Monday, August 24, 2009

Give me space to take a breath

Sudah beberapa bulan yang lalu kita putus hubungan. Putus hubungan dari status pacaran. Aku tak bahagia bersamamu. Aku sudah tidak tahan pacaran denganmu. Aku seperti pacaran dengan anak kecil yang tak mau menjadi dewasa. Putus darimu, hatiku lega.
Tetapi, kamu masih menggangguku. Kamu teror aku dengan sms mu. Kamu bilang aku jahat, aku manusia terjahat di dunia. Kamu minta kesempatan kedua. Aku bilang kesempatan kedua itu sudah berlalu. Bahkan kesempatan ketiga dan keempat. Aku bosan.
Kamu menghiba dengan segala rayuanmu. Aku tahu kamu sedang memanfaatkan kelemahanku. Tapi aku sudah belajar dari keadaan. Aku makin dewasa. Aku makin kuat. Aku makin tegar. Tak akan ada hati yang luluh lagi hanya karena air mata buaya itu.
Aku berkata kepadamu dengan tegas, aku sedang berdamai dengan diriku. Kalau bukan diri sendiri, siapa yang akan mencintai dan menyayangi diri sendiri. Kalau ternyata efeknya berkesan aku jahat padamu, itu bukan maksudku.
Beri aku ruang untuk bernafas, setelah sekian lama aku terkurung dalam ketidaknyamananku berdampingan denganmu. Dalam doa malamku, aku mohon padaNya agar aku tak pernah lagi dipertemukan dengan orang-orang yang tidak ingin aku jumpai.

No comments:

Post a Comment