Saturday, December 13, 2008

Rainbow after Rain

Hari-hari berat sedang aku lalui. Memelihara hati agar senantiasa gembira dalam kondisi seperti ini terasa lebih berat dari hari biasanya. Tapi itu adalah suatu keharusan yang tidak bisa dihindari. Perubahan menjadi lebih baik memang berat, apalagi menjadi pemulanya. Banyak orang-orang kuno yang antipati terhadap perubahan, yang sudah berada di comfort zone. Cibiran kerap aku dengar. Yang bisa kulakukan adalah mengelus dada dan bilang ’sabar’ ke diri ini.Tentu saja mereka mencerca, karena dengan adanya perubahan tak ada ruang nantinya untuk mereka. Pilihannya adalah ikut berubah atau tersingkir tergilas zaman. Aku jadi ingat nasihat sahabat untuk selalu berdoa. Kekuatan dan ketenangan hati kudapatkan dengan berdoa. Di balik ujian hidup, Tuhan akan anugerahkan penghiburan. Seperti pelangi setelah hujan. Aku percaya banget dengan itu. Hanya Tuhan andalan hidupku. Ada kertas kecil yang keselipkan di bawah kaca meja kerjaku. Isinya begini: Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia
yang memberi kekuatan kepadaku (Fil. 4:13)

No comments:

Post a Comment