Thursday, September 25, 2008

Uang Receh

Dalam golongan uang ini adalah uang logam pecahan 25 (yang ini sudah langka), 50, 100, 200, 500 dan (yang ini agak jarang) 1000. Kerapkali dipandang sebelah mata oleh semua orang, termasuk aku. Uang receh di kantor kusimpan di laci yang tak terkunci. Proven khan? Uang receh di rumah kusimpan di kaleng bekas makanan. Selain itu, ada juga celengan untuk recehan (ini untuk nostalgia masa kecil dulu) Yang celengan ini sama ulet bulu ditempelin kertas bunyinya ’sumbangan untuk beli Jack D’ halah ada-ada aja.. Value of receh money memang semakin tidak ada artinya. Uang segitu dapat apa sekarang? Pengemis di perempatan jalan saja menolak di kasih 50 (bahkan pernah 100 perak pun ditolak). Coba bayangkan kita sudah bekerja keras, dia minta-minta sudah dikasih malah menolak. Busyet banget khan. Dia pikir cari duit mudah? Kalau mudah kenapa dia jadi pengemis? (this is moral experiance, sebenarnya aku tak berniat kasih pengemis 50 perak. tak sampai hatiku. Hanya menguji pengemis. Kurang kerjaan emang. Di tangan satunya aku sudah menyiapkan 1000. Karena pengemis menolak yang 50, maka yang 1000 tak jadi aku kasih. Kalau dia menerima, aku akan kasih yang 1000. Yang kecil saja dia tak sanggup bersyukur, berarti dia tak layak menerima yang besar. Memang bersyukur untuk nikmat yang besar lebih mudah daripada mensyukuri berkat yang kecil) Meremehkan. Institusi besar pun terkena syndrom of recehan itu. Operator telepon seluler misalnya. Begitu underestimate dengan 250. Yang dimaksud adalah, ketika awal-awal launching SMS...waktu itu tarif SMS adalah sebesar itu. Bisinis recehan kata mereka. And the fact..SMS booming. Recehan jika factor pengalinya jutaan jadilah andalan. Hahahaaa… Waktu aku belanja di supermarket (terkenal dan besar) uang kembalian seharusnya 250. Tetapi kasir hanya kasih aku 200 without said sorry blablabla..no felt guilty at all. Hmmm..kalau ini sudah bukan masalah duitnya, tapi attitude entah kasir atau supermarketnya sendiri. Supermarket sebesar itu gitu lhoh..masak juga SDM nya nggak mutu gitu. Ada kog supermarket yang punya policy dalam antisipasi kembalian recehan yaitu dengan membulatkan ke atas sampai ke ratusan (bagi yang cash payment). Selisih itu akan didonasikan ke Panti Asuhan. Asal betul-betul didonasikan ini adalah great idea. Sebenarnya uang receh itu tetap berarti. Uang ya tetap uang. Uang satu milyar tak ada 500 berarti masih 999.999.500. Uang sejuta kurang 200 ya tetap aja masih 999.800. Uang tetaplah uang. Seberapun kecilnya itu adalah hasil keringat kita. Kalau yang kerja kantoran, dapat gaji di akhir bulan tidak berasa uang receh tadi. Tapi buat para bakul sayur, bakul grontol, bakul tiwul di pasar tradisional, mereka kumpulin betul-betul dari (ada yang) recehan. Kecil bagi kita tapi buat orang lain belum tentu. So, mari kita lebih menghargai uang receh kita. Dikumpulkan di suatu wadah. Suatu hari nanti kita bongkar, kamu akan terkejut dengan jumlahnya. Ini adalah manfaat-manfaat dari uang receh. Siapa tahu akan lebih membuat kita menghargai uang receh: 1. Kalau lagi masuk angin, bisa buat kerokan. Pilih-pilih yang sisinya halus tidak bergerigi, biar tidak terlalu sakit. Sebelum kerokan, boleh tuh cari info di google atau wiki baik buruknya kerokan ^_^ 2. Untuk jimpitan. Di kompleksku jimpitan ini nilainya 200 per hari. Ditaruh di tempat khusus di pagar dan akan diambil oleh petugas ronda. Hasilnya untuk kas RT. 3. Persediaan di mobil untuk pengamen bertampang sangar dan untuk pengemis yang memang layak untuk dikasih. Kalau kebetulan bertemu dengan yang bertampang amat garang (tentu saja ini bukan malaikat yang menjelma), repot sekali kalau tak punya uang receh. Kalau lagi makan di tempat-tempat tertentu, uang receh wajib bawa. Pengamen sepertinya bergiliran silih berganti tiada henti..capek deh..appetite bisa buyar dumbyar. 4. Untuk beli koran di lampu merah dan bayar tambah angin ban (kalau yang ini pakai receh besar) 5. Untuk parkir (aku pernah kehabisan seribuan, jadi uang parkirnya 10 keping 100an. Ya gpp kan? Yang penting pas) 6. Supaya duitmu tak jadi receh lagi, musti punya uang receh. Misal kita beli harga 5.200. Kalau bayar pas kan uang receh kita berkurang 200. Kalau bayar 10.000 kan jadi nambah recehnya ada 100, 200 dan 500. Itupun kalau yang 4.000 dikasih uang kertas =) 7. Ketika kita dihadapkan pada persoalan yang mengharuskan kita memilih di antara 2 pilihan. Uang receh bisa jadi alternatif solusi yang afdol. Lempar aja uangnya, tinggal pilih sisi mana yang muncul. Two face yang jaksa aja nglakuin...wakakaka..Why so serious..? 8. Kalau lagi tak punya uang alias kepepet, celengan bisa dibongkar. Mengingat kalau menukar receh ke bank harus nominal tertentu, aku ada tips untuk itu. Uang receh hasil dari memecahkan celengan tadi dipack yang rapi berdasarkan nominalnya. Gunakan untuk beli bensin di SPBU. Niscaya mereka akan menerima dengan senang hati (ini pengalaman pribadi..hiks jadi malu..)
Have a positive day..Semangat !

No comments:

Post a Comment