Saturday, October 11, 2008

Dipelihara Tuhan

Tadi malam syukuran ulang tahunku. Sebenarnya tidak bisa dikatakan syukuran, tapi hanya makan malam pada tanggal tersebut. Berdua saja, dengan kekasih tercinta. Kangen dengan warung angkringan waktu masih kos dulu. Rencana itu sudah semenjak satu minggu yang lalu. Nggodain dia, ntar kalau aku ulang tahun tak traktir nasi kucing ya say...gitu aku bilang. Sebenarnya semalam mau dibatalin aja, berhubung mataku ngantuknya minta ampun seperti digantungin becak. Tapi sudah turun jauh dari rumah, kepalang tanggung. Jauh emang jaraknya. Tapi si dia bilang tak apa-apa, lanjutin aja. Sesampai di warung angkringan Pak Barkah disambut dengan hangat khas angkringan Jogja, "Wah kog lama ndak kesini?" Ngantuk jadi hilang ngobrol sama mereka. Warungnya sepi saat itu, hanya kami berdua. Tak lama kemudian datang seorang ibu. Ibu itu membeli (tepatnya memborong habis) ayam goreng yang dijual disitu sambil memuji-muji masakan Ibu Barkah yang (memang) enak. Setelah ibu pembeli tadi pergi, Ibu Barkah bilang sama kami, katanya tadi dia sempat takut warungnya tidak laku hari itu, karena anak-anak kos di sekitar situ belum pada datang. Maklum langganan angkringannya sebagian besar adalah anak-anak kos. Ternyata dugaannya keliru. Dia bilang malah kedatangan kami yang sudah lama tak ke situ dan juga ibu yang memborong tadi. Kemudian aku bilang sama Ibu Barkah "Sudah ada yang mengatur Bu" Maksud implisitnya adalah Ibu Barkah tidak usah kuatir dengan rejeki, semua sudah diatur sama Yang Maha Adil. (Aku ingat dari Kitab Suci bahwa kita tak perlu kuatir dengan rejeki, karena burung pipit di udara saja dipelihara Tuhan dengan disediakannya sisa panen petani bulir-bulir padi di sawah, apalagi kita manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, pasti akan dipelihara oleh Tuhan dengan berbagai cara) Kedatangan kami ke angkringan mereka, membawa kegembiraan tersendiri. Aku bilang kalau aku kangen pengen kesitu. Ibu Barkah terlihat bahagia mendengarnya (dan agak surprised). Katanya dikangenin itu sesuatu yang harus disyukurin. Puji Tuhan. Melihat semua itu kami juga ikut berbahagia. Dengan pemberian kecil kami, kami kenyang dan puas, dan mereka senang. Bayangkan saja berapa besar yang kami belanjakan di sana. Berdua makan super kenyang hanya Rp. 14.500 (terdiri dari 2 piring nasi sayur, 2 teh panas, 1 sayap ayam goreng, 4 ceker ayam dan 8 gorengan) Tak ada tarif PPN 10% dan Service 5%, tapi servicenya luar biasa, keramah tamahan yang tulus. Layak memang untuk dikangenin. Kami berjanji akan lebih sering datang ke angkringan Pak Barkah. Lokasi angkringan Pak Barkah: Samping gedung lapangan Badminton, dekat lapangan tenis Deresan, Gejayan, Yogyakarta. Kalau dari Ring Road, Hotel Mawar Saron ke arah selatan. Buka hanya malam hari.

No comments:

Post a Comment