untuk menjadi pria yang paling tampan di dunia dari seluruh pria di dunia. Si katak memperingatkannya, "Kamu sadar kan kalau permintaan ini juga akan mengakibatkan istri kamu menjadi orang yang paling cantik di antara semua wanita di dunia lipat 10. Pria-pria akan mengelilinginya?". Si pria berkata, "Tidak masalah, karena aku akan menjadi pria tertampan di dunia, dia dan wanita lain akan memperhatikan aku." Lalu, CLING, si pria menjadi pria tertampan di dunia, sementara istrinya menjadi wanita yang kecantikannya 10 kali lipat. Untuk permintaan kedua si pria meminta untuk menjadi pria terkaya di seluruh dunia. Si katak berkata, "Itu akan membuat istrimu menjadi orang paling kaya di dunia. dan kekayaannya 10 kali lipat dari kekayaanmu" Si pria berkata, "Tidak masalah, karena kami masih suami istri, miliknya adalah milikku dan milikku adalah miliknya" Lalu, CRING, dia menjadi pria terkaya di dunia.. Sementara istrinya mendapatkan kekayaan 10 kali lipatnya. Si katak bertanya tentang permintaan terkhirnya, dan dia menjawab, "Aku menginginkan serangan jantung ringan" Moral dari cerita ini: Pria itu pandai, jangan main-main dengan mereka! Perhatian bagi para pembaca pria: Ini adalah akhir dari lelucon bagi kalian. Berhentilah dan tetaplah merasa nyaman. Pada pembaca wanita: Baca terus.. .... .... ..... Lalu, DUAGH, si pria terkena serangan jantung ringan, sementara sang istri terkena serangan jantung yang 10 kali lebih ringan dari suaminya. Moral dari cerita: Pria sebenarnya bodoh tapi mereka berpikir kalau mereka pandai. Biarkan mereka terus berpikir seperti itu. PS: Kalau kamu pria dan kamu masih membaca sampai sini maka hal ini hanya membuktikan bahwa pria tidak pernah mendengarkan dan peduli pada peringatan apapun, terutama "perhatian" diatas!!!

Ingin Lari !

Aku tahu sesuatu yang terjadi Perasaan seorang perempuan Aku tahu itu busuk Bukan aku sok tak punya salah Tapi yang kulihat lebih bejat Aku tahu tapi aku hanya bisa diam Diam dalam renungan yang panjang Kesaksian bisu terpendam Aku terpenjara Dalam sebuah kata... Aku pasti akan mengakhiri semua ini Rindu akan kebebasan Merdeka lahir batin Sesak menghimpit dada ini Ingin kuletupkan tapi aku belum berdaya Sejenak saja Aku ingin lari dari penat ini Menafikan sekitar Memuntahkan carut marut isi hati ini Esok pagi.. Semoga aku bisa Menapak hari seolah tiada ada yang terjadi Seolah semuanya baik-baik saja . Batu karang pun akan pecah oleh tetesan air Jika tetesan air itu terus menerus

Antri dong..

Bagaimana sih seharusnya etika antri?
Kejadian yang sering kualami ketika hendak nonton dan di public lavatory, di mana antrian tidak ada nomornya yang tidak bisa duduk dengan nyaman, tetapi ya memang harus berdiri antri. Betapa aku merasakan keegoisan yang teramat sangat, orang yang tidak mau antri ini. Tak bertenggang rasa, tak berempati..seharusnya kelaut aja.. Kejadian ketika antri beli tiket nonton, seperti biasa kalau film bagus antrian pasti panjang. Ada yang senaknya titip. It's fine, seperti yg sudah pernah aku tulis juga. Jika X dan Y titip kepada Z tanpa menambah jumlah antrian ok aja. Jadi jika ada yang antri di urutan ke-5 si A tetap akan urutan ke- 5. Yang ada si A jadi antri di urutan ke- 7 karena X dan Y masuk dalam line antrian.Herannya, satpam atau penjaga line membenarkan tindakan itu. Katanya, kalau yang si Z tidak keberatan boleh aja. Lho? Gimana sih bapak itu? Tentu saja Z tidak keberatan karena tidak dirugikan. Lha si B, C, D,....dst yang di belakang si Z tentulah yang dirugikan. Aku pusing kalau sudah begitu. Beda lagi dengan antrian di toilet di mall. Tiap titik toilet di mall terbesar di jogja itu ada 4 berjejer. Bagaimana sih seharusnya antri di mana yang diantri ada 4 kamar dan tidak ada garis antrinya? Akan lebih rawan serobotan tentunya. Dan benar saja. Ketika suatu hari aku harus mampir ke toilet, satu kamar sedang dibersihkan. Yang 3 kamar terisi, antrian Cuma 2 orang. Kemudian 1 orang keluar, mbak yang tadi di depanku masuk. Kini tinggal aku yang antri. Kemudian ada ibu-ibu setengah tua dengan dandanan ’orang berpunya’ masuk, dia langsung nyelonong ke depan kamar yang dibersihkan tadi. Begitu selesai dibersihkan dia masuk.
Ups..bukankah itu jatah giliran aku?
Ya sutra, aku tunggu yang lain saja. Kemudian ada ibu-ibu masuk lagi dengan seorang anak laki-laki kecil teriak-teriak sudah kebelet. Si ibu bingung, bilang sama anaknya 'sabar-sabar masih penuh semua’ Kemudian ada satu orang keluar dari kamar, si ibu langsung nyelonong masuk dengan anaknya.
Sekali lagi, bukankah itu jatah giliran aku?
Perasaan bersalah tak nampak di wajah mereka. Heran ya. Aku hanya bisa ngelus dada, dan wanti-wanti 'sabar-sabar ya astuti'. Karena marahpun tiada guna. Marah dengan orang seperti itu justru akan buang-buang energi dan merusak moodku yang lagi ingin menikmati waktu santai bersama kekasih. *membayangkan seandainya semua tempat antri ada mesin antri...

Tuesday, September 9, 2008

Sebel

Pernahkah kamu melihat orang Yang melakukan kesalahan Kemudian untuk menutupi kesalahan itu Dia marah !! Untuk orang dengan pride setinggi langit ini Aku kasian.. Kasian nafasnya jadi pendek karena marah Marah menghabiskan energi Marah merusak mood sepanjang hari Tapi di atas semua itu Aku sebel hari ini Melebihi hari-hari kemarin Hari ini betul-betul menyebalkan

Monday, September 8, 2008

Jumpy..

Theres no answer yet Time goes by Theres no answer yet I am starting jumpy.. Here I am.. Waiting for your determination Don’t take time any longer I am getting tired.. Jumpy.. Jumpy.. I am starring the moon Theres no answer yet.. I am trying so hard to find the answer You are whispering close to my ear ‘Just be patient’ But.. I am jumpy still

Saturday, September 6, 2008

Finally..

Akhirnya rambutku kupangkas juga. Maksud hati ingin kembali ke jadul, rambut panjang bak mayang terurai..(semenjak kerja rambutku tak pernah panjang, itu artinya sudah 13 th) tapi ternyata itu sekarang susah direalisasikan. Begitu sudah tanggung, jadi susah di atur di bagian yang kena tengkuk. Bawaanku jadi suntuk. Aneh memang, masak sebegitu ngaruhnya rambut dengan mood ya..
Untungnya punya rambut pendek (untuk menyenangkan hatiku =D) :
1. Hemat shampo otomatis hemat air 2. Hemat waktu keramas 3. Hemat waktu ngeringin rambut otomatis hemat listrik 4. Tak perlu beli asesoris rambut yang ribet dan aneh-aneh (kuncir, bando, bandana, sirkam, jepit bling bling, harnet etc) 5. Tidak begitu perlu ke salon untuk creambath, spa dan sejenisnya (mengingat aku ke salon hanya kalau mau potong rambut doang..sumpe) 6. Kalau cuaca panas gak perlu kuncir-kuncir, cukup kipas-kipas (wakaka..) 7. Kemana-mana tak perlu sangu sisir, dielus aja pakai tangan jadi deh 8. Kalau ada kondangan sodara, ada alasan tak pakai sanggul (budhe..rambutku pendek je, nggak bisa disanggul hehehe..dasar) 9. Lebih fresh, looks younger 10 tahun (soalnya ada yang pernah nebak umurku salah fatal, ckckckck kasian banget dia masih muda sudah rabun ayam) Nggak enaknya punya rambut pendek cuma satu yaitu tiap bulan mesti ke salon potong rambut = Rp. 25.000 (soalnya tidak punya sodara yang bisa potong rambut, sehingga bisa nunut gratis) eh gpp, taciknya yang punya salon ramah. Cuma ada pertanyaan yang menyebalkan: "Lho potong lagi.... katane mau dipanjangke. Nanti kalau pendek sanggul merite piye?" =(

Tuesday, August 26, 2008

Flu lagi

Lagi-lagi flu datang padaku. Bukan salah cuacanya, tapi aku yang tidak menjaga kesehatan dengan baik (* berusaha tidak mencari kambing hitam untuk pembenaran diri) Tadinya mau mempercantik tempat curhat ini (atas himbauan dari penasihat spiritualku hualah lah..moncrot) Tapi malah bingung mau diapain. Mau dicantikin gimana, orang aku gaptek gini. Yawis, biarin ajah. Biarlah blog-ku menjadi gambaran diriku yang ndeso ini. Internet lemot, males, sendu, mau tidur dulu, pusing kena virus.

Sunday, August 24, 2008

Luka batin

Setiap orang pasti mengalami luka batin. Disadari atau tidak. Tak kasat mata, sehingga orang lain tak bisa melihatnya. Tak ber-efek, ber-efek sedikit ataupun ber-efek dasyat pada kehidupan mereka ke depannya. Tergantung dari kekuatan masing-masing individu. Bagaimana masing-masing memperlakukan luka itu. Bisa menjadi trauma seumur hidup, bisa menjadi pemacu semangat, atau dicuekkan aja seolah-olah tak ada onggokan luka. Betul-betul tergantung individu masing-masing dalam menyikapinya dan pastinya kekuatan tahan bantingnya.
Luka yang dialami seseorang mungkin terasa sangat berat bila dialamai oleh seseorang yang lain. Misal si A pernah diputus sama pacarnya tanpa sebab, itu sudah luka batin. Mungkin bagi si A bisa menjadi efek traumatis yang mungkin jadi sangat benci kepada lawan jenis. Mungkin jika si B mengalami kejadian seperti itu, akan say thanks to God, sudah terhindar dari cowok/cewek berhati bejat. Kemudian yang akan datang dia bisa lebih hati-hati dalam memilih pacar.
Aku lihat tayangan Kick Andy tentang penjual jamu dari Klaten. Kakak beradik perempuan itu mengalami luka batin saat minta kepada orang tuanya untuk bisa sekolah. Kata orang tuanya tidak usah sekolah, yang sekolah cukup saudara yang laki-laki itu. Dari situ mereka berdua berjanji, kelak anak-anaknya akan mereka sekolahkan setinggi mungkin. Walaupun mereka hanya penjual jamu keliling, tapi tekad sudah bulat. Sudah dibuktikan, kini anak-anak mereka berpendidikan sampai ke perguruan tinggi, bahkan ada yang menempuh S2 di Jepang. Luar biasa..
Luka batin..semestinyalah diobati. Akan baik untuk diri sendiri maupun dia atau mereka yang sudah menorehkan luka itu. Caranya dengan memaafkan orang yang membuat luka itu, mengampuni dengan tulus dan mendoakannya. Kalau hal itu sudah dilakukan, langkah hidup kita niscaya akan menjadi ringan.
Bagaimana aku menyikapi luka batinku sendiri? Ada yang menjadi penyemangat, dan sudah terbukti. Ada yang sengaja aku lupakan (berusaha keras untuk melupakan), karena bila teringat memang masih menyakitkan. Termasuk melupakan janji-janji kosong memabukkan. Memaafkan luka yang dibuat oleh mantan guruku, mantan sahabatku, mantan pacar-pacarku..Aku mengusahakan agar tak ada ruang untuk luka batin itu, harus lenyap. Aku ingin mengarungi hidup ke depan dengan keceriaan, memandang segala hal dengan positif tanpa naif.
Cheers..

Green Bag

Tadi malam belanja bulanan di Carrefour (eks Alfa yang udah dibeli C4). Waktu bayar di kasir, aku menyapu pandangan ke penjuru kasir. Rasanya kog cuma aku ya yang pakai Green Bag. Belum banyak ya orang yang peduli dengan isue-isue lingkungan. Atau kebetulan aja ya malam itu. Semoga yang kedua yang betul. Karena jika yang betul adalah yang pertama tentu sangat menyedihkan sekali. Bumi sudah memohon-mohon kita manusia jangan hanya menguras kekayaan bumi tanpa peduli nasib yang akan datang. Serakah betul kita ya.. Ya, green bag itu hanya salah satu contoh yang bisa kita lakukan. Tujuannya agar penggunaan plastik (tas kresek) bisa berkurang. Kecil memang. But let's imagine.. jika yang melakukan adalah semua orang di dunia? Pasti bumi akan melonjak gembira, tubuhnya tak lagi dijejali plastik-plastik yang tak bisa menyatu dengannya. Aku punya dua green bag untuk berbelanja. Satu untuk makanan, satunya untuk non makanan. Repot? Sama sekali tidak. Malu? Ampuun deh..hanya orang picik yang punya pikiran kayak gitu.

Belum sepenuhnya aku peduli, tapi selalu berusaha semampuku. Menghemat listrik, aku bisa. Bulan kemarin tagihan turun 5%. Yang belum aku bisa adalah menghemat air. Aku doyan mandi dengan air yang melimpah ruah.. =)

Aku sudah memulai (dari yang kecil, walau terlambat), kamu sudah belom?

Thursday, August 21, 2008

Aku bukan GOLPUT

Pemilu sebentar lagi. Milih apa ya? Aku sudah 4 kali ikut pemilu. Besok tahun 2009 yang ke-5. Dari yang partainya Cuma 3 sekarang ada 30 lebih. Pasti bingunglah mau pilih yang mana. Untuk mengatasi kebingungan itu, ya sering-sering baca dan nonton TV di channel yang didedikasikan untuk ajang demokarsi terbesar itu. Tapi kog ya masih bingung.
Yang jelas aku tetap akan mencoblos dan memilih. Bukannya mecoblos tapi semua dicoblos. Tetap aja itu golput. Menjadi golput adalah sikap apatis. Kalau semua acuh tak acuh, siapa yang peduli? Masak kalah sama simbok-simbok di pasar, berani gak jualan di pasar di hari pemilu untuk menggunakan hak politiknya datang ke tempat pencoblosan.
Mereka peduli : Ya Mereka masih punya harapan : Ya Peduli dengan kelangsungan hidup negeri ini, harapan untuk bisa menjadi lebih baik. Sikap yang terpuji.
Dari awal punya hak pilih, aku tidak pernah menjadi golput. Sudah tertanam di dada ini aku takkan jadi golput. Didikan ayahku yang militer. Dari pemilihan Kepala Desa, Bupati, Gubernur dan Presiden, aku tidak pernah tidak datang. Noda tinta di jari kelingkingku adalah kebanggaan. Jika pada hari H aku masih bingung mau pilih siapa, biasanya aku bertanya pada ayahku. Dan jika aku tetap tidak tahu harus pilih siapa, biasanya aku ikut pilihan ayahku. Ikut mendukung siapa yang dipilih beliau adalah amanah juga. Aku numpang ikut apa yang sudah dipikirkan dan diharapkan oleh beliau. Waktu pemilihan Gubernur Jateng bulan Mei kemarin, aku ikut suara ayah. Dan menang..
Kita memang hanya rakyat biasa, sekecil apapun yang kita lakukan akan berdampak besar jika itu dilakukan oleh seluruh insan di negeri ini. Kita tinggal di Indonesia, cari makan di Indonesia, hidup di Indonesia. Kalau bukan kita, siapa lagi yang peduli terhadap negeri Indonesia tercinta. Kalau tidak peduli, jangan hidup di nusantara.
Jadi, masih mau jadi golput?

Indonesia (seharusnya) Kaya Raya

”Bapak kepala sekolah sebuah Madrasah, dua puluh tahun mengabdi, bergaji terakhir Rp. 200.000. Untuk menambah penghasilan, beliau menjadi pemulung. Beliau dihina, dilecehkan. Tetapi kata beliau dengan tegar, menjadi pemulung tidak merugikan orang lain dan juga tidak mengganggu profesinya sebagai guru, jadi kenapa harus malu?” Sesak dadaku melihat pemberitaan itu. Meyedihkan. Tempat para guru mengabdi pun tak kalah mengenaskan, sekolah seperti kandang ayam. Sedang memikirkan apakah para petinggi2 negeri kita ini? Setiap hari kita dijejali berita-berita yang mengejutkan. Sudah 63 tahun merdeka dari perang berdarah-darah, memerdekakan keserakahan, ketamakan, keegoisan para pemimipin yang seharusnya mengayomi dan memakmurkan rakyatnya. Kemana hati nurani? Di sana ada kawasan tenggelam, di lain tempat mengadakan hajatan bernilai milyar. Indonesia (seharusnya) kaya raya. Tapi negeriku salah urus. Memprihatinkan. Kenapa tak belajar dari pengalaman. Atau berlapang dada belajar dari negeri tetangga, atau bahkan belajar dari negara-negara belahan bumi lain. Toh belajar tidak ada batasnya. Indonesia (seharusnya) kaya raya. Tapi ada tikus-tikus yang menggerogotinya. Tuliskan berapa yang sudah dikorup para petinggi-petinggi negara. Nilainya akan membuat kita tercengang. Mestinya nasib Bapak Kepala Sekolah bisa lebih baik. Bapak/Ibu petinggi-petinggi..tidak akan menunggu sampai Indonesia hancur dulu khan? *suara akar rumput

Semangat menjadikan nyata

Harum melati buat kuterjaga Darahku bergelora tersepa mentari pagi Kan kujadikan hari ini sebagai awal Awal dari masa depan Kan kutatap birunya langit Kedamaian begitu nyata Kan kulangkahkan kaki dengan semangat Agar tercapai semua angan dan cita.. Mega terpancar dengan birunya Keindahan terlengkapi dengan burung camar Terik mentaripun takkan jadi halangan Tuk mencapai cita di waktu yang datang Kan terobati oleh cantiknya rembulan Jiwa melayang menatap awan Tak ada yang tak mungkin tuk mencapai cita Suatu saat kan jadi nyata..

Menunggunya mekar..

Adalah beberapa tanaman melati di depan rumah mungilku. Ulet bulu yang bikin surprise, malam-malam ketika pulang kantor melati-melati itu sudah berjajaran..senangnya..Semenjak dia tertanam di situ, rumah mungil itu seperti berjiwa. Rumah yang selalu bikin aku ingin pulang, karena aku harus merawat dan menyiram melatiku. Tak kubiarkan rumput liar mengganggunya. Melati itu masih rendah, masih butuh waktu untuk berbunga rimbun. Tapi aku akan sabar menunggu. Kala nanti suatu hari kucium semerbaknya terhembus oleh angin..penantian itu seolah tak ada artinya.
Why Jasmine ? Entah ya kenapa aku suka dia. Tahu tahu suka gitu aja. Mungkin karena ulet bulu yang suka, trus aku ikut suka. Dulu pernah waktu apel di kost, ulet bulu bawain 2 kuntum melati..mending kalau dalam rangkaian buket gitu ya..2 kuntum coba bayangkan..maksa banget khan?
Bagi beberapa orang wangi melati mungkin bikin parno ya. Khas kuburan atau orang mati mungkin. Kalau aku sih gak ada perasaan itu. Namanya sudah suka, mau dibilang apa aja ya tetep suka.
Melati itu sangat rentan menurutku. Gampang terkena ulat (bukan ulat bulu hehe..kalo dia mah juga sayang sama melati) yang bikin daun-daunnya berlubang. Juga serbuk-serbuk putih yang menodai ranting. Dan juga manjanya minta ampun, tak boleh lupa siraman air kasih sayang. Kalau lupa bisa-bisa daunnya ngambek pada suntuk layu. Kata ulet bulu, aku itu sometimes kayak melati itu..manjaaa...tapi juga so lovely seperti melati yang sedang mekar..halah (yang ini hanya karanganku saja)
Kelak..melati-melati itu akan beranak pinak memenuhi halaman rumah. Dan ketika musim berbunga, aku ingin setiap pagi terbangun oleh aromanya yang terbawa angin pagi mengiringi kecupan di keningku..bukan terbangun oleh suara alarm handphone atau teriakan jam weker. Dan ketika aku pulang dari bekerja, aku ingin duduk berdua menatapnya sambil kami bercerita tentang sepanjang hari itu...
*kog jadi kangen ulet bulu ya..

Capek

Uhh beberapa hari ini aku berkutat dengan angka-angka, rumus excel, chart. Gak jauh-jauh dari hitung menghitung deh. Yang capek mata dan otak ini. Udah minus 2, moga-moga tak nambah. Sekarang dummy-nya udah jadi, tinggal kasih ke anak buah buat nglanjutin. Senangnya bisa curhat di sini lagi.. *nanananaaa...nyanyi nyanyi

Tuesday, August 12, 2008

Usaha dan Doa

Waktu SMP dulu, aku suka ngisi diary teman-temanku. Ngisi biodata. Tuker-tukeran gitu. (Aha jadi ingat waktu itu musim diary bergembok) Kalau aku ngisi diary teman, biasanya selain ngisi biodata, aku juga ngisi quote. Ya waktu itu istilahnya ’semboyan’ hehe..quotenya begini bunyinya ’cara wujudkan impian jadi kenyataan adalah dengan bangun dan bekerja’
Simple ya? Tapi setelah direnung-renungkan, make sense sih. Masak impian akan terwujud dengan sendirinya tanpa usaha? Mimpi punya pekerjaan, ya harus cari lowongan, nulis lamaran trus pergi melamar. Mimpi punya rumah, ya nabung dikit-dikit, cukup buat DP lalu KPR. Mimpi naik jabatan, ya harus kerja yang baik, perform bagus tanpa jegal sana sini. Mimpi naik gaji, ya mesti kerja baik juga tho. Mimpi punya pacar ganteng, ya rajin-rajin tebar pesona, rajin-rajin keluar rumah, rajin2 ke salon (karena biasanya orang ganteng pun maunya sama orang cantik). Mimpi jadi cantik, ya mesti rajin mandi dan beribadah. Mimpi makan gratis terus, ya rajin-rajin ke kondangan, atau bertandang ke rumah teman saat jam makan (tentunya bukan teman kos..itu mah sama aja). Pengen punya anak, ya mesti rajin-rajin f**king. Pengen motornya tidak dicuri maling, ya dikunci. Pokoknya usaha. Kalau sudah berusaha, sekecil apapun pasti ada hasilnya.
Tapi........usahanya mesti yang baik, halal. Biar jadi berkat. Ahh, jadi ingat seorang cewek ABG waktu ngantri karcis ’the mummy’. Dia maunya dapat tiket dengan ngantri dikit. Padahal saat itu antrian mpe depan pintu. Untuk mencapai depan loket tuh butuh waktu 1 jam. Aku sudah di urutan ke-4 waktu itu. Dia dengan gaya sok kenal sama depanku, minta tolong titip. Fine. Cuma dianya kurang cerdas. Mau beli tiket pakai credit card, sedangkan yang dititipin mau beli tunai. Yang dititipin mau masukkan dia ke line antri. Eits...aku pegang punggungnya sambil bilang gini 'mas, hargai kita-kita dong yng sudah antri' Buatku, emang kenapa kalau dia masih kecil. Justru dari kecil harus diajarin disiplin dan menghargai orang lain. Kemudian satpam menyuruh si ABG tadi antri dari (luar) pintu (karena pada saat itu antrian sudah lebih panjang lagi). Yah sebenarnya boleh saja berusaha dengan sedikit kenakalan. Cuman jangan sampai merugikan orang lain. Mestinya kalau smart, si ABG tadi menggantikan jatah antri org yg dititipin (bukan masuk line), supaya dia tetap bisa bayar pakai credit card dan juga bisa beli tunai buat mas yg digantikan jatah antrinya. Atau, bisa juga dia traktir belikan tiket buat mas yg tadi, toh beli 2 bayarnya tetap 1 kalau pakai card. Itung2 ucapan terima kasih karena terbebas dari antrian panjang. Itu kan termasuk perbuatan yang baik.
Kembali ke ’usaha’ tadi. Nah kalau sudah berusaha tetapi tidak tercapai juga? Mungkin usahanya kurang keras atau belum tepat. Misalnya yang mimpi cantik tadi. Mungkin mandinya baru sekali sehari atau sudah rajin mandi tapi mandinya di kali. Khan malah jadi gak cantik. Yang ada malah badan jadi gatel. Yang pengen punya anak, mungkin ML-nya kurang banyak frekuensinya, atau kurang gaya (halah...hehehe..).
Kalau semua usaha sudah dilakukan tapi impian kita belum tercapai, hanya satu hal yang masih bisa dilakukan yaitu berdoa. Intinya masih ada harapan. Kenapa? Semua kehidupan ini khan yang sumbernya Tuhan. Ya kembali kepada-Nya kita berpasrah. Tetapi Tuhan kelihatannya lebih menyukai orang yang berusaha. Karena dari situlah Tuhan bekerja. Bagaimana Tuhan bisa menyelamatkan sepeda motor kita dari maling kalau kita tidak menguncinya? Mungkin ada juga orang yang sangat beruntung. Tidak belajar tetapi ujian dapat nilai bagus. Tidak bekerja, tiba-tiba dapat warisan. Itu namanya uijan dari Tuhan, tapi ujian yang menggembirakan. Lho, jadi orang kaya itu ujian juga lho. Ujian bagaimana tetap menjadi orang yang baik dengan kekayaan itu. Sama susahnya bila ujian itu menjadi miskin.
Kalau semua usaha sudah dilakukan dan doa sudah dipanjatkan tetapi impian kita tak dapat juga? Berarti impian itu bukan jatah kita. Kembali kepada Tuhan, itu bukan kehendakNya. Mungkin kita harus introspeksi diri. Layakkah kita menerima impian itu jadi kenyataan? Penilaian Tuhan beda dengan penilaian kita. Barangkali ada rencana Tuhan yang lebih bagus buat kita. Itu misteri. Anak yang kita nanti-nantikan tidak kunjung nongol ke dunia, mungkin kita ditakdirkan untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak terlantar. Kekayaan yang diidam-idamkan tak kunjung datang, mungkin jika kita kaya justru akan terjerumus ke lembah narkoba atau tergoda oleh pria / wanita idaman lain. Kog badan langsing, lencir dan putih yang diimpikan tak terealisasi? mungkin dengan punya badan yang bagus, kita malah akan menjadi pelacur. Tuhan sudah mengantisipasinya.
Aku sedang berusaha dan berdoa. Keduanya berjalan beriringan. Aku punya impian mulia. * pandangan menerawang

Wednesday, August 6, 2008

mendung yang berkelanjutan..(payah!)

Aku memang payah. Mendung sehari ini terbawa sampai dengan malam ini. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 21.59 WIB. Bukankah seharusnya aku harus beristirahat, supaya besok aku bisa bangun dalam keadaan segar bugar? Tapi kenapa juga jiwa ini masih berkelana entah sampai ke belahan bumi mana. Daripada tidur juga tak bisa, kubiarkan saja pikiran ini terombang-ambing, menyusuri malam ini yang begitu dingin. Rembulan juga enggan pamer kecantikannya. Dia sembunyi dalam lengkung senyuman. Otakku mampet, seperti septi tank yang harus disedot. Bener-bener gak ada sesuatu yang penting yang lagi kupikirkan. Terus kenapa aku begini? Seperti aku bilang tadi, semua serba mungkin. Jawaban hanya kudapat jika sudah mencoba semua jawaban kemungkinan. Kalau sembuh, ya berarti itu obatnya. Konyol kan? Trial and error yang tak perlu sama sekali. Lalu kubuka lagi..cerita-cerita di imel..cerita-cerita di chat..menjelajah facebook, friendster,blog..sudah terekam cukup kenangan di sana. Cukup menghibur hatiku yang sedang kuyu. Seperti jasmine-ku bila kekurangan air. Oh my gosh..please help me.. diriku yang sedang mendamba..mendamba sesuatu atau mungkin seseorang yang mencerahkan kembali kusamnya pandangan mataku. Kekasihku dimana dirimu? Kamu melalaikan aku hari ini. Tahukah kamu, hari ini aku sangat butuh kamu. Tapi sudahlah..aku sedang mencari sendiri kehangatan di depan layar monitor ini. Doraemon..pinjami aku 'pintu kemana aja'mu..aku ingin menengok benua di sana, dalam sekejap langkah. Sebentaarrr saja, hanya untuk memastikan semua baik-baik saja. Semoga tak ada perang berkecamuk, tak ada yang berkekurangan..semua baik-baik saja. Itu saja. Mudah-mudahan dalam sekejap itu aku bertemu sang pangeran berkuda putih, yang akan mengusap rambutku sambil berkata 'pulanglah kembali sayang, semua akan baik-baik saja' Mendung hari ini menyisakan kegaringan segaring-garingnya. Sakit perutku bukan karena siklus itu. Tapi karena lambung yang terlalu asam. Tak tahulah. Rasanya sudah bertahun-tahun aku sudah lepas dari penyakit itu, sekarang dia muncul lagi. Mudah-mudahan hanya hari ini. Doraemon..atau kau pinjami aku 'baling-baling bambu' mu..ahh aku tak mau menembus malam dingin ini. Superman..tolong aku..Batman..tolong aku..Kenapa semua diam? Tuhan tolong aku..rasanya memang hanya Dia tempat yang paling tepat. Tenangkanlah hatiku. Jernihkanlah pikiranku, agar aku bisa melihat semua yang terjadi padaku dengan benar. Doa sebelum tidur: Tuhan aku mau istirahat, jagailah aku. Juga orang tua dan keluargaku di rumah. Amin.

kala rindu..

saat kau tertikam rindu.. pejamkanlah matamu.. rasakan detak jantungmu.. karena setiap detaknya adalah rasaku padamu.. dan dengan memejamkan matamu.. …aku senantiasa ada…

mendung..

Pagi ini terasa sendu. Tak sehangat biasanya. Mentari kog enggan menampakkan diri. Dinginnya menusuk sampai ke ulu hati. Berlebihan memang. Mungkin karena baru dapat siklus. Mungkin karena ada perasaan yang membuncah, perasaan seperti hendak merobek langit, mendambakan sesuatu di balik langit itu. Ah entahlah.. Diriku sedang dilanda rasa malas yang luar biasa. Terlalu banyak mimpi absurd, menjadikanku pening sendiri. Bukan..bukan lenyap semangatku. Semangat itu masih bersemayam di jiwaku. Tetapi semangat itu beralih-alih kondisi. Sekarang dia lagi nempel di mimpiku. Mungkin juga lagi singgah di malasku. Jadi aku bersemangat untuk malas. Ahh..
Memang lagi aneh aja. Aku benar-benar benci dengan situasi seperti ini. Mungkin aku lagi jenuh. Mungkin aku lagi bosan. Mungkin aku butuh lebih berbahagia lagi..Atau sebenarnya kebahagiaan itu sedang turun kadarnya?Rencana dietku yang sudah berjalan 2 minggu, terancam gagal total. Padahal efeknya sudah terlihat di wajahku, getting smooth gitu. Perut juga hampir mengempis. Menjelang siklus memang napsu makan jadi tak tertahan. Semalam makan iga bakar bombay yang lezatnya minta ampun. Payah emang !
Semua serba mungkin. Yang harus kucari jawabannya secepat aku bisa. Mungkin aku butuh refreshing, keluar sejenak dari rutinitas kantor. Sebenarnya pekerjaanku juga bukan rutinitas, ada dinamika, karena aku bukan eksekutor. Tapi rutinitas dimana aku harus bangun pagi, tiba di kantor sebelum jam 8, pulang sudah senja kadang malam, 6 hari seminggu..bosan rasanya. Apalagi selama tahun 2008 ini belum pernah sekalipun aku tidak masuk kantor. Seharusnya aku sudah dapat reward untuk ini ya. Kalau memang aku butuh keluar sebentar dari situasi ini, berarti aku harus segera ambil cuti. Hah..padahal jatah cuti panjang untuk moment special nanti. Menyebalkan.

Saturday, August 2, 2008

kameraku baru..

aha...ini kameraku yang baru... Pastinya akan menggantikan canon ixus-ku yang sudah bertahun-tahun menemaniku..menjadikan aku seorang banci foto. Yang beeliin casing ulet bulu..Ah senangnya beginilah nasibnya kalo jadi orang baik..disayang sana sini.. Makasih... Kamera baru, semangat baru..

YOU ARE NOT MY FRIEND ANYMORE !

Long before our friendship times.. I have a time for my friends already Not just because we were close..you can judge my life I do like you, for just our relationship But you already crossed my life line That’s not a friend.. Do I have done the samething to you? Nope.. I have my life way So were you Respect my own life, just…and just my friend You are nothing just as my friend I REALIZE...YOU ARE NOT MY TRUE FRIEND... BYE BYE… I HAVE MANY NEW FRIENDS HERE..INSTEAD OF YOU !!

Monday, July 28, 2008

The Godfather has gone..

Payung indahku sedang berkabung. Orang nomor satu itu telah tiada di usia 62 tahun. Beliau yang disegani, dihormati, ditakuti sekaligus diciintai kami semua yang diayominya. Aku punya pengalaman pernah menyetiri golf car beliau beberapa hole terakhir menjelang launching signature dulu. Memang seorang yang berkharisma dan bersahaja. Beliau termasuk dalam jajaran orang terkaya di negeri ini, langganan terkaya versi forbes pula. Tapi apalah artinya itu semua kini ketika harus mengahadap Sang Khalik.. Selamat jalan Bapak..Doa kami menyertaimu.. *Only good people die young

Thursday, July 24, 2008

Untuk Matahariku..

Matahari..
Keindahan tiada tara ketika kamu bangun di ufuk timur. Kau menghangatkan sekaligus menyehatkan di pagi hari. Pada siang hari kamu garang dan perkasa, memberikan kehidupan di jagad raya. Kau mempesona saat sore akan singgah di peraduan. Dalam lelap-pun kamu masih sempat membiaskan keanggunan pada sang rembulan. Sempurna..
Cinta itu indah. Cintamu padaku menyeruakkan keindahan cinta itu. Cinta yang membuat aku menjadi lebih baik.
Kamu sedih ketika aku melupakan Dia. Kamu tak bosan-bosannya mengingatkan aku untuk berkunjung ke rumah Tuhan. Bahkan kamu bersedia menemaniku. Hatimu melonjak bahagia, ketika suatu hari minggu kamu tak bisa menemaniku, aku dengan kemauanku sendiri datang ke perjamuan suci. Kamu juga selalu ingatkan aku untuk berdoa. Mendoakan orang tua , keluarga dan tentu saja kami berdua.
Kamu sedih kalau hubunganku dengan keluarga tidak harmoni. Kamu selalu ingatkan aku untuk menyapa mereka lewat telepon. Kamu selalu menemaniku untuk menengok keluarga. Sekarang bila mengunjungi mereka tanpa kamu, serasa ada yang kurang. Kamu selalu ingatkan aku untuk sayangi dan hormati kedua orang tuaku. Katamu, aku harus bersyukur mereka berdua masih ada, aku masih punya kesempatan membahagiakan mereka.
Kamu selalu mendoakan kakakku yang telah tiada, melebihi kami anggota keluarganya. Kamu bilang, kakakku senang bila aku tengok di pusaranya. Karena akulah adik yang paling disayanginya.
Kamu tak pernah membentak aku, kamu tak pernah memarahiku apalagi menyakitiku. Kamu sayangi aku melebihi dirimu sendiri. Kamu mengenal diriku sebaik kamu mengenal dirimu. Tanpa aku berkata-kata kamu tahu jika aku sedang lara hati. Lantas, kamu menyediakan bahumu untuk kutumpahkan air mataku. Kamu menyediakan telinga untuk mendengarkan keluh kesahku. Kamu yang paling suka rela menerima keanehanku. Kamulah teman yang paling mengasyikkan untuk bercanda ria. Kamu bahagia kalau aku tertawa gembira. Kamu bilang aku cantik kalau wajahku berseri-seri.
Kamu sirami aku setiap hari dengan kasihmu. Konsisten, semakin hari semakin bertambah. Di sampingmu aku menjadi perempuan yang kamu perlakukan selayaknya perempuan. Adakah matahari yang lain? Setiap orang hanya punya satu matahari dalam hidupnya.
**with all my love

Wednesday, July 23, 2008

Name Card

Benda yang satu ini tidak pernah lepas dari orang bisnis. Karena memang inilah jembatan membangun komunitas atau membangun jaringan. Kartu nama tetap belum tergantikan oleh phonebook handphone. Karena kartu nama bersifat khas yang juga mencerminkan pribadi pemiliknya, jika ini kartu nama pribadi dan mencerminkan perusahaannya kalau itu kartu nama corporate. Dari kartu nama biasanya orang bisa menilai, meski hanya selintas, image itu pasti ada. Kadang ada kartu nama yang dibuat asal-asalan pokoknya ada nama, tempat usaha, telpon, sudah cukup. Padahal hal tersebut bisa mempengaruhi penilaian orang terhadap pemilik kartu nama maupun instansi yang menaunginya. Sebuah kartu nama bisa menjadi inspirasi juga. Seperti kartu nama seorang kenalanku (satu tahun yang lalu), memberi inspirasi aku untuk membuat blog ini, untuk menuangkan yang mendesak-desak di otak. Daripada hanya di simpan di drive D:/ mending dipublikasikan. Bila yang baca terinspirasi juga dengan postinganku, berarti kan aku sudah bawa berkat buat orang tersebut. Halah.. Aku sendiri menyimpan kartu nama sudah sebanyak 15 name card holder besar. Tentu saja dengan berbagai macam kreasi. Saking banyaknya aku kelompokkan biar gampang carinya kalo sewaktu-waktu diperlukan (kalo manage kayak gini aku jagonya..). Dari rumah makan, bank, friend, entertaint, bengkel, hotel, principal dll. Jadi penampilan benda satu ini penting ya? Tentu saja. Biasanya kartu nama corparate satu design untuk semua. Kalau tidak mau repot, gampang sekali sih, tinggal panggil creative designer untuk membuatnya. Masalahnya tinggal di ketersediaan dana. Kartu nama mencerminkan culture corporatenya juga. Kalau instansinya bergerak di bidang jasa, biasanya memakai gelar sesuai dengan bidang usaha. Misal di rumah sakit, tentu kartu nama dokternya ada titel dr. Kalau di beberapa perusahaan, seperti bank asing, bank lokal juga, hotel, fund house, aku lihat mereka tidak pernah mencantumkan gelar. Hanya jabatan saja. Tujuannya apa, aku sendiri kurang paham. Culture di perusahaanku sendiri, termasuk principalnya, kartu nama hanya nama lengkap. Jabatan dan gelar tidak ada. Ini memang sudah jadi culture kesahajaan. Buat apa sih jabatan dan gelar. Dengan berbicara dengan orang tersebut, melihat kapasitas pembicaraan akan ketahuan kog dia itu posisinya apa dan cocoknya bergelar apa. Konon menurut cerita, kartu nama ’kosongan’ begini nih yang menakutkan. Karena bisa jadi yang kita hadapi bukan orang sembarangan. Bisa-bisa ownernya.
Kalau dari kacamataku sendiri, dengan kartu nama ’kosongan’ itu sekalian mendidik penerima kartu untuk menghargai siapapun dia. Jika waktu menerima kartu nama tertera di situ di bawah nama ada kata DIREKTUR, pasti kita langsung perlakukan dia dengan baik ya. Kalau kosong kan masih bertanya-tanya, siapa dia sebenarnya. So, tak usah bedakan perlakuan. Semua orang lain wajiblah kita hormati. Tul gak?

Tuesday, July 22, 2008

Thanks God

Ini cuaca sepertinya sedang tidak bersahabat kepada yang tidak berhati-hati ya. Banyak penyakit mencari cara untuk berkembang biak. Sekantor banyak yang sakit. Ada yang flu berat, ada yang sampai hilang suaranya. Ada teman yang sampai opname karena hepatitis A. Sudah satu minggu ini, asistenku sakit flu berat. Sampai hari ini tak kunjung sembuh juga. Katanya kalau malam tak tahan kedinginan. Memang musim kemarau ini sangat panas di siang hari dan sangat dingin di malam hari. Belum lagi kalau bulan purnama, makin tambah dingin. Terima kasih Tuhan, aku masih bisa berlindung di bawah dua selimut tebalku dan beralas spring bed setebal 20cm. Aku hanya bayangkan yang tak punya tempat tinggal, betapa tersiksanya. Kesulitan dan keterbatasan orang lain, kadang bisa jadi obat di kala kita lagi susah ya. Menjadikan kita lebih rendah hati. Menjadikan kita serasa ada teman yang sama-sama susah, bukan satu-satunya orang yang dalam kesulitan. Yang mana keadaan seolah seorang diri, bisa menjadikan gelap mata, putus asa dan tak berpengharapan. Padahal orang yang sudah tak berpengharapan sangat berbahaya. Yang paling fatal adalah bunuh diri. Menyedihkan. Dari semua itu, aku berterima kasih kepada Tuhan. Meskipun adanya persoalan pelik di keluargaku, aku masih punya harapan untuk mengatasinya. Tak seberapa masalah itu bila dibandingkan dengan masalah orang lain. Tuhan tidak akan memberi cobaan kepada anakNya melampaui batas kekuatannya.

Perempuan

Dia yang diambil dari tulang rusuk. Jika Tuhan memersatukan dua orang yang berlawanan sifatnya, maka itu akan menjadi saling melengkapi. Dialah penolongmu yang sepadan, bukan lawan yang sepadan. Ketika pertandingan dimulai, dia tidak berhadapan denganmu untuk melawanmu, tetapi dia akan berada bersamamu untuk berjaga-jaga di belakang saat engkau berada di depan, atau segera mengembalikan bola ketika bola itu terlewat olehmu, dialah yang akan menutupi kekuranganmu. Dia ada untuk melengkapi yang tak ada dalam laki-laki : perasaan, emosi, kelemahlembutan, keluwesan, keindahan, kecantikan, rahim untuk melahirkan, mengurusi hal-hal yang kadang dianggap sepele. Hingga ketika kau tidak mengerti hal-hal itu, dialah yang akan menyelesaikan bagiannya. Sehingga tanpa kau sadari ketika menjalankan sisa hidupmu... kau menjadi lebih kuat karena kehadirannya di sisimu. Jika ada makhluk yang sangat bertolak belakang, kontras dengan lelaki, itulah perempuan. Jika ada makhluk yang sanggup menaklukkan hati hanya dengan sebuah senyuman, itulah perempuan. Ia tidak butuh argumentasi hebat dari seorang laki-laki, tetapi ia butuh jaminan rasa aman darinya karena ia ada untuk dilindungi, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosi. Ia tidak tertarik kepada fakta-fakta yang akurat, bahasa yang teliti dan logis yang bisa disampaikan secara detail dari seorang laki-laki, tetapi yang ia butuhkan adalah perhatiannya, katakata yang lembut, ungkapan-ungkapan sayang yang sepele, namun baginya sangat berarti, membuatnya aman di dekatmu. Batu yang keras dapat terkikis habis oleh air yang luwes, sifat laki-laki yang keras ternetralisir oleh kelembutan perempuan. Rumput yang lembut tidak mudah tumbang oleh badai dibandingkan dengan pohon yang besar dan rindang, seperti juga di dalam kelembutannya di situlah terletak kekuatan dan ketahanan yang membuatnya bisa bertahan dalam situasi apapun. Ia lembut bukan untuk diinjak, rumput yang lembut akan dinaungi oleh pohon yang kokoh dan rindang. Jika lelaki berpikir tentang perasaan perempuan, itu sepersekian dari hidupnya. Tetapi jika perempuan berpikir tentang perasaan lelaki, itu akan menyita seluruh hidupnya. Karena perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki- laki, karena perempuan adalah bagian dari laki-laki, apa yang menjadi bagian dari hidupnya, akan menjadi bagian dari hidupmu. Keluarganya akan menjadi keluarga barumu, keluargamu pun akan menjadi keluarganya juga. Sekalipun ia jauh dari keluarganya, namun ikatan emosi kepada keluarganya tetap ada karena ia lahir dan dibesarkan di sana. Karena mereka, ia menjadi seperti sekarang ini. Perasaannya terhadap keluarganya, akan menjadi bagian dari perasaanmu juga, karena kau dan dia adalah satu, dia adalah dirimu yang tak ada sebelumnya. Ketika pertandingan dimulai, pastikan dia ada di bagian lapangan yang sama denganmu. **Source : ebookdahsyat

Saturday, July 19, 2008

Yang terbaik bagimu

Teringat masa kecilku Kau peluk dan kau manja Indahnya saat itu Buatku melambung Disisimu terngiang Hangat nafas segar harum tubuhmu Kau tuturkan segala Mimpi mimpi serta harapanmu Kau ingin ku menjadi Yang terbaik bagimu Patuhi perintahmu jauhkan godaan Yang mungkin kulakukan Dalam waktu kuberanjak dewasa Jangan sampai membuatku Terbelenggu jatuh dan terinjak Tuhan tolonglah sampaikan Sejuta sayangku untuknya Kuterus berjanji takkan khianati pintanya Ayah dengarlah Betapa sesungguhnya ku mencintaimu Kan kubuktikan ku mampu penuhi maumu Andaikan detik itu Kan bergulir kembali Kurindukan suasana basuh jiwaku Membahagiakan aku yang haus akan kasih dan sayangmu Tuk wujudkan segala Sesuatu yang pernah terlewati

Lagu yang dinyanyikan oleh Ada Band dan Gita Gutawa ini memang didedikasikan untuk sosok seorang ayah. Waktu pemberkatan pernikahan adikku di Gereja, lagu ini dimodifikasi syairnya diperuntukkan untuk ayah dan ibu, dinyanyikan pada saat sungkeman. Dengan paduan suara yang bagus, lagu itu cukup membuat suasana menjadi syahdu. Sang pengantin juga beberapa yang hadir kulihat meneteskan air mata. Tentunya air mata haru dan bahagia.

Buatku sendiri, lagu ini cukup punya arti yang mendalam. Cukup mewakili hatiku..di masa-masa aku mengecewakan orang tuaku terutama ayahku. Di mana saat itu aku sedang memperjuangkan hak-hak aku sebagai manusia dewasa, tetapi agak mengabaikan bahwa aku masihlah seorang anak dari orang tuaku. Padahal, aku sama sekali tak bermaksud menyakiti hati mereka. Mungkin caraku yang kurang tepat.

Tapi itu semua sudah berlalu. Dan aku berhasil mendapatkan apa yang kuimpikan. Apakah lagu itu akan disenandungkan lagi di Gereja nanti? Masih belum terpikirkan olehku.

Ahh..